16.1K 1.2K 5
                                    

***

Jea berjalan menuruni tangga, berniat pergi ke dapur untuk meminum air agar tenggorokannya sedikit basah, keadaan rumah masih sepi, jea pikir semua orang sudah kembali ke rumah utama keluarga jeon

Melihat sekeliling,tak menangkap satupun pembantu yang berada disana, mungkinkah mereka akan bekerja sore atau saat hari minggu mereka semua diliburkan?

Fikirannya buyar ketika mendengar suara menyapa nya

"Selamat pagi nona" ucap pak choi sekaligus kepala pelayan dirumah ini

"Ah,selamat pagi paman"

Ya, itulah panggilanku untuknya, dia sangat baik senyumnya ramah, dan suara nya pun lembut

"Apa nona lapar? Ingin makan?" Tanyanya dengan senyuman ramah andalanya

"Ya, aku sedikit lapar, aku akan memasak dimana letak bahan bahanya" tanyaku padanya, dia tersenyum lagi

"Nona bisa memasak?" Oh apakah dia sedang meremehkan ku secara tidak langsung?

"Paman, kau sedang menghinaku?" Dia tertawa mendengar pertanyaanku

"Saya tidak berani menghina nona-" memotong ucapanya dan berjalan menghampiri kulkas

"Semua bahan bahan nya ada didalam kulkas nona, silahkan masak apapun yang nona mau"

"Apa semua pelayan belum bangun paman?" Tanya ku sambil berjalan menghampiri kulkas, membukanya dan waw bahkan tidak ada sedikitpun tempat di dalam kulkan itu yang kosong, semuanya penuh terisi dengan sayuran, buah buahan, daging, minuman soda, dan banyak lagi

Tidak salah, mungkin akan sedikit aneh jika rumah sebesar ini kulkas nya kosong kan? Jadi wajar saja jika kulkas ini penuh

"Semua pelayan libur dihari minggu nona, hanya ada beberapa pelayan yang bertugas membersihkan halaman yang tetap bekerja lainnya diliburkan" oh dugaan ku benar ternyata,pelayan pelayan itu beruntung bukan, mendapat gaji yang banyak dan mendapat libur dihari minggu, bukankah pekerjaan yang menyenangkan? Meskipun harus dilanda pegal selama enam hari tapi setidaknya terbayar dengan gaji nya yang lumayan besar untuk profesi pelayan

"Ahh, begitu rupanya" menganguk ngangukan kepala sebagai respon

"Baiklah nona, nikmati acara memasakmu saya pergi dulu" ucapnya kemudian berjalan keluar dari dapur

Jea pov

Jangan ragukan kemampuan memasakku, aku sangat ahli memasak karena memang hidupku yang hanya berdua dengan ayahku, mengharuskan diriku mau tidak mau harus bisa memasak untuk makan tiap harinya, berbicara soal ayah satu hari aku tidak bertemu dengannya bagaimana keadaanya, apa dia baik baik saja,apa yang dia makan kemarin mie instan? Itu sangat tidak baik untuk kesehatannya, ngomong ngomong aku sangat ingin bertemu dengannya sekarang, merindukan senyuman ayah dipagi hari walaupun malamnya akan berganti menjadi pria pemabuk

Lamunan ku buyar ketika merasakan ada sepasang lengan memeluk tubuhku dari belakang, aroma tubuhnya sangat aku kenali siapa pemiliknya

"Apa yang kau masak sayang, sepertinya enak" bisiknya ditelingaku sambil mencium bahuku yang terekspos karena rambut yang ku ikat tinggi

"Apa yang kau lakukan jeon, menyingkirlah, aku sedang memasak biarkan aku menyelesaikan ini dan aku akan pulang" ucapku padanya, ya aku berencana pulang hari ini, karena semua sandiwara telah selesai

"Siapa yang mengijinkan mu pulang sayang" tanyanya dengan suara pelan

"Berhentilah memanggil ku sayang, itu menjijikan" dia masih tidak melepas pelukanya

"Jeon jangan membuatku marah,menyingkirlah sebentar lagi ini akan selesai dn biarkan aku pulang" dia melepas pelukannya dan memutar tubuhku hingga mata kami bertemu

"Sudah kubilang, siapa yang mengijinkanmu pulang" dia menatapku tajam, oke ini sedikit menakutkan

"Lalu sampai kapan aku akan disini, aku muak berada di sini jeon jungkook" tanya ku tak kalah tajam

"Kau berani membantahku kim jea?" Dia berjalan kearahku, mempersempit jarak hingga tubuhku menempel di tubuhnya

"Ap-apa yang k-kau lakukan j-jeon? Tnyaku sedkiti takut sekarang

"Menghukum calon istriku, yang berani membantah perkataan calon suaminya" Sialan, ingin sekali aku meludah di wajah dinginnya itu, seenak jidatnya mengatakan calon istri, siapa memang calon istrinya

"Jangan membual yang tidak tidak jeon jungkook, aku tidak peduli semua yang kau katakan" okee ucapanku memang membangunkan sisi monster jungkook, buktinya dia semakin menarik pinggangku kuat hingga aku sedikit meringis

"Kau menantangku kim jea, akan aku tunjukan jika menantang jeon jungkook adalah suatu kesalahan"
Dia mengatakan itu dengan menatap ku tajam

"Aku merindukan ayah jeon" ucapku lirih sambil menunduk, meneteskan air mata menahan sesak di dada karna merindukan sosok ayah

Dia mengangkat daguku

"Dia baik baik saja sayang, aku sudah memberinya tempat tinggal yang layak, beberapa pelayan, pekerjaan dan melunasi hutangnya pada renternir" aku terkejut mendengar ucapanya, kenapa dia tau ayahnya memiliki hutang kepada renternir dan bagaimana bisa dia tau ayahku

"Ba-bagaimana k-kau tau ayahku, dan bagaimana kau tau ayahku memiliki hutang?" Tanya ku sambil menatap matanya dengan tatapan sendu

"Sudah kukatakan bukan, aku mengetahui semua tentang dirimu, perjuanganmu merawat ayahmu dan bekerja mati matian untuk melunasi hutang ayahmu tapi dia malah mengunakan uangmu untuk berjudi lagi-" dia memotong ucapanya dan tanganya mengusap pipiku

"Aku sebenarnya tidak terima dengan itu, melihatmu tersiksa karena dia membuatku marah, tapi melihat bagaimana kau menyayanginya karena mendiang ibumu, aku mengampuninya dan memberikan kehidupan yang layak untuknya-"

"Jadi jangan khawatirkan dia, dia baik baik saja, dia juga bekerja selayaknya orang pada umumnya" aku masih belum merespon ucapannya masih kalut dalam fikiranku menatap matanya berharap menemukan kebohongan disana, tapi nihil yang dia katakan memancarkan kebenaran yang sedikit sulit untuk dicerna

Masih menatap wajahnya tanpa ekspresi begitupun dia yang menatapku datar dengan tanganya yang masih berada diwajahku

Hingga aku berkata

"Bukan hanya itu alasanya aku ingin pulang jeon" tangan yg semula memegang pipiku mulai mengendur

"Apa maksutmu?" Tatapanya datar namun tajam

"Ada laki laki lain yang menunggu kepulanganku selain ayah jeon"

Satu fakta bahwa jungkook tidak akan mengetahui apa yang aku maksutkan dan berharap dia tidak akan tau fakta itu







*Bersambung*


Yuhuu aku kembali gaes😂
Sampai jumpa di next chapter😗

Author:park lia😐

THE CEO (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now