26

116 28 6
                                    

Ia memencet tombol bergambar telfon yang berwarna hijau. Ia membawa ponselnya ke dekat telinga dan tak lama dari sebrang sana sudah mengangkat ponsel Rexa.

^^^

"Vi, masa dari siang Sasa enggak ngabarin gue, mana chat gue enggak di bales sama dia," ucap Rivo yang sedang berada di rumah Ravio, tepatnya di kamar Ravio.

Rivo setiap pulang sekolah selalu mampir ke rumah Ravio hanya menumpang makan, bermain play station atau sekedar numpang ngadem di rumah Ravio.

Sebenernya Rivo itu bisa dibilang enggak terlalu sederhana malah ia mempunyai mobil sport di rumahnya. Tapi siapa sangka, orang-orang tak mengetahui mobil sport Rivo, hanya Ravio dan Raven saja yang mengetahui rumah dan mobil miliknya.

Rivo sudah terlalu nyaman berada di rumah Ravio, karena rumah Ravio selalu ada keluarganya, sedangkan Rivo mamah dan papahnya hanya pulang setiap hari kamis saja, dan itu masih saja sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Tapi bukan Rivo namanya kalau memusingkan hal sepele seperti itu. Rivo tak memikirkan itu semua, orang tuanya bekerja juga demi anaknya, agar bisa sekolah, biaya hidupnya tercukupi.

"Tiduran kali dia, cape mungkin," ujar Ravio menidurkan dirinya dan mencoba memejamkan matanya.

Ravio berdecak kesal disaat ia ingin tidur ada saja yang mengganggunya, di raihnya ponsel yang berada di kantung celana dan saat melihat nama yang menelfon, Ravio mengganti posisi menjadi duduk.

"Rexa nelfon Vo, angkat enggak nih?" tanya Ravio ragu.

"Angkat lah, siapa tau dia minta balikan, terus nyesel putusin lu," kata Rivo meledek.

"Mana mungkin anjir, lagipula dia juga udah sama kak Ferry." Ravio mengangkat telfon dan mendekatkan ponselnya ke telinganya agar bisa mendegar suara Rexa dengan jelas.

Iya Re, ada apa?

Vio tolongin gue, lu buruan ke cafe dream sekarang juga, Sasa pingsan, gue bingung harus nelfon siapa lagi, Raven enggak diangkat sedangkan gue enggak punya nomer Rivo

Iya-iya gue sama Rivo ke sana, lu tunggu disana, jangan panik dan jangan kemana-mana

Panggilan terputus. Ravio langsung menatap Rivo, yang ditatap hanya memasang wajah datar.

"Vo, Sasa, Vo."

Sebelum membuka percakapan, Ravio sudah memotongnya kembali. "Sasa pingsan woy!" teriak Ravio.

Rivo terkejut bukan main dan langsung mengambil kunci mobil Ravio yang tergeletak manis di atas meja. Tanpa persetujuan dari Ravio, Rivo pergi dan keluar kamar menuju garasi mobil.

Melihat Rivo keluar kamar, langsung saja Ravio menyusul Rivo.

"Lu mau ngapain anjing!" bentak Ravio yang melihat Rivo sudah duduk di bangku kemudi.

"Lu masih nanya gue mau ngapain? Jelas-jelas gue mau ke Sasa woy, gila lu iya!" balas Rivo dengan emosi.

"nyetir dengan keadaan lu enggak tenang gini, adanya bisa bahayain diri lu sama gue, minggir, biar gue aja yang nyetir," usir Ravio. Dan Rivo keluar dari bangku kemudi dan pindah posisi menjadi duduk di samping kemudi.

My lifeWhere stories live. Discover now