07. Jalan

203 41 2
                                    

Cuma mau ngingetin, kalau saya sayang sama dia:)

Dan jangan lupa Vote dan Komen yakk!

Salam Damai dari saya...

*****

Tokk..tokk...tokk!

Suara ketukan pintu terdengar oleh Jihyo yang sedang santai bermain ponselnya. Sehun sudah berangkat sejak pagi tadi. Sebenarnya Jihyo agak kesal dengan Sehun karena kejadian tadi pagi.

"Aku pergi." Jihyo yang tadinya menuju masuk ke kamar mandi langsung menoleh padanya.

"Kau sudah mulai bekerja?" Tanya Jihyo.

"Tentu," Ucapnya dengan senyuman mengembang. Tak bisa dipungkiri bahwa Sehun benar benar tampan pagi ini. Tidak, bukan pagi ini saja, tapi sejak dahulu Sehun selalu tampan.

"B-baiklah." Entah apa yang terjadi padanya Jihyo, kini dia jadi tergagap. Dia pun membalikan tubuhnya lagi dan masuk ke kamar mandi.

Merasa ada seseorang yang menyentuh bahunya, Jihyo refleks membalikan tubuhhya. Namun karena dia sudah berada di dalam kamar mandi, dia terpeleset karena lantai yang licin. Sehun sebenarnya yang menyentuh bahunya, ia refleks menahan tubuh Jihyo.

Tatapan mereka tertubruk satu sama lain, Jihyo meneliti seluruh bagian yang ada diwajahnya. Bola mata Sehun sangat hitam dan indah.

BRUGG!

Sehun malah menjatuhkan tubuh Jihyo ke lantai kamar mandi.

Jihyo menggeram tak terima, wajahnya sudah memerah di penuhi emosi.

"OH SEHUN!" Sehun kini merasa bahwa riwayatnya sudah tamat, karena Jihyo berteriak seakan marah besar.

"Aku tahu aku berat, tapi bisakah perlahan melepaskan aku?! Jangan menjatuhkan aku sembarangan kau tahu?!" Kini nadanya sudah ia perkecil walau sedikit.

"Maafkan, aku sungguh tak sengaja," Ucapnya merasa bersalah.

"Jangan perlihatkan wajah bersalahmu karena aku tak butuh itu. Pergilah aku mau mandi." Dia membanting pintunya keras. Sehun pun berpikir keras.

"Seharusnya dia tidak usah marah hanya karena baju basah, kan dia mau mandi." Gumamnya lalu mengidikan bahu dan pergi.

"Awas saja kau!" Gerutu Jihyo. Dia menghampiri pintu dan membukanya.

"Ibu? Sehun?" Ternyata yang datang adalah Yeon Seo dan anaknya—Sehun, yang sedang ada dipikiran Jihyo. Ia Jihyo memikirkan Sehun.

"Kau? Kenapa balik lagi?" Tanya Jihyo kesal. Padahal niatnya mau menyantaikan diri.

"Ibu yang menyuruhnya." Jihyo pun kebingungan. "Memangnya ada apa?"

"Ayolah, Nak. Sehun sudah lelah pastinya dengan pekerjaanya. Ibu tidak mau dia sakit. Beberapa minggu ini dia sering lembur." Jawab Yeon Seo. Yeon Seo tidak tahu bahwa anaknya kemarin tidak pergi ke kantor dan malah menyuruh orang untuk mengawasi Perusahaan.

"Ibu benar, aku lelah. Kemarin kan aku lembur hingga pukul satu dini hari," Jihyo langsung terkejut. Kemarin dia lembur? Justru dia malah asik asikan menganggunya dirumah.

STAY INTO YOUWhere stories live. Discover now