23 [END]

6K 462 1
                                    

Yoonji menatap Ayahnya yang bahkan dengan rela bersimpuh di hadapannya. Ia tengah duduk sembari menatap ke arah lain, mengabaikan Ayahnya yang menangis penuh penyesalan.

"Maafkan Ayahmu ini, Yoonji. Aku tidak ada maksud untuk membuatmu menderita, semua ini ku lakukan karena aku ingin kau lebih bahagia tanpa kekurangan sesuatu apapun."

Yoongi hanya menghela napasnya. Kedua tangannya bertaut dengan erat begitupun dengan bibirnya terkunci rapat.

"Tapi kenapa kau tak mencariku?" tanya Yoonji setelah lumayan lama berdiam.

"Aku sudah, nak." ucap Sehun putus asa. "Aku sudah melaporkannya kepada pihak kepolisian, aku sudah mengunjungi rumah Tuan Kim yang ternyata sudah di sita oleh Bank. Aku bahkan sudah meminta orang yang mengenal Tuan Kim untuk memberi tahuku jika mereka tahu dimana kalian agar segera memberitahuku."

"Tapi tidak, bahkan sampai belasan tahun kemudian. Kami tak mendapatkan kabar darimu, dari situ aku mulai pasrah dan kekhawatiranku pada Yoongi pun semakin tak terelakan. Dan kau pun tanpa kuhendaki begitu saja terlupa."

Sehun menunduk dan isakannya mulai terdengar. Ia memang merutuki dirinya yang bodoh tapi semua diluar kehendaknya. Inginnya ia menjadikan Yoonji lebih bahagia namun takdir seakan tak berpihak padanya.

"Lalu, bagaimana dengan kau memanfaatkanku untuk menggantikan Yoongi?! Kau tahu aku bukanlah Yoongi, aku Yoonji!"

Sehun mengangguk berkali-kali sembari menahan tangisannya. "Salahku. Semuanya salahku. Aku selalu dihantui rasa takut kepada Yoongi, hingga tanpa sadar tak lagi menganggapmu."

"Maafkan pak tua ini, nak. Apakah aku harus mencium kakimu agar kau mau memaafkanku? Atau aku harus membayarnya dengan nyawa? Jika itu yang kau inginkan, harusnya lebih baik kau biarkan si tua ini mati di tangan Chanwook."

Yoonji merapatkan bibirnya kala merasakan sebuah tangan memegang kakinya. Lalu tangisnya pecah kala sang Ayah sudah merundukkan tubuhnya.

Ia segera menarik kakinya dan langsung menghamburkan kepelukan sang Ayah.

"Ayah harus berjanji untuk memperlakukanku sama seperti Yoongi, aku anakmu juga. Jika kau berjanji dan tak melanggarnya maka aku akan memaafkanmu." ucap Yoonji di sela isakannya.

Sehun mengangguk. Ia memeluk dengan erat tubuh mungil anak bungsunya. "Tentu saja, Ayah berjanji. Kau akan Ayah manjakan seperti Yoongi dulu."

"Jadi Ayah tidak lagi memanjakan Yoongi?"

Sehun tertawa lalu menatap anak satunya lagi tengah berdiri dengan calon menantunya bersama kedua anak mereka.

"Yoongi sudah mempunyai seseorang yang mampu memanjakan dan mendengar rengekannya setiap saat."

"Ayah, aku tidak pernah merengek ya!" tiba-tiba Yoongi menyeletuk tak terima.

"Siapa yang merengek ingin es krim jika sedang merajuk, hm? Coba tanya pada Ibumu yang selalu kau rengeki setiap saat." balas Sehun dengan mengangkat alisnya. Bergitu senang melihat Yoongi yang kalah darinya dan memilih mengerucutkan bibirnya. Sedangkan Hana hanya bisa tertawa melihat suami dan anaknya yang sering tak akur. Begitupun Yoonji, Jimin, juga sepasang pengantin baru yang sedang dikaruniai seorang anak. Dan kedua bocah kembar yang hanya mengedip polos.














"Terima kasih, Tae-ah. Jika saja kau tak datang lebih cepat, aku tak tahu lagi akan jadi apa rumah itu."

Ya, Chanwook akhirnya di bawa ke kantor polisi untuk tuduhan pembunuhan berencana. Setelah Taehyung datang bak pahlawan kesiangan dari belakang tubuh Chanwook dan langsung menerjang pria tinggi itu lalu memukulnya habis-habisan, takut pria tingi itu bangun dan kembali menyerang.

BEAUTIFUL BODYGUARD [MINYOON]Where stories live. Discover now