BAB 4

1.5K 43 0
                                    

Qashaff yang dari tadi menghadap laptop nya terus bersandar pada kerusinya. Matanya dipejam sekejap. Pelapisnya diurut berkali-kali. Kerja dia sudahpun siap akhirnya. Tiba-tiba terimbau kembali pertengkaran dia dengan seorang gadis petang tadi.

"Excuse me. My son." Qashaff sudah berpeluk tubuh dihadapan Hanna.

Hanna sudah tercengang dengan lelaki itu. My son ape bende nya...Dia mana ada anak. Dah nyanyuk ke apa mamat ni?

"Are you his guardian?" Soal Hanna yang sudah mula berundur sedikit demi sedikit. Muka dia punya hensem tapi gaya macam nak menculik budak ni.

"Yes, I'm his guardian. So... Give back my son."

"Prove?"

Qashaff sudah bengang mendengar soalan yang dilontarkan oleh gadis itu. Prove ?

"Prove what?" Soal Qashaff dengan wajah serius.

"Prove that you are his guardian. I don't believe that you are his guardian. I know you who you are." Pelukan budak itu diperkemaskan.

Tersunggil senyuman Qashaff bila teringat kembali. Haihlah... Dalam banyak-banyak perempuan dalam dunia ni belum pernah lagi dia jumpa perempuan yang berani menuduh dirinya bukan penjaga Qhalish.

Cantik juga perempuan tadi eh... bukan cantik tapi comel pun ada.

Eh ? Qash, kau dah jatuh cinta dengan minah tu ke ? Oh... TAK AKAN !

Lamunannya terhenti saat pintu biliknya dikuak oleh seseorang. Tertonjol wajah Qhalish sambil mendukung teddy bear kesayangannya.

"Qhal kenapa tak tidur lagi ni ?" Soal Qashaff lalu dia menyuruh Qhalish naik ke tubuhnya. Hm... Qhal memang selalu macam ni tanpa disuruh pun budak ni tetap juga naik badan dia. Manja betul buah hati dia ni...

Ipad yang sudah ada di tangan Qhalish terus ditaip.

'I can't sleep papa. I'm too scare because I've got very bad dream. Nightmare.'

"Qhal tak perlu takutlah... Mimpi itukan mainan syaitan." Ujar Qashaff. Dahi Qhalish dikucup dengan penuh kasih sayang.

'Papa can I request you something ?'

Qashaff hanya menganggukkan tanpa berkata.

'Can you sing me one song ?'

"Untuk anak papa. Ofcourse can." Kepala Qhalish diusap. Qhalish yang dari tadi berada dalam pangkuannya terus meletakkan kepalanya di dada bidang Qashaff.

Andai ada berjuta yang datang mencuba
Kau tetap satu menawan hati semua
Selamanya tersemat dalam persada
Cahaya bersinar teristimewa

Qashaff memulakan nyanyian lagu 'inspirasi' yang dinyanyi oleh Faizal Tahir. Qhalish yang mendengar lagu itupun turut tersenyum

Inspirasi tetap teguh berdiri
Dalam gelap kau tetap menyinari
Hanya satu persona tiada ganti
Engkau bintang kau tetap menyinari
Engkau bintang kau tetap menyinari

Berlalu bergenerasi terus memberi
Takkan sama tiada ganti tetap berseri
Selamanya tersemat dalam persada
Cahaya bersinar teristimewa

Inspirasi tetap teguh berdiri
Dalam gelap kau tetap menyinari
Hanya satu persona tiada ganti
Engkau bintang kau tetap menyinari
Engkau bintang kau tetap menyinari

Tolong Lindungi Dia Where stories live. Discover now