21 - Murid Pindahan

63 15 14
                                    

-oOo-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-oOo-

Seperti hari-hari sebelumnya, kedatangan Alleta dan Zean yang selalu bersama ke sekolah memang menjadi trending topik di SMA Nirwana. Sekarang Alleta mulai terbiasa dengan tatapan dan pembicaraan orang lain tentangnya. Alleta jadi berfikir, menjadi pusat perhatian orang lain tidak buruk juga. Mungkin mulai saat ini ia akan merasa biasa saja saat menjadi pusat perhatian banyak orang.

Alleta menatap lurus Zean di depannya. Kali ini tidak ada lagi perasaan tidak suka dan risih ketika cowok itu selalu mengantarkannya ke kelas setiap pagi. Justru yang Alleta rasakan sekarang ini adalah sangat senang dan terlindungi.

Alleta berdehem pelan, memberi kode pada cowok di hadapannya itu agar segera beranjak dari tempatnya. Tapi Zean tidak menghiraukan kode itu.

Alleta yang sudah tidak sabar pun jadi angkat suara. "Pergi sana. Udah mau bel," usirnya dengan raut yang masih saja datar.

Zean terkekeh pelan di tempatnya. Lalu ia menunjukkan senyum yang membuat matanya mengecil itu pada Alleta. "Oke deh, gue balik. Semangat ya belajarnya, Tuan putri."

Alleta mendelik kecil, tapi tak luput juga jadi menyahut. "Semangat juga Kang gojek," ucapnya singkat, lalu masuk ke dalam kelasnya. Meninggalkan Zean yang tengah tersenyum di tempatnya, lalu melangkah pergi.

Setibanya di kelas, Alleta duduk di kursinya dengan pikiran melayang. Situasi dulu dengan sekarang jadi berbanding terbalik. Dulu ia sangat tidak suka dengan kehadiran Zean di dekatnya. Sedangkan sekarang, ia selalu ingin cowok itu ada di dekatnya dan melindunginya.

Alleta kurang mengerti tentang hal itu. Namun, ada sesuatu yang ia yakini dalam hatinya saat ini. Bahwa sekarang, ia mulai menerima keberadaan Zean di hidupnya. Dan hatinya juga tidak bisa berbohong kalau sat ini, Zean sudah berhasil mencairkan hatinya yang beku selama ini.

Alleta melempar pandangan sebentar ke arah pintu ketika mendengar suara seseorang dari sana. Tak sengaja matanya bertemu dengan mata milik Gino. Tapi kontak mata itu tak berlangsung lama karena cowok itu langsung mengalihkan pandangan secepat mungkin.

Alleta diam-diam kembali menghela nafas. Hubungan pertemanannya dengan Gino jadi tidak sebaik dulu. Mungkin memang kelihatannya tidak terjadi apapun. Tapi Alleta menyadari, bahwa perlahan cowok itu mulai menjauhinya sekarang. Alleta jadi melamun memikirkan kerenggangannya dengan Gino. Namun lamunanya jadi buyar ketika Ambar menepuk bahunya keras dan berteriak tepat di telinganya.

"Melamun aja lo!" teriak Ambar tepat di telinga kiri Alleta.

Refleks Alleta memejamkan mata lalu mengangkat tangan untuk menutupi telinganya. Alleta menghela nafas pelan, merasa lelah dengan tingkah Ambar yang selalu menggebu-gebu.

Ambar yang tidak mendapat respon jadi cemberut dan mulai duduk di bangkunya-tepatnya di samping Alleta. Tak menyerah, Ambar kembali menepuk pundak Alleta keras.

MarshmellowWhere stories live. Discover now