02. Menikah

301 48 1
                                    

Disinilah Jihyo, di pelaminan bersama Oh Sehun. Semuanya mengucapkan selamat pada mereka dan memuji mereka bahwa mereka adalah pasangan yang sangat cocok. Tapi sebenarnya, Jihyo masih bingung dan sangat bingung kenapa semuanya begitu tiba tiba dan tanpa di duga?

Bermula membukakan pintu dan terdapat Sehun yang sedang mabuk lalu Sehun mendorongnya ke Sofa dan hendak menciumnya. Namun, Yeon Seo tiba tiba datang dan memisahkan Sehun dan Jihyo. Yeon Seo mengira Sehun telah melakukan 'sesuatu' pada Jihyo. Padahal belum, iya belum. Kini Jihyo berakhir di sebuah pesta pernikahannya sendiri dan mengucapkan janji sehidup semati bersama seorang Oh Sehun.

Dia benar benar masih kebingungan.

"Yeon Seo, kau sangat beruntung. Menantumu sangat cantik." Puji salah satu teman dan rekan bisnisnya Yeon Seo. Yeon Seo tersenyum dan berucap, "Kau benar, aku sangat beruntung."

Sedangkan Sehun, setelah kejadian tersebut dan Yeon Seo menyuruh untuk segera menikahi Jihyo, ia hanya diam saja dan malah menurut. Sampai sekarang, ia tidak mengatakan sepatah kata apapun.

Acara Pernikahannya sudah selesai, kini Jihyo tinggal dirumah Sehun. Ini kali Pertama kalinya ia menginjakan kaki dirumah seorang Pria, karena Jihyo memang tidak pernah bergaul ataupun bercinta dengan Pria. Bukan berarti ia hanya bercinta dengan wanita, dia memang tidak mempunyai pacar.

Sungguh, sampai sekarang Sehun belum mengatakan apapun. Jihyo tidak tahu ia akan tidur dimana, Jihyo sangat mengantuk ingin cepat cepat tidur. Jihyo memberanikan diri untuk menanyakan kepada Sehun.

"Dimana kamarmu?" Tanyanya. Sehun menoleh, wajahnya datar datar saja seperti biasa saat dahulu mereka berpapasan entah dikantin atau dimana. Sehun menyadari bahwa Jihyo ngantuk berat, matanya terlihat ingin cepat cepat tertutup.

Sehun tidak mengatakan apapun membuat Jihyo jengkel. Kemudian dia pergi ke arah tangga, Jihyo mengikutinya. Ternyata Sehun pergi ke kamarnya. Dan saat Jihyo melihat isi kamar Sehun sangat polos tidak ada sebuah foto pajangan ataupun poster poster. Hanya ada sebuah almari besar dan nakas disana. Tapi Jihyo suka dengan desain kamar Sehun dan cat nya berwarna abu abu yang memberi kesan elegant. Kebetulan warna kesukaan Jihyo abu abu.

Jihyo kini benar benar tidak bisa mengontrol rasa kantuknya itu. Matanya sangat sangat berat. Ia tidak tahu harus tidur dimana, lalu Jihyo dengan sengaja menjatuhkan tubuhnya ke lantai membuat Sehun terkejut. Sehun kira Jihyo pingsan, namun nafasnya masih terdengar olehnya. Sehun menarik sudut bibirnya membentuk senyuman. Menggemaskan, pikirnya. Tanpa basa basi ia memindahkan tubuh Jihyo ke ranjang miliknya.

****

Jihyo terbangung dari tidurnya, ia mengerjapkan matanya.

Eh? Kenapa dia ada di kasur? Seingatnya dia tiba tiba menjatuhkan tubuhnya di lantai walau sakit. Apa jangan jangan?...

Saat Jihyo berbalik, di sampingnya ternyata ada Sehun yang masih tertidur pulas. Jihyo menatap wajahnya, menelisik seluruhnya secara rinci. Sampai sekarang Sehun masih tetap tampan seperti dahulu, bedanya kini dia menjadi Pria dewasa, bukan remaja lagi. Ditambah kini dia sudah mapan. Jihyo menyentuh sehelai rambut Sehun.

Sehun mengerjapkan mata, membuat Jihyo terkejut dan melepas sentuhannya di rambut Sehun.

"Sedang apa kau?" Jihyo gelagapan, kata katanya pun jadi terbata.

"T-tidak, aku hanya... Aku... umm..." Sehun terkekeh.

Pagi pagi begini kenapa Jihyo bertingkah menggemaskan? Dengan wajahnya yang masih natural tanpa terpoles apapun, memperlihatkan kulitnya yang halus secara jelas.

Sehun bangkit dari tidurnya, dan meninggalkan Jihyo yang masih gugup menetralisirkan Jantungnya. Jihyo merutuki kebodohannya, tadi ia terlihat seperti sedang kepergok mencuri sesuatu saja. Dia mulai bangkit juga dari ranjang, matanya memandangi sebuah Almari berwarna hitam elegant. Uh, dia menyukai semua yang ada disini. Kemudian dia menghampiri Almari tersebut dan membukanya.

STAY INTO YOUWhere stories live. Discover now