Cinta Untuk Dia ( END )

26

Sawadee jaaa...

Hari ini kobam bounprem njirrrr....

Bengek.... bengek deehhh....

Aku tak butuh apapun lagi..

Hidupku sudah lebih dari sempurna..

Kebahagiaan setiap hari semakin bertambah..

Phi Win tidak pernah membuatku merasa tidak nyaman.

Setiap hari selalu penuh kehangatan..

Tapi.....

Masih ada satu hal yang mengganjal di hatiku..

Aku masih berharap bisa bertemu dengan Boun..

Berkenalan dengannya...

Dan menjadi kakak yang baik untuknya..

Sepertinya usia Boun lebih tua  dariku dua tahunan

Tapi karena aku adalah calon kakak iparnya..

Maka dia mau tidak mau harus memanggilku phi

Aku sangat ingin mendengar itu...

Tapi.....

Bagaimana aku bisa bertemu dengannya?

Phi Win selalu bilang kalau Boun belum mau kembali.

Pelan-pelan saja untuk membujuknya agar dia tidak semakin marah

Tapi ini sudah sangat lama semenjak pertama kali aku datang..

Aku sangat tidak enak pada Boun..

Aku tidak ingin dia salah paham padaku.

Aku tidak pernah berniat merebut phi Win darinya..

Bertanya pada Pin....

Dia selalu bilang turuti saja apa kata phi Win..

Membiarkan phi Win membujuknya sendiri..

Ku pikir tidak akan cepat selesai..

Mereka berdua seperti sama-sama keras kepala..

Dasar sodara yang aneh.. tidak ada yang mau mengalah..

Hmm..... hari ini phi Win bilang akan lembur di kantor..

Ada beberapa berkas yang harus dia teliti..

Jadi aku harus melakukan apa sendirian dirumah seperti ini??

Aku sangat penasaran ingin sekali masuk ke ruang kerja phi Win.

Tapi phi Win selalu melarangku..

Dia bilang hanya akan membuatnya tidak bisa fokus pada pekerjaannya..

Tapi kan hari ini dia bekerja di kantor..

Jadi... boleh donk aku melihat ruang kerjanya..

Sekalian ingin mencari tau tentang Boun

Mungkin saja ada petunjuk disana..

Aku berjalan keruang kerja phi Win...

Sial.... terkunci...!!

Kalau aku bertanya kuncinya pada pelayan..

Mereka akan bilang tidak tau...

Aku sudah sangat hapal dengan kalimat itu..

Lalu bagaimana caraku membuka pintunya??

Aku kembali ke kamarku..

Mencari-cari siapa tau phi Win meletakkan kuncinya di kamar kami..