Day 17: Ibu

23 13 15
                                    

Ijeseoya malhaneyo, love u

Dan akhirnya sekarang aku mengatakannya padamu, aku mencintaimu

kkok hanbeon haejugo sipdeon mal, i love u

Aku benar-benar ingin mengatakannya padamu, aku mencintaimu

heunhaedo hanbeoneul mot haejun geu mal

Kata-kata yang biasa tapi belum pernah kukatakan padamu

Gakkai isseoseo neul gwaenchantago malhaeseo

Karena kau selalu di sisiku, karena kau selalu berkata tak apa-apa

Geuraedo doeneun jul arasseo for you

Aku pikir itu tak apa-apa untukmu

yeotaekkeot batgiman haesseoseo

Selama ini aku hanya menerima saja

Song for you gosaenghan dangsinkke deurigo sipeun

Lagu untukmu, aku ingin memberikannya padamu, orang yang telah menderita

Bogo sipeodo deutgo sipeodo

Meskipun aku merindukanmu, meskipun aku ingin mendengarmu

Neul geureoteusi neujeonneyo

Tapi seperti biasanya, aku terlambat lagi

Tepuk tangan terdengar memenuhi venue. Senyum lebar terukir di bibir seorang pria ketika ia menyelesaikan penampilannya. Ini adalah konser tunggal pertamanya sejak debut menjadi seorang penyanyi. Semua orang ikut berbahagia atas kesuksesannya.

Namun, barangkali hanya segelintir orang di antara barisan para penonton yang menyadari senyum palsu Bintang. Lagu yang ia bawakan, tidak semua orang tahu kecuali mereka yang tidak asing dengan lagu Korea. Sebuah lagu yang berisi penyesalan. Bahwa ia terlambat berdiri di atas panggung semegah ini. Terlambat karena orang pertama yang seharusnya ia berikan tiket konser, sudah pergi dua bulan yang lalu.

"Bu, aku akan menggelar konser tunggal. Ibu adalah orang pertama yang akan memegang tiketnya," kata Bintang tersenyum semringah pada kamera depan ponselnya pada hari itu.

Di layar, sang ibu ikut tersenyum. "Benarkah? Kalau begitu cepat pulang dan berikan tiketnya."

Bintang mengangguk. "Sebentar lagi. Setelah aku menyelesaikan beberapa jadwal dan mendapat libur."

Seandainya Bintang tahu, sang ibu menyuruh cepat pulang karena tidak ada lagi kesempatan untuk bertemu dengannya. Penyakit yang diidapnya tidak pernah diberitahukan kepada Bintang. Siapa yang harus Bintang salahkan? Air mata yang tumpah pun tidak bisa mengembalikannya.

***

Catatan:
Song by Infinite - Mom

Catatan SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang