War

1.9K 186 59
                                    

Xiao Zhan berhasil mengambil darah Yibo untuk penawar racun tuan mudanya. Ia duduk di kursi yang disiapkan Yibo di kamarnya. Yibo menghampirinya dengan baju besi lengkap seperti ksatria yang hendak berperang.

Ia mengecup tangan kiri Xiao Zhan sebelum pergi, berkata tepat di daun telinga si moroi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia mengecup tangan kiri Xiao Zhan sebelum pergi, berkata tepat di daun telinga si moroi.
"Jangan pergi kemanapun sampai aku datang, percayalah padaku ...."

Xiao Zhan melepas kepergian Yibo dengan hati tak rela. Ia tahu Yibo akan kemana. Ia pasti akan memburu manusia dan meminum darah mereka. Melawan para pastur dan pendeta pelindung gereja.

Xiao Zhan harus mencegahnya, tapi sebelum itu ia harus memberikan penawar racun yang ada di tubuhnya pada Tao.

Begitu Yibo pergi, Xiao Zhan turun ke penjara bawah tanah menemui tuan mudanya.

Xiao Zhan menggunakan mantra pembuat cahaya agar bisa sampai dengan mudah. Ia melihat Tao sudah setengah sekarat, meringkuk di tanah. Tubuhnya membiru hingga ke dada. Jika esok pagi ia tidak menerima penawar racunnya, sudah pasti ia akan mati.

Xiao Zhan membawa pisau kecil untuk memindahkan darah Yibo yang ada di tubuhnya. Ia mengiris lengannya, metode induksi yang biasa mereka lakukan.

Tao menghisap darah dari lengan Xiao, begitu darah itu menyebar ke pembuluh darahnya. Tubuh Tao yang membiru, berubah merah seketika. 5 detik kemudian, menjadi putih pucat seperti biasa.

"Ayo kita cegah mereka," ajak Tao.

"Tuan muda pergilah ke kastil dan hentikan Wu Yifan, aku akan mengejar Yibo ke alam manusia dan melawannya ...," sahut Xiao, yang dibalas anggukan oleh si tuan muda.

Mereka berpencar, begitu keluar dari hutan Raazzus, berkat petunjuk dari kalung batu giok hijau.

Tuan muda Huang Zitao terbang menuju kastil moroi. Dan Xiao Zhan, dengan bantuan batu giok itu pergi ke alam manusia yang dituju Yibo, untuk dihancurkan pertama kali.

.
.
.

Zitao melihat api dari kejauhan, membakar puncak menara kastilnya. Ia semakin mempercepat gerakan terbangnya dengan mengeluarkan energi spritual dalam tubuhnya.

Ia melihat naga hijau itu menghembuskan api ke bawah, dari puncak menara. Api itu begitu kuat, bahkan bisa menembus array yang melingkupi kastil itu.

Zitao melesatkan mantra pendingin agar api tidak semakin membesar. Yifan menyadari kedatangan kekasihnya, ia berhenti dari amukannya.

Kastil itu tinggal separuh saja, padahal api baru dihembuskan beberapa menit yang lalu. Tapi api naga milik Yifan memang kuat, sehingga dua kali hembusan saja, separuh kastil itu sudah menghitam jadi arang.

Jika Tao terlambat sedikit saja, bisa dipastikan kastil moroi miliknya akan berakhir menjadi abu. Seluruh klan moroi dan benih di dalamnya akan musnah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 27, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Different Blood (Tamat di PDF)Where stories live. Discover now