22

4.7K 430 5
                                    

"Anginnya kencang sekali." komentar Jungkook ketika dirinya dan sang suami telah tiba di pantai tak jauh dari kediaman keluarga Min.

"Apa masih dingin?"

Jungkook tersentak kala sebuah lengan melingkari perutnya. "Aku hanya berkata jika anginnya kencang dan bukam kedinginan." ucapnya sembari memberi delikan sinis pada sang suami.

Taehyung hanya tertawa pelan namun tak melepas pelukannya. Ia mencuri kecupan di pipi sang istri sebelum mengeratkan pelukannya dan menikmati semilir angin di pagi hari.

"Aku ingin bulan terakhir menjelang persalinan untuk berada di rumah Ibuku."

Taehyung mengangguk. "Terserah kau saja sayang, selama itu membuatmu nyaman."

"Aku juga ingin kau berada di sampingku sebulan sebelum persalinan."

Lagi-lagi Taehyung mengangguk. "Aku akan mengambil cuti nantinya dan menemanimu sebulan penuh sampai baby lahir."

"Aku ingin kau untuk tidak mengambil lembur jika baby sudah lahir."

"Apapun untukmu sayang."

Jungkook tersenyum tipis, membalikkan tubuhnya dan langsung memeluk Taehyung dengan erat.

"Dan aku ingin kau mencintaiku seperti ini, untuk besok, dua tahun mendatang, lalu sepuluh tahun setelahnya---

"---selamanya sayang. Sampai napas ini berhenti dan jantung ini tak lagi berdetak. Sampai waktu itu tiba cintaku tak pernah pudar dan hilang untukmu. Bahkan jika aku yang meninggalkan kalian lebih dulu, ingatlah jika cintaku mengalir pada setiap denyut nadimu.

Kau paham, Kim Jungkook?"

Jungkook menatap Taehyung yang sedikit lebih tinggi darinya. Pria dingin itu yang dulu sangat jarang bahkan Jungkook tak pernah melihat senyumannya, sekarang dengan mudah ia dapatkan.

"Sudahkah aku bersyukur pada Tuhan, hari ini Taehyung? Aku bersyukur Tuhan memberikan Cinta ini untukmu dan mempersatukan kita sampai detik ini."

Taehyung tersenyum kecil sebelum membawa Jungkook ke dalam lumayan pelan namun penuh perasaan yang tersalurkan disana.

"Borahaeyo."

"Nado."









"Yoonji?"

Pria manis dengan wajah serupa dengan Yoongi menoleh, mangap sosok tinggi itu dengan terkejut.

"chanwook?" Yoonji tergagap kala pria tinggi itu menangkap basah dirinya. Lalu segera ia berjalan cepat melewati Chanwook, namun tangan panjang pria itu lebih cepat menahan Yoonji.

"Kenapa kau tak masuk?" tanya Chanwook penuh keheranan.

Sedangkan Yoonji menatap tak percaya pada pria ini. "Untuk apa aku kedalam, tak ada gunanya."

"Ada." timpa Chanwook gang membuat Yoonji menatap bingung. "Balas dendam pada ayahmu. Bukankah itu tujuanmu sedari awal?

Nyatanya dari berbagai pihak, mereka menyusun rencana masing-masing. Tuan Min, Yoonji dan Chanwook mempunyai rencana pada satu target yang sama namun berbeda strategi. Jika Tuan Min awalnya menjauhkan Yoongi dari Jimin, Yoonji yang ingin membalas Tuan Min memalui Yoongi. Maka Chanwook pun mengambil kesempatan ini untuk menjadikan Yoongi miliknya.

Tapi sepertinya keadaan sudah berbeda.

Yoonji menggeleng, menolak usulan Chanwook.
"Ayahku sudah menjelaskannya. Dan ini hanya sebuah takdir yang memang tak menguntungkan diriku. Tapi sekarang aku tak punya dendam pada siapapun itu."

BEAUTIFUL BODYGUARD [MINYOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang