22

2.3K 220 75
                                    

Sawadee kha..

Nungguin yaaaa...

Ihh kepedean deh aku..

Yodahlah.... daripada tar jadinya aku berbacot..

Lebih baik kita lanjutin aja yaa kisah mbulet dari otakku ini






















Dua hari sudah....

Setelah hari itu....

Hari dimana rasa sakit mendatangiku lagi..

Setelah ku pikir telah pergi dari hidupku..

Apa kalian tau apa yang terjadi????

Aku belum melihat phi Win sejak hari itu.

Kemana dia???

Apa kalian tau????

Bahkan semua penghuni rumah ini hanya menggelengkan kepalanya saat aku bertanya pada mereka..

Apa dia menghindariku???

Pergi dariku tanpa bicara apapun??

Apa aku semenjijikan itu??

Ato phi Win telah kembali menjadi straight??

Yahh.... kurasa begitu...

Bukankah sebelumnya dia suka pada wanita seksi..

Bukan laki-laki kotor sepertiku

Aku rasa.. phi Win sedang bersenang-senang dengan para wanita di luar sana..

Dan aku........

Kenapa dia masih ingin aku disini???

Sebagai adiknya lagi???

Menggantikan Prem???

Dari awal memang inilah posisiku kan???

Di anggap sebagai adiknya saja..

Menggantikan adik bungsu kesayangannya yang sudah tiada.

Tidak pernah lebih dari itu..

Lalu kenapa Pin harus mengatakan padaku kalau phi Win mencintaiku lebih dari itu??

Apa Pin hanya mengarang crita untuk membuatku mau tinggal disini..

Ato dia sudah membohongiku??

Hhoooyyyy..... pikiran apa ini???

Aku tidak bisa berhenti menebak... berpikir... dan bertanya..

Aku tidak mau terus seperti ini..

Aku harus bisa bertemu dengan Pin..

Dia harus menjelaskan semuanya padaku..

Dia harus bertanggung jawab atas semua kejadian ini..

Tapi.... bagaimana aku bisa menemui Pin?

Jika dia ada dimana saja, aku bahkan tidak tau..

Dan lagi.... tidak ada yang mau memberitahuku..

Apa benar orang-orang disini semua tidak ada yang tau dimana Pin?

Atau.. mereka memang sengaja tidak mau memberitahuku???

Pikiran ini sungguh membuatku tidak nyaman..

Aku sangat bingung..

Entahlah....

Tapi.... aku merasa ada yang aneh...

Ato ini hanya pemikiranku saja..

Mungkin rasa bosan ato kegelisahanku telah membuatku berpikir terlalu banyak

Cinta Untuk Dia ( END )Where stories live. Discover now