09

132 51 17
                                    

"Kalian kok asik banget sih. Lagi bahas hal lucu apa?" tanya Rexa dan mendekat ke anak laki-laki.

"lagi ngeledekin Raven beb," ucap Ravio.

Spontan Rexa diam tidak berani membuka suara. Entah mengapa kalau mendengar nama Raven hati Rexa selalu berdebar kencang.

Rexa mencoba untuk santai dan mengalihkan pembicaraan. "Sa masuk yuk, ganti baju, baju lu udah basah banget tuh," ajak Rexa.

Sasa pun hanya menurut. Rexa dan Sasa masuk duluan dan mengambil koper milik mereka yang di bawakan oleh Raven.

Raven, Ravio dan Rivo memilih untuk diluar saja dan bercerita sambil menikmati udara di Bandung.

"Parah Sasa tadi excited banget pas gue ajak ke air terjun," ucap Rivo memulai pembicaraan.

"Bagus dong, berarti lu berhasil buat Sasa bahagia," jawab Ravio ikut bangga mendegar sahabatnya senang.

"Bisa enggak kalian bahas yang lain, jangan bahas perempuan terus, gue pengen muntah dengernya," jawab Raven dengan ketus.

"Buset galak amat mas, kalo enggak mau denger sono ke kamar," usir Ravio.

Raven pun menurut ucapan Ravio dan segera pergi menuju kamarnya.

"Lah beneran dia masuk, baperan amat jadi laki," sindir Rivo.

^^^

Pagi pun telah tiba, Ravio dan Rivo sedang berada di teras villa sambil menikmati udara di pagi hari dan tak lupa secangkir teh hangat menemani pagi mereka.

Tiba-tiba Rexa datang menghampiri villa Ravio dan Rivo karena villa mereka terpisah tetapi tempatnya bersebelahan.

"Pagi Vio, pagi Rivo," sapa Rexa dengan hangat.

"Pagi sayang," sapa Ravio dengan senyuman hangatnya.

"Kamu cantik banget mau kemana?" tanya Ravio.

"Oiya disini gereja ada enggak, aku mau ibadah," ucap Rexa. Iya, Rexa dan Ravio berbeda agama dan berbeda kepercayaan.


"Lu gereja bareng gue aja," ujar Raven yang keluar dari dalam villa.


"Eh," Rexa panik dan hati nya sudah berdebar sangat kencang saat menatap wajah Raven.

"Syukurlah ada lu Ven, gue titip pacar gue sama lu iya," ucap Ravio sambil memandang wajah Raven.

Iya, Rexa dan Raven se-agama. Rexa memang pas memilih jodoh seiman. Saat ini Rexa tidak berani berbicara karena hatinya sangat berdebar kencang.


"Gue mandi dulu," ucap Raven dingin lalu masuk ke dalam villa kembali.

Ravio yang melihat ekspresi Rexa yang sangat aneh langsung menanyakan keadaanya. "Kamu sakit beb?" tanya Ravio dengan hati-hati.


Rexa pun tersadar dari lamunan nya. "Eh enggak kok."

"Lu enggak tau aja sih Io kalo hati Rexa lagi enggak karuan," batin Rivo yang seolah-olah bisa membaca pikiran Rexa.

My lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang