13

5.2K 588 16
                                    

Jimin berjalan tergesa diikuti oleh Taehyung dan Jungkook yang sama paniknya. Ketukan kaki mereka yang kuat membuat suara gaduh di lorong rumah sakit. Ya, Yoongi lebih dulu di bawa karena jatuh dan tak sadarkan diri.

Pria tampan itu tidak akan berpikir jika yang jatuh adalah Yoonji. Karena ia sendiri yang mendapatkan kabar dari Soobin jika yang jatuh dari tangga memang Yoongi. Huening yang menemukan pria manis itu setelah mendengar suara keras dari tangga darurat, sedangkan Soobin yang memang sering memantau perusahaan Jimin langsung membawa Yoongi ke rumah sakit.

Napas ketiganya terengah terutama Jimin yang merasa sangat khawatir sampai tidak sadar jika air mata mengalir banyak menuruni pipinya. Mata sipitnya yang basah berpendar, melihat ada Soobin disana bersama Yoonji yang tengah duduk diam di kursi tunggu.

"Bagaimana dengan Yoongi?" Jimin langsung mencerca pertanyaan itu. Jantungnya berdegup dengan kencang dan tak menentu setelah mendapatkan kabar tak terduga ini.

Soobin menundukkan kepalanya sebentar sebelum menatap Jimin dengan tegas walaupun sorot matanya memancarkan kesedihan. "Yoongi-ssi masih dalam pemeriksaan dokter, Tuan Muda."

Jimin menghela napasnya kasar, bibirnya bergetar dan setelahnya kakinya tak mampu untuk menopang tubuhnya. Pria tampan itu limbung dan jatuh terduduk, menangis entah kenapa. Padahal di dalam hanya ada Yoongi, seorang pengawal pribadinya. Terlalu berlebihan jika ia menangisi pria manis itu, tapi hatinya berkata lain. Dadanya sesak dan otaknya terus memerintah untuk mengeluarkan semua tangisannya.

Sudah lama sekali ia tidak menangis. Terakhir kali ia menangis adalah saat menemukan anak kembarnya di dekapan sang ibu bersamaan dengan kabar meninggal dari kekasihnya.

Jungkook pun tak kalah sedihnya, walau tak terdengar isakan darinya tetap saja air mata juga ikut menetes membasahi pipinya. Taehyung yang paham kondisi istrinya pun memeluk Jungkook dan menggiring istrinya itu untuk duduk di kursi. Membiarkan Jimin yang belum meredakan tangisnya.

Semua tengah meratapi kesedihan mereka tanpa tahu jika Yoonji sudah beranjak pergi dari sana dengan wajah tak berekspresinya.





Kritis.

Yoongi tengah kritis saat ini dan belum tahu kapan ia akan bangun. Akankah beberapa jam kedepan atau beberapa hari kedepan.

Jimin menggenggam satu tangan Yoongi yang terinfus, mengelusnya pelan dengan ibu jarinya. Matanya tak berhenti menatap Yoongi yang mendapat beberapa luka dan lebam di wajahnya. Pria tampan itu bergerak untuk mengecup kening Yoongi lalu setelahnya ia tersenyum.

"Sayang, akhirnya aku kembali bertemu denganmu. Walau untuk saat ini kau tidak mengenalku, tak apa. Setidaknya kita bersama sekarang."

Pria tampan itu akhirnya tahu siapa sebenarnya kekasih hatinya itu. Min Yoongi tentu saja, pengawal pribadinya saat ini. Awalnya Jimin tak yakin jika Yoongi adalah kekasihnya yang meninggal dunia, terlebih pria manis itu tak mengingat apapun atau setidaknya menyinggung sedikit perihal kenangan tentang mereka.

Dan terlebih Yoonji muncul di antara mereka dengan penampilan Yoongi dulu yang sama persis, membuatnya kembali di landa keraguan. Tapi ketika hati yang berbicara, maka tahulah Jimin siapa Yoongi sebenarnya.

Pria tampan itu langsung nyaman dengan kehadiran Yoongi walaupun awalnya pria manis itu sangatlah mengganggu dan membuatnya berhasil menjahili Yoongi. Berbeda ketika ia berada di dekat Yoonji, perasan tak nyaman muncul secara tiba-tiba tanpa di perintah.

Dan kenapa dia sangat yakin sekarang adalah ketika para dokter yang memeriksa semua bagian tubuh Yoongi mereka menemukan rahim disana dan bekas jahitan operasi caesar pun tercetak jelas. Dokter yang memeriksa jadi sudah pasti Jimin percaya.

BEAUTIFUL BODYGUARD [MINYOON]Where stories live. Discover now