22

3.6K 563 19
                                    

jisung baru saja sampai di rumahnya, lelaki itu segera keluar dari mobil setelah memberikan kunci nya pada penjaga rumah.

sebuah panggilan dari handphone nya membuat langkah jisung terhenti.

nama kakak ipar langsung tertera di sana membuat kening jisung nampak berkerut.

mengapa minju menelepon nya? pasti tentang wonyoung. karna jisung tau kalau minju tidak akan mau menghubungi nya demi hal lain.

"ap-"

"wonyoung di mana?!"

jisung segera menjauhkan handphone nya ketika mendengar teriakan minju. suaranya membuat gendang telinga jisung hampir pecah.

meskipun wajah nya terlihat khawatir sekarang karna pertanyaan dari minju barusan, "kok nanya gue?"

"adek gue biasanya pulang sama lo jisung, tapi dia belum ada di rumah sampe sekarang. itu artinya dia lagi sama lo kan? cepat balikin, bunda udah nanyain dia dari tadi."

jisung benar benar tidak bisa untuk bersikap tenang sekarang karna mendadak pikiran buruk mulai masuk ke kepalanya.

"serius! wony lagi ngga sama gue!"

"katanya lo bakal jagain dia! gimana sih?!"

"udahlah! ngga ada guna nya kita berantam gini. gue bakal cari dia dulu."

"gue ikut!"

"ngga us--"

"gue ikut pokoknya!"

jisung menghela nafas mendengar minju, dia terlalu keras kepala. jisung harus segera mencari wonyoung, dia tidak punya waktu ke rumah minju untuk menjemput calon kakak ipar nya itu, "ya udah tunggu. bentar lagi, jemputan datang."

jisung segera mematikan panggilan setelah mengatakan itu.

tidak ada pilihan lain, hanya ada satu orang yang bisa dia minta bantuannya.

setelah mengirim pesan pada orang itu, jisung hendak pergi lagi sebelum kakaknya tiba tiba keluar dari rumah bersama seorang gadis yang dia kenali.

"loh, udah pulang kamu?" jisung menoleh ke belakang. dari pada membalas sapaan kakak nya itu, jisung lebih memilih berlari mendekati gadis yang berdiri di sebelah kakak nya.

"astagaaa wony.. kamu kok bisa di sini? min--kak minju lagi panik tuh cariin kamu." wonyoung nampak kebingungan melihat jisung yang berdiri di depannya.

gadis itu menoleh ke arah joy yang juga cukup kaget, "ini adek kakak?"

joy langsung mengangguk, "kamu kenal sama jisung?"

kali ini wonyoung yang mengangguk. jisung menatap kakak nya, "ini anak orang kamu apain kak?"

"tadi kakak hampir kena tabrak, terus di selamatin sama dia. tapi lihat nih lutut sama siku nya jadi luka gini, ya udah kakak bawa ke sini." jelas joy

tanpa sadar jisung tersenyum mendengar cerita itu, wonyoung memang tidak pernah mengecewakan. gadis itu sangat baik, bahkan tidak perduli kalau dirinya sendiri sampai terluka karna kebaikan nya.

"ya udah kalo gitu. wony ayo pulang." joy nampak mengernyit ketika kedua remaja itu hendak pergi dari sana.

"eh tunggu, kamu belum jelasin ke kakak. kalian kok bisa saling kenal?" tanya joy.

"dia ini cewek yang sering aku ceritain." ucap jisung, lalu segera pergi membawa wonyoung ke arah mobil nya tanpa menunggu reaksi joy, dia tau kakaknya itu pasti heboh sendiri.

"serius sung?!!!!" jisung hanya mengangguk sambil membuka pintu penumpang untuk wonyoung.

sedangkan wonyoung sebenarnya masih kebingungan, tapi tidak berniat untuk bertanya. tubuh nya sedikit pegal dan dia butuh istirahat segera.

jisung dan wonyoung segera pergi dari rumah itu, hanya ada joy di sana. gadis itu masih heboh sendiri setelah tau kalau wonyoung adalah perempuan yang di sukai adiknya.

tentu saja dia merestui nya, siapa juga yang mau menolak punya adik ipar seperti wonyoung?

***

minju menunggu di depan rumahnya, gadis itu diam diam mengumpat karna jemputan yang jisung bilang belum datang juga.

padahal dia tadi susah payah memikirkan alasan kepada bundanya agar diizinkan keluar. tidak mungkin kan dia bilang kalau wonyoung menghilang, bisa-bisa bundanya ikut panik.

minju menyalakan handphone nya hendak menelepon jisung lagi, tapi sebelum itu sebuah motor yang cukup di kenalnya berhenti tepat di depan minju. orang itu memberikan sebuah helm pada minju, "naik." suruh nya

"eh, tapi gue ada urusan sama jisung." tolak minju secara tidak langsung.

"mau cari wonyoung kan? jisung yang suruh gue ke sini."

minju kembali mengumpat dalam hati, dari sekian banyak orang kenapa harus jaemin?

"ngga usah na."

minju mengerjap beberapa kali, tanpa sadar minju mengucapkan nama itu. nama panggilannya pada jaemin.

"naik minju.."

"ngga--"

"jangan buang-buang waktu gue, cepat naik."

minju mendengus kesal, ini yang paling minju tidak suka dari sifat jaemin. pemaksa.

mau tidak mau minju akhirnya menerima helm itu dan memakainya, kemudian segera naik ke motor jaemin.

dia tidak mau mengambil resiko, takutnya jaemin mengamuk kalau minju tidak segera menurut.

































































tbc.

otw end.

monello | jisung x wonyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang