14. 𝔗𝔢𝔫𝔱𝔞𝔫𝔤 𝔭𝔢𝔯𝔱𝔢𝔪𝔲𝔞𝔫 𝔡𝔦 𝔗𝔥𝔯𝔢𝔢 𝔅𝔯𝔬𝔬𝔪𝔰𝔱𝔦𝔠𝔨𝔰

968 163 52
                                    



✷        ·   ˚ * .      *   * ⋆   . ·    ⋆     ˚ ˚    ✦   ⋆ ·   *      ⋆ ✧    ·   ✧ ✵   · ✵



"Sudah lama sejak kita semua bertemu seperti ini!" Wooyoung berseru. Mereka semua berada di The Three Broomsticks; semuanya mengambil keputusan untuk beristirahat sebentar. Hueningkai, Wooyoung dan Beomgyu ada di satu sisi kanan meja; Taehyun, Yeonjun dan Soobin ada di pihak lainnya. Wooyoung akhirnya memaafkan Yeonjun atas insiden sampo tempoh hari, meskipun insiden tersebut menginspirasinya untuk mempertahankan gaya rambut berwarna amethyst karena menurutnya itu keren.

"Itu karena hyung semua terlalu sibuk belajar. Tyunnie juga sama. Ningning kan jadi tidak punya teman." Ucap Hueningkai dengan bibir yang dimuncungkan ke depan. Taehyun hanya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan teman seumurannya itu sebelum berbisik pelan. "Kamu yang malas belajar."

"Iya, karena persiapan untuk O.W.L. benar-benar menyiksakan dan menguras tenaga juga waktu kita." Soobin menggerutu. Dia berhenti bicara lalu tiba-tiba berdiri. "Teman-teman semua, aku harus pergi belajar-"

Tangan Yeonjun menarik-narik lengan Soobin, membuatnya duduk kembali. "Duduk. Kamu butuh sedikit istirahat. Dan segelas butterbeer." Soobin menghembuskan napas panjang, tanpa memaksa diri, dan membuang napas pelan-pelan -santai, rileks sambil Yeonjun mengusap punggungnya lembut.

"Ugh, ini sangat aneh." Wooyoung memberi isyarat tangan kepada Yeonjun dan Soobin. "Aku tidak bisa terbiasa dengannya. Otakku tidak bisa memahami bagaimana pasangan ini bisa jadi."

"Otakku juga, hyung tapi mereka berdua lucu jadi aku harus melatihnya untuk lebih terbiasa." Yeonjun menjulurkan lidahnya pada Wooyoung setelah mendengar kata-kata adik bayinya, si Hufflepuff.

"Sebenarnya aku tidak pernah membayangkan mereka akan sedekat ini begitu cepat." Beomgyu menyatakan. Dia menatap Soobin dengan senyuman sinis dan satu alis terangkat, Soobin yang sadar akan itu berpura-pura tidak melihatnya.

Wooyoung mendengus. "Benar dan itu aneh karena ku pikir Yeonjun tidak akan pernah-" Ada suara gemerincing di bawah meja dan dia berteriak, "Aduh!" Dia memelototi sang pelaku yang dikiranya Yeonjun tapi rupanya dua anak setan kecil yang berada di depan dan sampingnya. Keduanya memberinya cengiran masing-masing dan menatapnya dengan tatapan puppy eyes milik mereka. "Untuk apa itu?"

"Minuman kami! Kami belum mendapatkan minuman kami. Hyung harus mengambil minuman kami, sebagai yang hyung yang baik, tentu saja." Seringai Taehyun sebelum bibirnya mengerucut kecil, terlihat begitu manis.

Belum sempat Wooyoung ingin mengeluarkan protes, Yeonjun mencelah. "Sopan santun, Wooyoung-ah."

"Baiklah."

Sambil berjalan dengan susah payah, Wooyoung berjalan ke bar untuk memesan enam gelas butterbeer. Beomgyu mengerutkan keningnya pada sosok yang sedang menunggu pesanan sembari merungut sendiri. Yeonjun sedang fokus bermain dengan jari-jemari tangannya Soobin, anehnya dia hanya diam membisu.

"Apakah kau merasa baik-baik saja, Yeonjun?" Beomgyu bertanya, merasa sedikit curiga.

"Aku merasa baik-baik saja. Tidak pernah lebih baik. Baterai terisi seratus persen." Yeonjun memiringkan kepalanya. "Kenapa?"

"Tak ada alasan." Beomgyu mengangkat bahu. "Kukira kau mungkin merasa sedikit demam. Kau terlihat pucat. Ku dengar ada terjadi wabah di sekitar, mendaratkan anak-anak di rumah sakit kiri dan kanan."

𝕾𝖕𝖊𝖑𝖑𝖇𝖔𝖚𝖓𝖉 | 𝓎ℯℴ𝓃𝒷𝒾𝓃 / 𝓈ℴℴ𝒿𝓊𝓃Where stories live. Discover now