Takdir

1K 140 17
                                    

Sehun menuruni tangga menuju ruang bawah tanah. Ia pernah mendengar ibunya bercerita tentang ruangan tersembunyi ini. Tapi Sehun maupun Yibo tidak pernah diijinkan untuk memasukinya. Ibunya selalu mengunci tempat itu rapat-rapat. Tak pernah sekalipun membukanya. Ini kali pertama Sehun masuk ke tempat itu.

Tempat itu tidak seperti rumah Sehun di atas. Ruangan itu remang, hanya ada cahaya api yang entah dari mana asalnya berpijar, membuat dinding di sekitarnya berwarna merah, semerah darah.

Sehun tidak menemukan apa-apa, selain ruangan kosong dengan ranjang kayu yang sudah dimakan rayap. Tanah yang dipijak Sehun juga terasa lembab, ia melihat sekeliling, hanya ada api yang berpijar. Tak ada apapun, kecuali ....

Ada simbol di dinding yang terlihat saat api digerakkan angin yang datang entah dari mana. Simbol itu mirip dengan yang Sehun lihat di lantai atas, tempat ibunya terluka. Simbol yang sama yang ada di lengan ibunya.

Sehun menyentuh simbol itu dengan tangannya, lalu sesuatu muncul dari balik dinding. Sebuah buku tua yang sampulnya terbuat dari kulit ekor buaya. Dan lembarannya terbuat dari kulit rusa.

Buku itu memiliki energi spritual, sangat magis dan kuat. Sehun sampai gemetar saat memegangnya.

Dengan hati-hati Sehun membuka lembar pertama. Buku itu berusia 88 tahun, dan ditulis oleh leluhur vampire bernama Xiumin.

Ia dikenal sebagai suhu dari segala klan. Yang mengetahui buruk dan benar, yang mengetahui masa depan dan masa lampau. Ia telah menyaksikan banyak peristiwa penting sejak 100 tahun yang lalu. Dan membaca mashaf kuno yang usianya hampir 1000 tahun.

Dalam buku itu, ia meramalkan akan turun dua kekuatan besar dari klan dhampir dimana salah satu diantara mereka akan menjadi pelindung dan salah satunya adalah perusak.

Mereka akan lahir di bulan purnama di tahun naga. Jika mereka dilahirkan dari rahim yang sama, maka anak yang lahir terakhir adalah perusak. Ia merupakan reinkarnasi dari makhluk kejam dari masa lampau yang dijuluki Destroyer.

Sang pelindung memiliki simbol salib di dada, sedangkan sang destroyer memiliki simbol seperti yang tergambar di dinding, dan berada di leher destroyer. Simbol itu tidak akan terlihat sampai ia menemukan pasangan sejatinya di ritual bulan purnama.

Destroyer ini memiliki kuasa atas tubuh yang ia tempati. Jika ia dilukai, pemilik tubuh juga akan merasakan hal yang sama. Ia tidak bisa dikalahkan dengan mudah, bahkan oleh gabriel berkekuatan besar sekalipun. Ia kebal akan api neraka, karena ia memilki kekuatan mengendalikan api. Satu-satunya cara memusnahkan destroyer adalah menembak kepalanya dengan peluru perak dari salib Van Helsing. Itupun sangat sulit, sebab destroyer memiliki abdi setia yaitu strigoi yang tersisa. Dan strigoi ini begitu keji, ia membunuh siapapun yang menghalangi keinginan tuannya.

Sehun mengusap dada beberapa kali, air matanya mengering seketika. Kesedihan akan kematian ibunya berubah menjadi kecemasan yang tak terkira. Ia melihat dada kirinya, ada sinar biru yang terang. Itu seperti sinyal yang dihidupkan, bahwa inilah waktu baginya untuk menunjukkan kekuatan.

Ia yakin dirinya ditakdirkan sebagai perisai bagi kaumnya. Lalu bagaimana dengan kembarannya? Apakah destroyer yang dimaksud di dalam buku itu adalah adiknya, Lan Yibo?

Benarkah Yibo adalah reinkarnasi dari makhluk kejam bernama destroyer? Untuk apa ia bangkit kembali? Lalu siapa strigoi yang selama ini membantunya? Ada dimana ia sekarang? Rencana apa yang sedang ia jalankan? Bagaimana cara Sehun mengetahuinya? Dan terakhir, jika destroyer itu benar-benar ada di tubuh adiknya, bagaimana cara Sehun melenyapkannya?

#
#
#

Luhan merasakan aura kekejaman pada sosok yang berdiri di depannya kini. Sosok itu semakin mendekat dalam gelap, Luhan merasakan bahaya. Ia waspada, meski tubuhnya masih terikat mantra. Tapi mulutnya masih bisa mengucapkan sihir halus milik moroi pelindung.

Sosok itu kini berdiri 1 meter di depan Luhan. Separuh wajahnya terlihat tampan oleh bias sinar perapian, dan separuhnya adalah wajah dari kekejaman.

 Separuh wajahnya terlihat tampan oleh bias sinar perapian, dan separuhnya adalah wajah dari kekejaman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mr. Kim ...."
Luhan mengeja nama itu dengan bibir bergetar. Harusnya ia tahu dari awal siapa pelakunya, sejak ia tak sadarkan diri dari Sehun di sekolah. Saat mereka tak sengaja menabrak guru olahraganya ini.

"Dimana Sehun?" itu kalimat pertama yang dilontarkan Luhan. Mr. Kim menyeringai dalam gelap. Ia memenjarakan tubuh Luhan dengan kedua lengannya.

"Kenapa di matamu hanya ada Sehun dan Sehun?"

Luhan yang menyadari bahwa lawannya tepat 5 cm di hadapannya, mengeluarkan sihir dari mulutnya untuk melemahkan Mr. Kim.
Sebuah kilat cahaya mengenai mata kiri Mr. Kim. Pria itu berteriak, meremas tubuh Luhan dalam pelukan.

"Untung saja aku menyukaimu sejak kita pertama bertemu, jika tidak," Mr. Kim menambahkan, "aku akan membunuhmu sejak awal."

Mr. Kim mendekati Xiao Zhan karena tahu jika Luhan dan Xiao Zhan adalah saudara. Rasa khawatirnya pada Luhan saat muridnya itu hampir pingsan setelah latihan basket. Ia juga mengikuti Luhan dan Xiao saat perjalanan pulang dari kastil.

Luhan mengeluarkan sihir kembali, kali ini Mr. Kim berhasil menangkisnya. Pria tinggi dan kekar itu, menjatuhkan Luhan ke ranjang hitam yang dingin.

"Jika saja tuanku tidak melarangku untuk menyentuhmu, sudah pasti akan kunikmati tubuh indahmu."

"Tapi menciummu boleh juga ...!"

Luhan berusaha melepas mantra yang mengikatnya. Meski ia harus mengeluarkan 20 persen dari energinya. Ia tidak mau ada pria lain yang menciumnya selain Sehun kekasihnya.

Luhan berusaha berontak, ia terlepas. Tapi Mr. Kim menjatuhkannya lagi, mengikatnya dengan tali. Mantra tidak akan berguna bagi moroi pelindung. Tapi tali tambang, cukup kuat untuk membuatnya diam.

.

Xiao Zhan tiba di rumah Yibo, dalam keadaan rumah yang kacau balau. Ia melihat abu hitam di ruang tengah, kode yang ditulis dari darah. Dan ruang bawah tanah yang sedikit terbuka.

Begitu Xiao ingin melihatnya, wajah Sehun muncul dari bawah. Ia memegang sebuah buku warna coklat dengan sampul bergerigi dan kasar.
Sehun tampak cemas, gelombang di dadanya memancarkan sinar.

Ia menarik tangan Xiao untuk segera pergi dari tempat itu.

"Laoshi ... Ayo kita selamatkan Yibo!"

Xiao Zhan tidak banyak bertanya, ia mengikuti langkah Sehun. Mereka tiba di dalam hutan gelap dengan bantuan petunjuk dari buku, dan kecepatan dari batu giok milik tuan Tao.

Mereka melihat ada gubuk kecil di sana, menunduk menyembunyikan diri dari sinar rembulan. Ada kekuatan yang memancar, energi dari seorang moroi dan kegelapan dari strigoi.

Xiao Zhan langsung berlari ke arah gubuk, sambil berteriak, "Luhan ...."















Tbc.

Different Blood (Tamat di PDF)Where stories live. Discover now