wonyoung membalas lambaian tangan yujin ketika mereka harus berpisah di persimpangan jalan
"jangan sedih terus.." kata kata terakhir dari yujin sebelum menyebrang seolah menjadi penyemangat bagi wonyoung
gadis itu berjalan menunduk sambil menyusuri jalanan menuju rumah nya, jujur saja dia lelah menangis di sekolah tadi karna haruto
wonyoung masih sangat ingin menangis tapi rasanya sia sia karna haruto bahkan sudah tidak perduli lagi pada nya
menyedihkan
padahal dulu haruto pernah berjanji bahwa dia akan tetap bersama wonyoung sampai kapanpun, menghibur gadis itu ketika dia sedih
tapi apa sekarang? haruto justru jadi orang yang membuat nya bersedih
wonyoung kecewa, sangat kecewa
gadis itu membuka pintu rumah sederhana nya yang dia tempati untuk berlindung bersama bunda nya selama ini
gadis itu menarik nafas dalam dalam sebelum akhirnya melangkah masuk ke dalam rumah
indra penciumannya mencium aroma masakan bundanya dari arah dapur membuat wonyoung segera berjalan menuju ke sana
dirinya langsung tersenyum melihat sang bunda yang tengah sibuk memasak sampai tidak sadar bahwa wonyoung ada di sana
"bundaaa!!!" sapa wonyoung sambil memeluk bundanya
"astagaaa.. bikin kaget aja."
wonyoung hanya cengengesan lalu duduk di meja makan
"adek udah mandi belum?" wonyoung menggeleng kan kepalanya mendengar pertanyaan itu
"sekarang adek mandi dulu ya, terus kalo udah siap ke sini lagi. biar kita makan bareng."
wonyoung mengangguk lalu dengan segera berlari menuju kamarnya untuk membersihkan diri
***
"woaaahhh!!!" mata wonyoung terlihat berbinar binar ketika melihat makanan yang tersaji di meja makan"adek suka?" wonyoung mengangguk heboh
"ya udah makan dulu." gadis itu mengangguk sekali lagi lalu duduk di seberang bundanya
wonyoung makan dengan lahap sedangkan sang bunda hanya menatap gadis itu dengan senyum teduh nya
setelah beberapa suap barulah gadis itu tersadar bahwa sejak tadi dia hanya makan sendirian
"bunda kenapa ngga makan?" tanya wonyoung
"hmmm, bunda mau kasih tau sesuatu sama kamu."
"apa?"
"sekarang usia wonyoung udah berapa tahun?"
"hmm, enam belas.. eh, minggu depan baru wony enam belas tahun." ucap wonyoung
bundanya tersenyum melihat gadis itu
"kakak kamu mau pindah ke sini."
wonyoung membulatkan matanya tak percaya mendengar hal itu
"bunda serius??!!!"
bunda nya mengangguk sambil tersenyum apalagi ketika putri bungsu nya mendadak melompat kesenangan
siapa yang tidak senang jika akan bertemu dengan saudari kandungnya setelah sepuluh tahun
orang tua nya bercerai ketika wonyoung masih berusia hampir enam tahun saat itu
ayah nya mendapat hak asuh sang kakak, sedangkan bundanya mendapat hak asuh wonyoung