Separuh Napas [Slow Update]

Bagian 3 | Sakit itu muncul

[ RASENDRIYA VERSI BARU ]

🎵 Playing song : Samsons - Kisah tak sempurna 🎵

[R a s e n d r i y a]

      Jika dikatakan kesal, mungkin. Jika dikatakan mood-nya turun, bisa jadi iya. Di tambah lagi terlambat hingga membuat dirinya mau tak mau menjalani hukuman dari guru piket dengan gadis menjengkelkan macam Aya.

     Masa bodo dengan tadi, yang ingin ia lakukan saat ini hanyalah mengisi perutnya yang sedari tadi sudah meraung-raung.

      Di kantin tepat di bagian meja paling ujung, tempat itulah yang menjadi singgasana permanen Rasen dan kawan-kawan.

     Rasen, Valdo, Adit dan Emil, semua siswa SMA Taruna pun tahu kalau sedari dulu tempat itu adalah milik Rasen dan kawan-kawannya.

     "Gimana ceritanya lo bisa telat?"

   Adit yang hanya memesan es teh menatap Rasen penuh selidik seakan ingin meminta penjelasan se-detail mungkin.

     Rasen masih melahap baksonya dengan kusyuk. Ya dari kedua temannya, Adit lah yang paling dekat denhan Rasen.

     "Kali ini topik ceramahnya apa lagi, Sen?"

     Sedangkan Emil adalah satu di antara mereka yang memiliki selera humor cukup tinggi. Emil selalu pintar mencairkan suasana. Seperti saat ini, Emil tahu Adit mengkhawatirkan Rasen.

     Namun Emil tidak mau jika nanti akhir topik dari pembicaraan Rasen dan Adit berujung emosi. Maka dari itu, saat inilah Emil beraksi.

     "Cewek bar-bar," jawab Rasen, membuat Emil dan Valdo menahan tawa.

     Sedangkan di sana Adit, lelaki itu tak menampilkan perubahan wajah sedikitpun. Masih datar dan dingin.

     Ada apa dengan Adit hari ini?

     Rasen orang pertama yang menghabiskan dua mangkuk bakso tanpa sisa sedikitpun. Dan di samping dua mangkuk bakso, satu botol teh botol sosro telah menanti. Rasen meneguknya tanpa jeda.

     Setelahnya...

     "Woy!"

     Sebuah suara membuyarkan konsentrasi Rasen dalam acara meneguk segarnya teh botol sosro.