Punishment

3.1K 330 219
                                    

Hai semua, apa kabar? Lama ya ... nunggu ini di Up
Maafkan aku yang sempat goyah dari Yizhan dan pindah haluan jadi reader setia kapal lain

Untung hidayah datang melalui beberapa readers setia, yang selalu mendukung ceritaku

Di chap ini, akan ada adegan yang tidak nyaman, sedikit keras dan vulgar
Mohon yang anti bl atau yang di bawah umur mengambil sikap yang bijaksana

.

Maafkan jika ada typo

Terimakasih dan selamat membaca

.
.
.

Malam berkabut sudah berlalu, pagi yang cerah menyongsong langkah kaki seorang pemuda manis berdarah moroi pelindung, memasuki sebuah bangunan menjulang tinggi. Memencet lift yang membawanya ke lantai 12.

Ia berhenti di depan kamar no. 121, memencet bel yang tersedia di samping kanan pintu. Suara orang berlari terdengar dari dalam.

Pintu terbuka lebar, seorang pria bertubuh kekar tengah memegang sendok sayur di tangan kanannya. Menyadari keberadaan tamu, ia menjadi serba salah dengan tampilannya pagi ini.

"Apa aku boleh masuk?" Xiao Zhan bertanya pada pria di depannya.

"Oh ...,silahkan!"

Pria itu mundur dua langkah, memberi ruang bagi Xiao untuk masuk ke apartemennya.

"Mr. Kim, anda sedang membuat sarapan?"

"Ah ... iya, aku mencoba memasak sendiri hari ini," jawab Mr. Kim sambil mengiris sayur di talenan.

"Butuh bantuan?" Xiao melangkah ke arah dapur yang berada di sebelah ruang tamu dengan sekat layar kayu warna putih.

"Oh tidak perlu, aku akan memasak spesial untukmu." Senyum Mr. Kim antara gugup namun juga senang bukan kepalang, bisa menyajikan masakan buatannya untuk Xiao.

Pemuda manis duduk di sofa sambil memainkan ponsel miliknya. Ada dua notifikasi yang masuk. Satu dari adiknya Luhan, dan satu lagi dari murid nakalnya Yibo.

Luhan, "Ge, tuan muda Tao ingin bertemu Yibo, apakah ini saat yang tepat?aku menghubungi Sehun, tapi dia sedang mengantar ibunya belanja"

Xiao, "Luhan, sebaiknya jangan sekarang, tunggu besok di sekolah"

Tuan muda Tao tampaknya sangat penasaran dengan sosok Yibo, sampai harus menemui Yibo begitu cepat, pikir Xiao.

Ia membuka pesan dari Yibo setelahnya.
Yibo, "Xiao Zhan, aku tahu siapa dirimu, Gege."

Apa maksudnya ini? Xiao bertanya dalam hati. Sejak kapan anak bandel itu memanggilnya gege, apa ingatannya telah kembali?bagaimana mungkin?siapa yang telah mengembalikan memori Yibo?

Xiao meletakkan ponselnya kembali ke meja saat mendengar suara Mr. Kim memanggilnya.

"Apa kau menyukai masakan pedas?"

Xiao mengangguk atas pertanyaan Mr. Kim.

"Aku menambahkan cabai dalam supku," ujar Mr. Kim lagi, sambil mengiris bawang.

"Oh ya Mr. Kim apa kau tidak memiliki kekasih?"

Pertanyaan dari Xiao itu sukses membuat Mr. Kim kelimpungan dan tak sengaja mengiris jari telunjuknya. Ia hampir berteriak, membuat Xiao panik.

Different Blood (Tamat di PDF)Where stories live. Discover now