10. Gadis kecil

234 42 3
                                    

Seorang Gadis kecil berusia 3 tahun tengah terduduk. Matanya memandangi Ayah dan Ibunya yang sibuk membereskan barang barang mereka.

Keluarga Park, terdiri dari Park Seojun sebagai Kepala Keluarga, Park Soojin sebagai Ibu dari dua anak mereka, dan Park Jihyo anak semata wayang mereka. Mereka pindah rumah, dari Seoul ke Daegu. Mata Jihyo kecil tidak hentinya memerhatikan Ayah dan Ibunya yang kompak. Sepasang suami itu tengah menggotong sebuah Vas raksasa. Mereka membawanya kedalam rumah dan dipajang. Jihyo membututi mereka dari belakang.

"Kau pegal?" Tanya Seojun kepada istri tercintanya itu.

"Tidak, ini menyenangkan." Chanyeol menatap manik wanitanya itu.

"Kenapa kalian saling menatap?" Jihyo keheranan melihat Ayah dan Ibunya saling memandang. Keduanya terkekeh mendengar putrinya itu.

"Tidak ada apa-apa, Nak. Kau menggemaskan." Jihyo masih tidak mengerti, ia berjalan keluar rumah.

"Jangan lakukan itu didepan Jihyo."

"Baiklah sayang." Goda Seojun lalu dihadiahi cubitan di lengannya.

*****

Seminggu kemudian mereka telah meninggali tempat itu. Jihyo sering ditinggal sendirian, Ayah dan Ibunya sibuk bekerja. Ia hanya diurus oleh Neneknya -Park Yoo Ram Bibi dari Soojin-
Terkadang Yoo Raam sibuk didapur jadi tidak bisa memperhatikan Jihyo. Seperti sekarang, Gadis bermata bulat itu hanya duduk dibawah Pohon Mangga sambil memainkan Box Music yang diberikan Ayahnya itu. Box Music itu melantunkan lagu dari Avril Lavigne berjudul I'm With You. Walau ia tidak mengerti arti dari lagu itu dia hapal lirik liriknya dan juga fasih.

"Hai, kamu penghuni baru ya?" Jihyo mendongak. Di depannya seorang Laki laki sepertinya seumuran dengannya. Ia mengulurkan tanganya kepada Jihyo.

"Kenalkan, aku Hunnie. Namamu siapa?" Tanyanya ramah sambil tersenyum.

"Jihyo. Namamu aneh." Balas Jihyo cuek.

"Mamah bilang itu bukan nama asliku. Hunnie adalah panggilanku."

"Kata Mamahmu?"

"Papahku." Jihyo tak menjawab lagi ia menyenderkan punggungnya di pohon.
Anak itu duduk disamping Jihyo dan ikut  ikutan menyender. Jihyo menoleh, ia merasa terganggu dengan kehadiran Hunnie.

"Kau... Mau apa?"

"Mulai sekarang... Kita berteman. mau kan?"

Sejak saat itu Hunnie dan Jihyo jadi teman. Mereka kemana mana selalu berdua, apa apapun berdua termasuk dimarahi. Mereka juga sering mandi bersama dimandikan oleh Nenek Yoo Ram. Mereka masih anak kecil, mereka tidak tahu apa apa, wajar saja.

Seseorang tengah mengibas kibaskan tanganya di wajah Jihyo.

"Hyo, kau tak apa?" Tanya Rose yang sedari tadi khawatir karena Jihyo melamun terus.

"Aku tak apa."

"Apa kau bertengkar dengan Lee Min Ho?"

"Namanya Oh Sehun, Rose."

"Kau yang menamainya dulu." Benar juga. Nama itu ia berikan sebagai nama samaran. Jihyo bercerita terkadang tidak melihat situasi dan situasi, ia tidak melihat sekitar apa ada orang atau tidak membuat beberapa rahasianya bocor. Maka dari itu Jihyo memberi nama samaran dan itu Lee Min Ho karena ketampanan Sehun sebelas dua belas dengan Lee Min Ho.

"Sekarang kan tidak perlu di tutup tutupi. sudah jelas dia Suamiku. Jadi tidak boleh kalau Istri membicarakan Suaminya?"

"Kau sudah mengakuinya sebagai Suamimu? Wah kabar baik itu." Entah sejak kapan Jihyo juga tidak tahu, yang jelas ia sudah menerima Sehun sebagai Suaminya. Namun belum tentu Jihyo sudah mencintai Sehun.

STAY INTO YOUWhere stories live. Discover now