10. 𝔗𝔢𝔫𝔱𝔞𝔫𝔤 𝔰𝔲𝔨𝔞 𝔡𝔞𝔫 𝔡𝔢𝔫𝔦𝔞𝔩

1K 184 61
                                    





✷        ·   ˚ * .      *   * ⋆   . ·    ⋆     ˚ ˚    ✦   ⋆ ·   *      ⋆ ✧    ·   ✧ ✵   · ✵




"Precious?" Panggil Yeonjun. Mata yang membulat lucu berwarna cokelat itu menatap wajah pria tampan yang duduk didepannya.

"Pre~cioussss~" Lagi-lagi ia tidak dipedulikan.

"Binbinnnnnn~" Yeonjun merengek manja. Jemari lentiknya menarik-narik ujung kaos hitam yang dikenakan Soobin ketika ia merasa dirinya diabaikan. Ia mencoba berulang kali tapi hasilnya nihil, Soobin bahkan kelihatan benar-benar fokus dengan tugasnya - subjek Herbologi, favoritnya. Siswa Slytherin bermata rubah itu mempoutkan bibirnya imut.

Dia sungguh kesal, mengapa pacarnya tidak memperdulikannya. Yeonjun memegang pipi Soobin, tidak melewatkan kesempatan untuk menguyel-nguyel pipi selembut kue mochi itu sembari menarik wajah tampan itu mendekat lalu menunjukkan wajah cemberut di depan mukanya Soobin. Soobin segera menghentikan pekerjaannya karena tindakan Yeonjun yang tiba-tiba itu. Tidak mungkin juga kan ia mengabaikan - makhluk gemas - ini.

"Ada apa, hum?"

"Binbin mengabaikanku. Aku sudah coba berkali-kali mendapatkan perhatian kamu." Jawab Yeonjun, masih dengan wajah cemberutnya.

"Benarkah? Maaf, sepertinya aku terlalu fokus tadi."

"Tsk, aku merasa diduakan oleh tugasmu. Kan tidak lucu."

Soobin terkekeh melihat ekspresi lucu yang ditunjukkan rubah kecilnya. "Jangan ngambek ih, kamu jadi kelihatan lucu kalau ngambek." Ejeknya sembari menggoyangkan jarinya ke arah siswa Slytherin itu.

Yeonjun menoleh dengan wajah jutek. "Siapa juga yang ngambek? Tidak ya, aku tidak ngambek." Ujarnya tegas.

Tanpa sadar tangan Soobin terangkat untuk mengelus wajah cantik nan indah yang selalu tampak dingin dalam setiap harinya ketika tidak bersama Soobin dan teman dekatnya. Di mata Soobin, Yeonjun seringkali terlihat atau terkesan dingin dan tidak peduli, namun sebenarnya Yeonjun memiliki karakter yang sangat hangat terutama pada orang yang dikasihinya.

Soobin tersenyum tipis dan sedikit berpikir. Andai saja ia tidak terjebak dalam kejadian love potion ini, sudah pasti ia tidak bisa melihat bagaimana wajah yang biasanya dingin ini bisa berubah kepada berbagai ekspresi yang menggemaskan.

Ia melepaskan tangan Yeonjun yang dari tadi disilang di depan dada. Mata yang ditutupi kaca mata berbingkai hitam yang tebal itu memerhatikan setiap pergerakan Soobin. Pipinya mendadak merah merona karena malu ditatap Soobin dengan tatapan hangat dan lembut. "Aku tidak akan duakan kamu sama apapun itu, percaya deh sama aku!"

"Benar nih? Janji?"

"Iya, aku janji. Sekarang aku bakal fokus ke kamu dan kamu saja. Kamu mau apa?" Soobin berkata lembut sembari menutup semua buku tugasan Herbologi di atas meja - hal yang sangat jarang dia lakukan jika lagi bersama Beomgyu, lalu menyimpannya di dalam tas di sampingnya.

Yeonjun lagi-lagi mempoutkan bibir merahnya lantas mengulurkan kedua tangannya seperti anak kecil yang minta digendong.

"Mau pelukkkk~" Ujarnya malu-malu dengan wajah penuh rona merah dan mata yang dikedip-kedipkan lucu.

Lucunyaaaaa!! Soobin membatin. Hal barusan lantas membuat Soobin seketika harus menahan napas. Namun sebaliknya, ia benar-benar tidak bisa menahan senyuman besar hadir di wajahnya. Ia bersumpah, ia merasakan ribuan kupu-kupu beterbangan di dalam perutnya, membuatnya mulas dan wajahnya memanas dalam detik yang bersamaan.

𝕾𝖕𝖊𝖑𝖑𝖇𝖔𝖚𝖓𝖉 | 𝓎ℯℴ𝓃𝒷𝒾𝓃 / 𝓈ℴℴ𝒿𝓊𝓃حيث تعيش القصص. اكتشف الآن