3. 𝔗𝔢𝔫𝔱𝔞𝔫𝔤 𝔥𝔲𝔟𝔲𝔫𝔤𝔞𝔫 𝔟𝔞𝔯𝔲

1.7K 227 12
                                    




✷        ·   ˚ * .      *   * ⋆   . ·    ⋆     ˚ ˚    ✦   ⋆ ·   *      ⋆ ✧    ·   ✧ ✵   · ✵


Wajah Soobin mungkin bisa melelehkan tinta lama dari buku teks Potions karena efek terlalu lama menempel di atasnya. Sudahlah ia berkeringat deras. Peluhnya pula menetes dengan banyak sekali dan haba panas yang dirasakannya dari api kuali yang terletak beberapa senti di samping kepalanya sama sekali tidak membantu.

Dia mengambil posisi itu sejak dia dan Beomgyu selesai menyeduh satu porsi ramuan Calming Draft, yang mengambil masa tidak lebih dari sepuluh menit yang lalu. Mereka sedang menunggu hingga kelas selesai, jadi sementara Soobin sedang meratapi nasibnya, Beomgyu menyibukkan diri menulis catatan ke dalam jurnal mimpinya untuk kelas favoritnya, Divination.

"Ini menyebalkan." Gerutu Soobin dengan helaan napas yang terdengar sangat kasar. Ia mengangkat kepalanya dan menatap Beomgyu yang langsung tidak tertarik dengan ucapannya.

"Setuju denganku."

"Aku tidak tau apa 'ini' yang kau maksudkan."

Soobin mendesis pelan, "Yeonjun."

Beomgyu mendengus. "Jangan tertawa, Gryff. Ini tidak lucu! Aku tidak tau harus berbuat apa. Bantu aku." Walaupun hanya sekitar satu jam berlalu, tapi Soobin itu di antara siswa terpintar — ia seharusnya sudah punya setidaknya satu rencana sekarang! Tapi kenapa otaknya tidak mau bekerjasama dengannya. Sangat menyebalkan.

Beomgyu menutup jurnalnya dan mengangkat alisnya yang terletak rapi. “Berpura-pura sebentar. Satu atau dua minggu." Soobin menatapnya dengan wajah bingung.

"Berpura-pura berkencan dengannya, dengan cara yang normal, jadi kau nantinya tidak ketauan telah membuat dan memberi—"

"Dia meminumnya—"

"—forbidden love potion, kalau kau lupa." Sambung Beomgyu, menyindir Soobin. Soobin mengerutkan bibirnya, tidak bisa berdebat lebih lanjut. Hanya menggangguk kepalanya, setuju.

Kelas berakhir tidak lama setelah Beomgyu mengusulkan idenya. Mereka mengemas barang-barang mereka secepatnya. Beomgyu membiarkan Soobin mengambil ramuan yang di ramunya untuk dirinya sendiri, dan beranjak pergi. Napas Soobin seketika tercekat di tenggorokannya ketika dia melihat kutukan dari kecerobohannya  menunggunya di luar kelas.

"Oh, speak of the devil~" Beomgyu bernyanyi, menggerakkan alisnya. Sepasang manik mata kecokelatan milik Yeonjun menjadi cerah bersinar saat ia melihat Soobin.

"Hey, Yeonjun." Soobin menyapa dengan suara gemetar. Yeonjun meraih tangannya Soobin dan mengaitkan jari-jari mereka dengan senyum lebar yang tidak luntur dari tadi. Soobin merasa sedikit terkejut dengan skinship yang tiba-tiba. Ia tidak biasa diperlakukan seperti ini.

“Oke, kurasa ini benar-benar terjadi sekarang. Oke. Oke. "Beomgyu tertawa karena dia sebenarnya seorang sadis yang emosional. Lihat saja raut wajah Soobin saat ini. Seperti orang lagi menahan boker, mau cepat-cepat pergi saja. Padahal kan itu cuma Yeonjun. Sebenci itukah dia kepada Yeonjun?

"Bagaimana kelasnya? Kamu pasti lelah, ya. Kamu berkeringat." Tanya Yeonjun, ditujukan semata-mata pada siswa Hufflepuff seorang, seketika melupakan keberadaan Beomgyu di sana. Yeonjun mengayunkan lengan Soobin saat mereka bertiga berjalan. Ia kemudian mengambil sapu tangan dari saku jubahnya dan mengelap keringat di wajahnya Soobin dengan telaten. Soobin mengerjapkan matanya pelan saat Yeonjun melakukan itu.

𝕾𝖕𝖊𝖑𝖑𝖇𝖔𝖚𝖓𝖉 | 𝓎ℯℴ𝓃𝒷𝒾𝓃 / 𝓈ℴℴ𝒿𝓊𝓃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang