Bagian 18 | Hilang tak berjejak

4.9K 412 61
                                    

[ RASENDRIYA VERSI BARU ]

🎵 Playing song : Peterpan - Semua tentang kita 🎵

🎵 Playing song : Peterpan - Semua tentang kita 🎵

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

▫️▫️▫️

     Hari ini adalah hari dimana semesta meluapkan isinya melalui hujan yang tak kunjung reda. Matahari terlihat enggan menampakkan diri, awan masih setia dengan gelap. Sapuan angin kencang menjatuhkan beberapa helai daun yang sudah mengering.

     Beberapa pasang mata yang berdiri di sisi jendela—lekas merapatkan jaket dengan netra yang merekam setiap tetesan air hujan yang turun.

     Padahal pagi baru saja menjelang, ingin menyapa namun semesta sedang dirundung oleh kelabu.

     Terlalu banyak kata yang sampai kini belum mampu terucap, banyak keluh yang selama ini belum mereda, banyak luka yang sampai kini belum terobati.

     Ingin rasanya melangkah, namun seakan semesta tak memberikannya waktu yang tepat. Sepanjang waktu yang terus berputar dan malam berganti pagi—kesedihan, kerinduan itu masih terus bersemayam, enggan untuk mencoba pergi walau hanya setengah hati.

     "Bang, di luar hujan. Bang Gara kemana? Aku takut Bang Gara kenapa-napa."

     Kelopak mata Leon berkedip, rasa sakit seketika menghujam relung hatinya tanpa permisi. Ia berdiri tepat di belakang Rasen yang sedari tadi tak sekalipun mengedipkan netranya—menatap indahnya semesta yang meneteskan air hujan tiada henti.

     Tubuhnya hampir saja meluruh jika saja ia tak bisa menguatkan diri—menjadi lebih kuat di hadapan Adiknya yang terlihat rapuh. Kedua matanya hampir menitihkan tangis.

     Bu! Motor Mas Gara ngak ada di garasi. Tadi saya lihat Mas Gara juga bawa tas besar.

     Leon meredam sedihnya.

     "Bang Gara pasti baik, Dek. Kan, Adek sendiri yang selalu bilang kalau Bang Gara itu kayak superman, kan?"

    Ingatannya seketika kembali pada kenangan beberapa tahun lalu, membuat Rasen menampilkan senyum tipis meski pucat pasi masih tergambar di wajahnya.

     "Abang! Abang! Huaa... balonnya ke sangkut di pohon. Hiks, Abang! Bang Gala ambilin!"

      Apa yang bisa ia lakukan di umur lima tahun selain hanya bisa menangis jika mainannya direbut bahkan hilang.

Separuh Napas [Slow Update]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin