5. 𝔗𝔢𝔫𝔱𝔞𝔫𝔤 𝔭𝔢𝔯𝔞𝔰𝔞𝔞𝔫 𝔞𝔫𝔢𝔥

1.3K 197 18
                                    



✷        ·   ˚ * .      *   * ⋆   . ·    ⋆     ˚ ˚    ✦   ⋆ ·   *      ⋆ ✧    ·   ✧ ✵   · ✵


Tiga perempat dari seluruh penghuni sekolah tau tentang Soobin dan Yeonjun pada hari Jumat, yaitu tiga hari setelah peristiwa Yeonjun mencium pipinya Soobin di depan pintu masuk Great Hall. Soobin menyalahkan Kim Myungjun, seorang siswa Hufflepuff tahun ketujuh yang terobsesi dengan rumor di sekitar Hogwarts. Bercita-cita menjadi seorang penulis tabloid untuk mencari nafkah setelah lulus sekolah. Myungjun juga harus menjadi tersangka utama mengapa Jimin, siswa Slytherin yang berhati manis yang setengah-Veela dan merupakan malaikat tanpa sayap itu bertanya pada Soobin bagaimana ia akan melamar Yeonjun begitu mereka lulus nantinya.

Pengingat: Sudah tiga hari.

Tidak ada yang curiga love potion sedang bekerja, itu sudah pasti. Soobin pernah beberapa kali menjalin hubungan selama bertahun-tahun dia belajar di Hogwarts, walaupun semuanya berlaku bukan atas dasar cinta. Jadi, bukan berarti dunianya akan berakhir hanya karena sekarang dia sedang berkencan.

Ia tau benar alasan kenapa berita kencannya menjadi buah bibir penghuni Hogwarts, itu karena dia saat ini sedang berpacaran dengan Yeonjun, yang terkenal karena lelucon konyolnya, dan karena Soobin, terkenal karena emosi dan sikapnya di lapangan Quidditch. Semua orang ingin tau tentang kepribadian mereka yang berbenturan, bertanya-tanya bagaimana perkelahian bisa dan akan dimulai saat mereka putus nantinya, walaupun sebenarnya tidak ada apa-apa yang menarik untuk dilihat.

Yeonjun seorang yang mudah bergaul. Dia suka membuat lelucon bodoh yang tidak masuk akal tapi menyenangkan dan dia selalu saja membuat percakapan terus berjalan. Setiap kali dia berbicara, dia akan memegang tangan Soobin seperti itu sudah menjadi sifat alami yang keduanya, seakan ianya sebuah kebiasaan. Matanya hanya akan tertumpu pada Soobin dan Soobin seorang saja, perhatian yang diberikannya itu sedikit membuat Soobin merasa kurang percaya diri tetapi, setelah beberapa waktu, ia sudah terbiasa.

Soobin harus terbiasa dengan beberapa hal, sebenarnya. Sebagai contoh, Yeonjun akan selalu menunggu Soobin di luar kelas untuknya, dan terkadang mereka akan berjalan bersama ke kelas Soobin yang berikutnya atau Soobin akan mengantar Yeonjun ke kelasnya.

Yeonjun juga selalu memeganginya: tangannya, pundaknya, lututnya, pinggangnya. (Soobin harus mengakui, rasanya tidak terlalu buruk disentuh seperti itu. Skinship maksudnya. Sudah lama dia tidak berkencan, oke.) Ketika seseorang bertanya tentang hubungannya dengan Yeonjun, Soobin sudah bisa menjawab dengan lancar, "Kami berkencan." Ungkapan itu bergulir tanpa ragu dari lidahnya sekarang.

Dan Yeonjun sering mencium pipinya. Tapi dia tidak melakukannya di tempat terbuka, seperti yang pertama kali dilakukannya. Yeonjun menemukan saat-saat di mana dia bisa mendaratkan sebuah kecupan, dengan cepat, lalu berpura-pura tidak melakukannya. Dia kemudiannya akan tertawa kecil, dan itu saja.

Tidak pernah sekalipun dia melakukan yang lebih jauh dari itu, dan Soobin merasa bersyukur sekali. Ia sejujurnya tidak tahu apa yang bakal ia lakukan jika Yeonjun berusaha mencoba hal lain.


✷        ·   ˚ * .      *   * ⋆   . ·    ⋆     ˚ ˚    ✦   ⋆ ·   *      ⋆ ✧    ·   ✧ ✵   · ✵

Dan di sinilah Soobin sekarang, sedang duduk termenung melihat ke luar jendela dari atas katil empuknya. Dilihatnya matahari pagi mulai memunculkan sinarnya dari balik celah gorden yang  sudah terbuka separuh. Melihat kain gorden yang lembut bergerak perlahan, akibat udara yang menyusup di sela-sela jendela, Soobin tersenyum manis ketika angin sejuk menerpa wajahnya. Senyuman lebar itu memperlihatkan dua lesung pipit sempurna yang dalam di kedua pipinya yang tampak jelas.

𝕾𝖕𝖊𝖑𝖑𝖇𝖔𝖚𝖓𝖉 | 𝓎ℯℴ𝓃𝒷𝒾𝓃 / 𝓈ℴℴ𝒿𝓊𝓃Where stories live. Discover now