21

4.8K 449 13
                                    

Sehun menatap dalam diam Jimin yang tengah duduk tegang. Lalu ia memalingkan wajahnya sembari menghela napas.

"Mungkin kau berpikir jika aku memanggilmu kesini untuk memberikan restu pada kalian. Bukan begitu?"

Jimin mengangguk ragu sembari menatap takut-takut Sehun.

"Ya, itu memang salah satunya. Kalian bahkan membuat kami semalaman tak bisa tidur nyenyak."

Jimin menegang, ia langsung membungkukkan tubuhnya. "Maafkan kami jika suara anak-anak mengganggu tidur kalian."

Sehun tersenyum tipis. "Aku ingin marah, tapi melihat Yoongi kami yang begitu bahagia. Aku bisa apa. Mungkin aku harus memberikan kesempatan terkahir untuk kalian berdua."

Jimin tersenyum senang ia menundukkan kepalanya berkali-kali sembari bergumam terima kasih.

"Tapi tentu saja aku tak akan melepaskan Yoongi kepadamu begitu saja. Kau harus menjaga dan melindunginya dengan sekuat tenagamu. Jangan pernah marah padanya karena sikap kekanakannya. Jangan pernah menamparnya walau kau lelah dengan semua rengekkannya.

Jika suatu saat nanti rasa cintamu padanya sudah mulai pudar. Jika suatu saat nanti kau mulai lelah dengan rengekannya dan tak bisa lagi memenuhi kebutuhannya. Jangan bentak dan pukul dia, tapi pulangkan dia padaku."

Jimin tersenyum tipis dan mengangguk kepada Sehun yang mengucapkannya dengan wajahnya yang tak terbaca, tapi pria tampan itu tau jika sang calon ayah mertua begitu menyayangi Yoongi melebihi dirinya.

"Mengenai ibumu–––"

"Aku tahu." Jimin sadar jika ia sangat tak sopan sudah memotong kalimat Sehun. Namun ia hanya ingin memperlihatkan kesungguhannya dengan kesigapan dia dalam membuat Yoongi nyaman dan merasa aman saat berada dekat maupun jauh darinya.

"Tentang ibuku... Aku akan membicarakan padanya setelah anda merestui hubungan kami. Aku akan bertanya dan meluruskan semuanya."

Sehun mengangguk. Lalu meminta Jimin untuk bersimpuh dihadapannya. Maka dengan kemantapan hati bercampur perasaan gembiranya. Jimin pun melakukannya.

Sehun meletakkan telapak tangannya untuk ia sentuh di atas kepala pria yang sudah menghamili anaknya dan memberikan dua cucu yang lucu untuknya.

"Cintailah Yoongi seperti saat kau pertama kali jatuh Cinta padanya. Sayangi ia seperti kau tak ingin dirinya terluka ketika kalian baru saja berkencan. Tegurlah ia tanpa membentak dan memarahinya, jika dia berbuat salah dan menyakiti hatimu. Lindungi dia dan dekap erat dirinya dari berbagai macam serangan yang akan melukainya dari segala sudut tubuhnya.

Jika kau bersedia melakukannya. Maka aku akan melepaskan Yoongi untukmu."

Jimin mengangguk sembari menahan tangis harunya. "Aku bersedia, Tuan Min. Aku memamg tidak bisa berjanji untuk selalu membahagian Yoongi dan tidak marah padanya. Namun aku akan berusaha semampuku untuk selalu mengingat kata-katamu hari ini, di tempat ini."

Sehun mengangguk dan menepuk pelan dua kali kepala yang tengah menunduk di hadapannya itu. Ia lalu menarik bahu Jimin.
"Kemarilah, menantu. Peluk Ayah mertuamu ini."

Jimin tersenyum lebar, ia bahkan tak bisa menahan tawa bahagianya. Lalu segera menghambur ke dalam pelukan yang lebih tua.

"Ayah... Bolehkah aku memanggilmu seperti itu?"

Sehun menepuk pundak kokoh itu sembari mengangguk.

"Tentu saja. Bahkan kau harus memanggilku dengan sebutan Ayah, karena sebentar lagi kau akan menjadi menantuku dan bagian dari keluarga ini."







BEAUTIFUL BODYGUARD [MINYOON]Where stories live. Discover now