Bagian 6 | Sedikit rasa

7.7K 487 20
                                    

[ RASENDRIYA VERSI BARU ]

🎵 Playing song : Keisya Lavronka - Tak lantas terluka 🎵

“Ia datang membawa bahagia dan jantungku pun berdegub karenanya. Saat ingin lekas memilikinya, aku sadar jika kehadiranku hanyalah akan membawanya dalam luka. Lalu aku memilih untuk memendam rasa yang aku punya.”

Rasendriya Gizha

[R a s e n d r i y a]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[R a s e n d r i y a]

     "Papa!"

     Ruangan dengan dominan cat putih itu serasa seperti ruangan pertunjukan opera, saat sebuah suara sedikit nyaring terdengar. Dua orang yang sedang duduk saling berhadapan itu tampak sedikit terkejut.

     Namun tampak orang yang masuk tanpa salam tadi malah memasang wajah tanpa dosa.

     "Ngak berubah ya Om, dari kecil."

     Ucapan itu keluar dari mulut seorang remaja lelaki. Mata elangnya yang berbinar—menatap gadis yang masih terdiam di ambang pintu itu dengan teduh.

     Butuh beberapa detik bagi Aya untuk mencerna apa yang dilihatnya saat ini bukanlah haluan semata. Hingga akhirnya Aya kembali dalam dunianya dan lekas menggerakkan kakinya kembali—berlari memeluk remaja lelaki itu.

    "Kenapa gak bilang gua dulu kalau mau datang?"

     Keterkejutan Aya akan kehadiran sosok itu mungkin mampu untuk mengartikan betapa rindu dirinya. Bertahun-tahun sudah Aya menunggu momen seperti sekarang.

     Lelaki itu terkekeh, lalu membalas pelukan Aya dan berucap, "Hai kangen, ya, sama gua?"

     Mendengar Hal itupun Aya mencebik lalu lekas merenggangkan pelukannya dan memukul pelan bahu lelaki itu.

     "Siapa yang setiap malem meluk foto sambil nangis, ya?"

     Mendengar ucapan yang keluar dari bibir sang Ayah membuat Ayah tersipu dengan wajahnyang sedikit memerah.

     Remaja lelaki itu hanya terkekeh melihat berapa lucinya tingkah Aya.

     "Papa! Suttt ... Malu!"

Separuh Napas [Slow Update]Where stories live. Discover now