jisung berjalan keluar kelas berusaha menghindari kerusuhan yang terjadi di kelas nya setelah pemberitahuan tentang perlombaan itu
tujuannya adalah kantin. namun sebelum sampai sana, dirinya harus melewati lapangan futsal terlebih dahulu
ketika melewati lapangan, jisung bisa lihat dengan jelas haruto ada di sana tengah menatapnya namun jisung berusaha tak perduli sambil terus berjalan
tapi ternyata haruto justru menghambat jalannya
"minggir lo. jangan halangi jalan gue." jisung berucap dengan tenang
"hahaha, ngga bisa. gue butuh bicara sama lo."
"masalah pertandingan itu? lo masih percaya diri lihatin muka lo di depan gue buat bahas futsal lagi? mau gue malu maluin kayak tahun lalu?" tanya jisung
bohong jika dia tidak mengenali haruto
haruto tersenyum miring
"awalnya niat gue emang mau bahas itu, tapi setelah gue lihat cewek yang ada di jendela kelas itu gue berubah pikiran." haruto menunjuk salah satu kelas yang ada di lantai dua membuat jisung mengikuti arah yang di tunjuk
di sana wonyoung terlihat sedang gugup karna kedapatan memperhatikan mereka berdua
gadis itu langsung berdiri dan menjauh dari bangku nya
"wonyoung maksud lo?"
"iya, cewek gue." jisung tertawa sinis mendengar nya
"cewek lo? cewek lo yang mana dan yang ke berapa?" tanya jisung sambil tertawa kecil membuat haruto mengepalkan tangannya
"jangan sembarang ngomong lo! yang kayak gitu kan lo, bukan gue!" emosi haruto tersulut mendengarnya
"jadi cewek kemaren yang berangkat sekolah sama lo sampe bikin wonyoung harus berangkat sendiri, itu siapa? emak lo?" tanya jisung lagi
haruto berusaha menahan emosi, meskipun dia anak kepala sekolah, dia tidak akan berani melawan orang seperti jisung yang notebane nya tidak jauh berbeda dengan keluarga nya
"kalo lo ngga butuh lagi sama wonyoung, lo bisa kok ngasih ke gue." jisung mengatakan itu sambil tersenyum miring
dan sukses membuat haruto langsung memberi pukulan di pipi kiri nya hingga dia tersungkur
jisung cukup terkejut dan menyentuh sudut bibirnya yang sedikit sobek lalu tertawa remeh
"gue anggap itu ajakan perang dari lo." jisung berdiri tepat di hadapan haruto dan memukul laki laki yang satu itu
keduanya saling memukul tidak perduli dengan sekitar yang mulai ramai, selagi itu bukan guru tak masalah
lagian tidak akan ada yang berani mengadu kepada guru jika itu bersangkutan dengan park jisung
"eh anjing! gimana nih, ngga bakalan berhenti ini kalo ngga di pisahin sama guru."
"ya udah aduin sana."
"kagak mau! sama aja nyari mati gue!"
"ya terus ini gimana??? aduhhh, mana muka jisung makin babak belur woy!"
"yang penting haruto lebih parah, itu artinya jisung masih menang!"
jisung tak perduli dengan sekitar, yang ada di pikirannya hanyalah menghabisi haruto sekarang juga
jika saja suara itu tak terdengar maka jisung tak akan berhenti
"kalian ngapain berantam?!! stop!!!" jisung menatap wonyoung yang berlari terengah engah dan di sampingnya ada yujin yang juga terlihat mengatur nafas karna tadi wonyoung memaksakan diri agar melewati kumpulan manusia yang tengah menonton pertengkaran ini
beberapa orang terlihat berbisik
apalagi ketika haruto yang tak sadar dengan keberadaan wonyoung justru memukul wajah jisung membuat orang yang terkena pukulan kembali membalas
"astaga!!!" wonyoung berteriak ingin marah rasanya bahkan dia sangat ingin menjewer telinga mereka berdua sekarang
"haduh.. won.. kayaknya kita harus ngelapor ke guru nih.." ucap yujin masih mengatur nafas
namun wonyoung tak memberi jawaban membuatnya menoleh dan tidak mendapati gadis itu di sebelahnya
yujin mengalihkan pandangannya ke arah jisung dan haruto,, tak jauh dari mereka ada wonyoung yang berjalan mendekat hendak memisahkan kedua laki laki itu
"eh, anjir! jang wonyoung, lo ngapain?! sini balik!!" teriak yujin ingin mendekat tapi tak berani
salah satu teman jisung mendekati wonyoung dan segera menahan gadis itu
"lo mau ngapain?" laki laki ini tinggi, rambutnya berwarna blonde tapi wonyoung tak kenal
"wony mau misahin mereka, kalau di biarkan nanti mereka tambah luka." ucap wonyoung
"lo bisa kenapa napa, mending lo diam aja di sini. ini urusan mereka, nanti juga bakal selesai sendiri kalo udah ada yang pingsan." ucap laki laki itu membuat wonyoung panik
"mana bisa di biarin gitu aja! awas, wony mau bantuin mereka!" seru wonyoung mendorong laki laki itu cukup keras hingga membuat nya berhasil lepas dan kembali mendekat sambil berteriak
"icung!! haru!! udah jangan berantam lagi!!" teriak gadis itu membuat jisung kembali menoleh dengan wajah yang semakin parah namun tak menghilang kan ketampanan nya
wonyoung tersenyum melihatnya dan berjalan mendekat sampai tiba tiba gadis itu melihat haruto hendak memukul jisung lagi membuat wonyoung berlari dan berdiri di depan jisung hingga akhirnya gadis itulah yang terkena pukulan sampai tersungkur
"astaga jang wonyoung!!" yujin berteriak panik dan mendekati gadis itu begitu pula jisung
sedangkan haruto terdiam menatap tangannya yang baru saja memukul kekasih nya
kekasih yang dia sayangi bahkan sangat dia sayangi
wonyoung meringis ketika yujin berusaha membantunya berdiri
"hiks,, yuding.. sakit.." mata wonyoung berkaca kaca
"ya kan aku udah bilangin! kamu kenapa bandel sih?!" yujin membentak wonyoung tanpa sadar karna terlalu panik dan khawatir
jisung dengan segera berjongkok di depan gadis itu
"ayo wony naik."
"ngga mau,, hiks.. wony berat.. nanti icung kesusahan.. hiks.. apalagi icung habis berantam.. luka nya juga banyak.."
"ck, udah ngga usah banyak bicara. naik aja." jisung menarik wonyoung agar mendekat dan menggendong gadis itu dan segera berlari ke uks diikuti yujin dan teman teman jisung
meninggalkan haruto yang tengah meratapi nasibnya
salah satu temannya.. nam dohyun mendekati haruto
"hyun.. gue barusan mukul wony.." gumam nya
dohyun menepuk bahu laki laki itu
"udah, sekarang ayo obatin luka lo. nanti minta maaf sama cewek lo." ucap nya dan menarik tangan haruto agar pergi dari sana
tbc.
ini kenapa macan drama yang udah biasa aja sih
jangan lupa ya guys untuk ninggalin jejak :)