11£

13.8K 1K 16
                                    

"jea"

"seok jin oppa"

***

air mata jea mengalir deras di pipinya, rasa rindu dengan pria di depannya menjalar dihatinya, pria yang sangat ia cintai, pria yang selalu ada disaat jea butuh seseorang untuk bersandar, pria yang selalu mengerti apa yang jea inginkan.

"Kau tidak rindu padaku" suara lembut itu memasuki indra pendengarannya, kaki nya mati rasa tubuhnya lemas, ini terlalu mengejutkan.

hingga tarikan lembut di tanganya membuat jea berdiri dari duduk nya, dan yang ia rasakan adalah pelukan erat dan hangat, kesadaran jea telah kembali dia membalas tak kalah erat seolah memberitahu pria itu bahwa dia sangat merindukannya, air mata itu mengalir lagi isakannya semakin menjadi jadi mengingat berapa lama mereka tidak bertemu

pelukan hangat itu terlepas, seok jin mengusap lembut air mata nya dan memberikan tatapan sendu mengatakan jika dia juga amat sangat merindukan gadis itu

"Jangan menangis jeje"

'jeje' panggilan kesayangan dari seok jin untukknya sejak mereka bertemu seok jin memutuskan untuk memanggil jea dengan 'jeje'

"oppa kau kembali" jea bersusah payah menahan air matanya yang ingin terus saja mengalir tapi nihil cairan putih itu tetap turun membasahi pipinya

"ya,oppa kembali untukkmu je" jea segera memeluk pria itu erat seolah dia akan hilang jika pelukan itu tak dieratkan

"jangan tinggalkan aku lagi oppa aku hampir mati dengan rasa rindu untukkmu" Ucapnya ditengah isakanya

"aku tetap disini, dan tidak akan meninggalkanmu lagi" Ucap nya

"Sudah sudah jangan menangis lagi, lanjutkan makanan mu oppa akan masuk ke dalam dan membeli makanan juga" ucapnya sambil mengacak rambutnya gemas dan berlalu masuk ke dalam supermarket

jea kembali duduk dan ingin kembali memakan makanannya tapi tangannya ditarik kencang dari depannya

"Je-jeon" ya, itu adalah jungkook pria itu menatap jea geram memperingatkan jika jungkook dalam keadaan marah

"Ayo pulang" Itu bukan ajakan melainkan perintah yang mutlak

"ta-tapi aku-" belum sempat jea menyelesaikan perkataannya dia sudah ditarik masuk kedalam mobil

jungkook menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang mengingat rumahnya ini berada di kawasan tenang

tidak butuh waktu lama mobil jungkook sudah memasuki pekarangan rumah, lagi lagi tangan jea ditarik kencang, jea menebak tanganya sekarang sudah berubah menjadi biru

"le-lepaskan aku jeon, k-kau menyakitiku" ucap jea

langkah jungkook terhenti tepat di depan tangga, dia berbalik dan jea merasakan tubuhnya melayang, ya jungkook mengendongnya menaiki tangga dan berhenti dikamar

tubuh jea dihempaskan kasar diatas ranjang jungkook segera menindih tubuh jea

"a-apa ya-yang ka-kau lakukan" tanya jea was was

"kau mengabaikan laranganku" tanya nya tajam

"a-aku ti-tidak-"

"Berani sekali kau melanggar laranganku" ucapan jea terpotong

"waktunya menghukummu sayang" ucap jungkook di akhiri dengan senyuman menakutkan andalannya, besok pagi jea yakin tubuhnya tidak akan baik baik saja

***

di lain tempat, seorang pria tinggi dan juga tampan baru saja keluar dari salah satu supermarket, ditangannya berisi beberapa makanan untuk dia makan, namun saat kembali ke tempat duduk gadis yg tadinya duduk di situ hilang entah kemana dengan makanan yang masih setengah habis,

matanya mencari kemana gadis itu pergi

"Kemana perginya jea" gumamnya

"mungkin pergi ke kamar mandi sebentar" pikirnya positif, dia pun memutuskan untuk makan beberapa makanan terlebih dahulu sambil menunggu jea

dua puluh menit berlalu, makanan seok jin sudah hampir habis, tapi jea tak kunjung kembali rasa khawatir mulai muncul dibenaknya hingga ia memutuskan bertanya pada salah satu pelanggan yang sejak tadi masih disana

"permisi" ucapnya, yang merasa terpanggil pun menolehkan kepalanya

"ya? ada apa" tanya nya

"Apa kau melihat gadis yg duduk disebelah sana pergi kemana?" tanya seok jin sambil menunjuk bangku yang tadi jea duduki

"Ohh,gadis itu, tadi ada seorang pria yang membawanya pergi, mungkin kekasihnya" mendengar itu seok jin membulatkan matanya

"seorang pria? bagaimana ciri cirinya" tanya nya sekali lagi

"seingatku dia memakai jas berwarna biru kehitaman, tingginya mungkin tak lebih tinggi darimu, dan menurutku dia lebih muda darimu" Siapa pria dengan ciri ciri seperti itu, lebih muda darinya? dan menggunakan jas?

"Baiklah terima kasih" ucap seok jin

akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke rumahnya, mungkin orang itu adalah teman jea atau mungkin bos ditempat kerjanya, fikiran seok jin selalu positif jika mengenai jea, dia tidak ingin curiga apapun pada jea.


***

Bersambung..


maap update nya dikit lagi gak mood😖 besok besok update nya janji bakal lebih banyak, bye bye😍

Author:park lia

THE CEO (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now