24

99 31 8
                                    

Bel istirahat berbunyi, langsung saja Meira, Vania mengajak Rexa dan Sasa ke kantin. Sebelum ke kantin, Rexa membereskan bukunya terlebih dahulu dan memasukkan ke dalam tas miliknya.

Rexa, Sasa, Meira dan Vania menuju ke kantin. Ternyata Sasa sudah diajak oleh Rivo, mau tak mau Sasa harus bersama Rivo dan berpisah dengan temannya.

Sementara itu dari kejauhan Rexa melihat Ferry bersama perempuan. Rexa mencoba tak peduli dan pergi mencari tempat duduk kosong.

Ternyata Meira mengetahui Rexa sedang melihat Ferry dari kejauhan dan tersenyum melihat raut wajah Rexa terlihat seperti cemburu.

"Itu namanya kak Thea, cewe ter-hits di SMA Jupiter. Lu tau enggak, kak Thea cepet banget ambil hati buat kak Ferry," jelas Meira.

"Kak Thea cantik kan Re, mana cocok lagi sama kak Ferry cowo most wanted di sekolah. Cocok jadi pasangan couple," balas Vania.

Rexa berdehem. "Mereka udah pacaran emang?"

"Enggak tau deh belum ada info lagi, tapi mereka udah kaya pacaran, deket banget," jawab Vania.

Meira dan Vania tak mengetahui kalau selama ini Rexa dekat dengan Ferry. Ok cukup tahu saja kalau Ferry sedang dekat sama kakak kelas, jadi Rexa mulai sekarang harus jaga jarak dari Ferry.

"Eh udah ngapain kita jadi ngomongin kak Ferry sih, yuk makan," ajak Meira. Rexa dan Vania mengangguk

^^^

Bel sekolah berbunyi, waktunya jam pulang sekolah. Rexa berkemas membereskan buku yang berantakan di atas meja. Begitu pun Sasa, Sasa juga berkemas dan memasukkannya ke dalam tas.

Setelah rapih Sasa berpamitan kepada Rexa. "Re, gue duluan iya. Rivo udah nunggu di parkiran." belum ada jawaban dari Rexa, Sasa segera bangkit dari kursi dan melangkahkan kakinya menuju pintu kelas.

Rexa tiba-tiba memanggilnya, mau tak mau Sasa berhenti dan menatap ke belakang, tepatnya ke meja Rexa.

"Sa, gue mau nanya sesuatu bentar deh," ucap Rexa dengan serius.

Sasa memutar bola matanya malas dan duduk kembali di samping Rexa. "Jangan lama-lama, kasian Rivo udah nunggu."

Rexa berdehem. "Lu kenal kak Thea?"

Sasa langsung mengubah wajahnya menjadi serius. "Siapa sih yang enggak kenal dia, udah cantik, pinter, menang olimpiade terus, body goals, hits pula."

"Kak Thea Deket banget iya sama Ferry?" tanya Rexa memastikan.

"Lah lu belum tau Re? Kan mereka hits banget di sekolah kita, cocok banget lagi mereka yang satu tampan yang satu lagi cantik," puji Sasa.

Sebeum Rexa berucap, sudah dipotong dahulu oleh sasa. "Dan lu harus tau, kak Ferry dingin pake banget," sambung Sasa.

Rexa menaikkan satu alisnya. "Dingin gimana maksud lu?"

Sasa mendengus sebal dan membuang nafas dengan kasar. "Apa iya gue harus jelasin definisi dingin gitu?"

"Enggak gitu juga maemunah," jawab Rexa kesal karena respon Sasa sangat menyebalkan.

Belum sempat Sasa menjawab, tiba-tiba ponsel Sasa bergetar mau tak mau Sasa mengangkatnya.

"Ini aku masih di kelas."

"..."

"Iya-iya aku ke parkiran sekarang."

Telefon pun berakhir. Dan Sasa bangkit dari kursinya lalu berpamitan kepada Rexa.

My lifeWhere stories live. Discover now