12

107 43 10
                                    

Rexa menganguk dengan senyuman manisnya. Sasa pun mengerti, segera Sasa dan Tyas pergi ke ruangan tunggu. Tak lupa, Sasa menyuruh Ravio untuk masuk ke dalam untuk menemui Rexa.

Ravio masuk ke dalam dan duduk di samping brankar Rexa.

"Hai yank," sapa Ravio dengan hangat.

Rexa membalas ucapan Ravio dengan senyuman manisnya.

"Baru sadar aja senyumannya udah bikin aku diabetes Yank," ucap Ravio.

"Belajar gombal darimana Yank?" tanya Rexa. Pasalnya Ravio pintar sekali bergombal.

"Enggak dari siapa-siapa."

"Kamu marah enggak kalo kemaren aku jujur suka sama Raven?" tanya Rexa yang mulai serius dengan pertanyaannya.

Ravio mencoba menetralisir hatinya agar tidak membuat Rexa drop kembali.

"Semua orang itu berhak suka sama siapa Yank, apalagi kita baru jadian, mungkin aja kamu suka Raven pas pertama kali kamu nanya ruang kepsek."

"Aku enggak ngelarang kamu mau suka sama siapa. Karena itu keputusan kamu. Aku enggak berhak ngelarang. Tapi aku selalu ada di sisi kamu, disaat suka maupun duka," sambung Ravio.

"Kenapa kamu selalu baik sama aku, jelas-jelas aku udah jujur ke teman-teman kita kalau aku suka sama Raven, kenapa kamu enggak langsung putusin aku aja?"

"Cowo sejati itu hanya memutuskan perempuan yang ia sayangi jika memiliki alasan yang sudah tidak bisa ia pegang. Jadi, selagi ada kamu di dunia ini, aku bakal coba buat kamu lupain Raven."

"Makasih Yank, kamu udah setia sama aku, aku enggak tau lagi kalo aku enggak pindah ke Jakarta mungkin aku enggak bisa ketemu sama kamu," jawab Rexa menggengam tangan Ravio dengan erat.

"Aku juga beruntung ketemu kamu Yank. Udah enggak usah sedih lagi iya, biarkan kita lupain pas main TOD iya, kamu harus sembuh."

"Oiya kamu sakit apa?" tanya Ravio serius.

Rexa tak tega jujur kepada Ravio, takut dirinya kecewa dan sedih, tapi ia tidak tega berbohong kepada Ravio.

"Aku cuma demam biasa kok," jawab Rexa berbohong.

"Kok sampe di rawat?"

"Mamah enggak mau sampe aku nge-drop lagi, makanya aku di rawat."

Maaf aku harus bohong, batin Rexa.

"Oiya nanti sore aku udah boleh pulang loh," jawab Rexa dengan senyumannya.

"Oh iya?" tanya Ravio dengan senangnya.

Rexa menganguk dengan semangatnya. Lalu mereka asik mengobrol sambil tertawa bersama.

^^^

Meira dan Vania sekarang sudah berada di ruang tunggu. Baru saja mereka melihat keberadaannya Rexa.

"Sa, Vo, gue balik iya. Gue barusan di chat sama nyokap suruh balik," izin Meira.

"Makasih iya udah sempetin dateng kesini, hati-hati di jalan," ujar Sasa.

"Gue juga balik iya Sa, takut nyampe rumah sore, lu tau sendiri rumah gue jauh."

My lifeWhere stories live. Discover now