15.3K 1.2K 45
                                    

***

Tatapannya menajam kearah jea membuat bulu kuduk jea berdiri

"Apa yang kau maksut dengan laki laki lain yg menunggu mu pualng? Kau punya laki laki lain di belakangku kim jea?!" Tanya nya begitu tajam dan intens

"Bu-bukan ur-urusan mu, siapapun yang menungguku pulang tidak ada urusannya denganmu" jawab jea dengan sedikit mengubur rasa takutnya

"Kau berani melawanku!" Langkah nya mendekat kearah jea, semakin dekat hingga punggung jea menempel pada dinding,jea merasa takut sekarang, matanya tidak berani menatap lurus kearah mata jungkook

"Lihat mataku kim jea!" Desisnya pada jea yg membuat siapapun ketakutan dengan aura nya saat ini

"Tatap mataku kim jeaa!!" Bentaknya tepat dihadapan jea membuat air mata nya mengalir, dengan rasa takut jea memberanikan diri menatap mata jungkook yang dipenuhi amarah saat ini

"Siapa yang kau maksut laki laki itu" masih tidak ada jawaban dari mulut jea, hanya isakan yang jungkook dengar

"Se-seorang pr-pria yang sa-sangat ak-aku inginkan" jawabnya dengan diringi isakan

Emosi jungkook sudah bebar benar membara sekarang, siapa laki laki yang menunggu kepulangan gadis nya

"Siapa dia jea, siapa laki laki itu, JAWAB PERTANYAANKU KIM JEA!" Sudah cukup emosi nya sudah tak terbendung lagi,kini jea merasa nyawanya diambang batas, jungkook benar benar akan membunuhnya kali ini

Jea pov

Aku masih menunduk dalam, tidak berani menatap lurus kearah mata jungkook, aku tidak punya keberanian untuk melakukannya

"Kau meremehkan ku kim jea? Kau tau siapa aku? Aku adalah jeon jungkook, aku bisa melakukan apapun kepada orang yg menghalangi jalanku, tidak terkecuali orang orang terdekatmu maupun diriku" setelah mengatakan itu jungkook pergi begitu saja meninggalkanku yang menangis sejadi jadinya, kini hidupku berantakan

Kesalahan apa yg sebenarnya ku lakukan hingga hidupku berakhir seperti ini, bertemu jungkook dan terjebak dalam permainanya, meninggalkan ayahku sendirian begitupun orang yang sangat aku cintai,pria yang bertahun tahun menemaniku, memberiku semangat untuk hidup, hingga berakhir jatuh cinta padanya, sangat bahagia ketika dia juga sama mencintaiku menjalin hubungan kekasih yang terlihat bahagia seperti layaknya anak muda jaman sekarang

Berjalan berdua ditepi sungai han, memandang matahari terbenam sambil menyenderkan kepalaku di pundaknya, dan pulang dengan memakan ice cream bukankah terdengar menyenangkan, tapi itu semua hancur ketika pria bernama jeon jungkook itu membawaku kedalam kehidupannya.

Membuat tangisanku tidak terhenti, malah semakin kencang, meratapi nasib yang amat menyedihkan

"Ibu, aku merindukanmu, lihatlah anakmu ini, aku hancur ibu, bawalah aku bersamamu bu" lirihku sambil menahan tangis ku, aku sangat merindukan ibu,disaat aku terpuruk seperti ini, ibu akan memelukku dan menenangkanku sambil berkata "tidak apa apa jea, anggap ini mimpi dan besok semua akan berakhir" mengingat kata kata itu membuatku berfikir

"Mungkinkah ini mimpi ibu? Jika ini mimpi aku ingin segera bangun dan melupakan mimpi buruk ini"

***

Dilain tempat ada seorang pria yang tengah menunggu kedatangan gadis kesayangannya, menunggu di depan cafe tempat dia bekerja, senyuman diwajahnya tidak pernah luntur sejak tadi, mungkin dia sangat tidak sabar menunggu kekasihnya keluar

Jam sudah menunjukan angka sepuluh malam pria itu masih berdiri didepan cafe, para pelayan sudah ada yang pulang dan cafe sudah akan tutup hingga atensinya teralihkan

"Permisi, apa kau melihat pekerja disini yang bernama jea nona" tanya pria itu pada wanita terakhir yang keluar dari dalam cafe

"Oh, kau siapa? Kenapa mencari jea?" Tanya gadis itu balik pada pria asing yang nampaknya sudah lama berdiri disana

"Aku adalah temanya beberapa hari yang lalu aku berjanji padanya untuk datang ke cafe tempatnya bekerja dan mengajaknya pergi jalan jalan, tapi aku tidak melihat dia sama sekali" jelasnya pada gadis itu

"Oh kau temanya, jea tidak masuk bekerja sejak dua hari yang lalu, entah kenapa aku pun tidak tau, tapi bosku berkata jea sudah izin aku ingin bertanya tapi tidak berani, seharusnya kau tau dimana dia, secara kau kan sahabatnya" terangnya panjang lebar

"Tidak masuk dua hari yang lalu?!" Tanya pria itu sedikit terkejut

"Iya, bahkan nomer telvonnya tidak aktif, aku juga sedikit khawatir padanya" ujar gadis itu

"Baiklah, terima kasih untuk infonya nona, aku pergi dulu" pamit pria itu, gadis itu tersenyum menanggapi

Dilain tempat seorang gadis cantik tengah duduk di balkon kamarnya, melamun menatap kearah langit seperti orang yang dipenuhi pikiran hingga dia bergumam











"Aku merindukanmu jin oppa"




***











Finish:v

Jangan lupa Bahagia oke, menyembunyikan kesedihan itu sakit:)

Author:park lia😉

THE CEO (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now