Day 26: Mesin Waktu

17 10 4
                                    

Konon, bukit belakang sekolah adalah gerbang masa lalu. Katanya, manusia bisa memperbaiki masa lalunya dan hidup tenang. Rendra tidak percaya. Untuk membuktikannya, ia nekat masuk.

Rendra terjebak di antara hiruk pikuk. Beberapa memandang ke arahnya dengan tatapan heran. Tak perlu waktu lama, perhatian semua orang tertuju padanya. Mereka berbicara dalam bahasa yang tidak dipahami Rendra. Semua orang tidak ada yang berpakaian seperti dirinya. Seperti pakaian tradisional Korea. Rendra terlempar ke Dinasti Joseon.

Tak mau jadi pusat perhatian, Rendra segera pergi. Mengedarkan pandangan sambil menggaruk kepala kebingungan. Sebuah keributan mengalihkan perhatiannya. Ada seorang gadis yang sedang dipukuli oleh gadis-gadis seusianya. Ia sudah tersungkur ke tanah, tetapi masih ditendang.

Rendra terkejut melihat gadis itu karena ia kenali. Yasmin diseret ramai-ramai. Rendra mengikutinya hingga tiba di sebuah gubuk. Dari celah gubuk, Rendra mengintip. Salah satu di antara mereka memaksa Yasmin minum sesuatu. Yasmin terbatuk. Mereka pergi setelah Yasmin tak berdaya.

Rendra berlari, meraih tubuh Yasmin yang terkulai lemas. "Yasmin, sadarlah!"

"Tolong."

"Kamu ngomong apa?"

Yasmin tak bicara lagi.

"Apa mereka meracuni kamu?" tanya Rendra.

Tidak ada jawaban. Hanya genggaman lemah yang terasa di tangan Rendra. Hingga genggaman itu pun tak terasa lagi. Rendra mengguncang tubuh Yasmin, dan gadis itu tidak bangun lagi. Rendra histeris. Bagaimana mungkin Yasmin meninggal dalam pangkuannya?

"Maaf. Maaf karena aku membiarkan mereka melukaimu." Rendra menangis, menggosok matanya dengan pergelangan tangan.

"Rendra?"

Suara lirih itu menghentikan tangis Rendra. Ia terlonjak hingga jatuh dari kursi. Sekelilingnya bukan lagi gubuk. Menoleh pada Yasmin, gadis itu terbaring dengan selang infus di tangannya. Beberapa hari lalu, Yasmin dirundung teman sekelasnya, tetapi Rendra diam saja meski melihat kejadian itu. Rendra menelan ludah. Inikah yang mereka sebut memperbaiki masa lalu? Tidak ada yang bisa diperbaiki di masa lalu Rendra, karena Yasmin tetap terluka.

"Maaf," kata Rendra.

Yasmin tersenyum. "Aku terbangun karena denger kamu nangis."

Catatan SemestaWhere stories live. Discover now