16. Suka Atau Tidak?

61 16 3
                                    

Hari ini adalah hari buruk bagi Jihyo.

Bagaimana tidak? Dia bertemu dengan seorang penyihir bertopeng wanita cantik. Setelah itu, dia seharian harus melihat wajah itu dan menghabiskan waktu dengannya.

Iya, yang dibicarakan Jihyo itu Jennie. Jihyo begitu kesal saat Jennie mengancam bahwa pernikahan mereka akan hancur. Dia bilang dia akan membuat Sehun dan Jihyo bercerai. Dia pikir dia sehebat apa?

Jihyo melupakan sesuatu. Jennie itu gadis licik. Lebih berbahaya dari ular berbisa. Dia juga pandai memanipulasi. Siapapun akan terperdaya olehnya. Maka dari itu Jihyo harus berhati-hati. Dia harus menjaga hubunganya dengan Jihyo dari sekarang.

Tepat sekali, orang yang dibicarakan muncul juga.

Jennie?

Bukan.

Tapi Sehun.

"Hai, sendirian saja. Mau aku temani?" goda Sehun kepada Jihyo yang tengah duduk dibalkon. Sehun ikut duduk disamping Jihyo.

Jihyo menoleh, ia memukul bahu Sehun

Sehun pura-pura kesakitan. Ia mengelus pundaknya yang telah Jihyo pukul. Kemudian dia menatap Jihyo.

"A,apa yang kau lihat?" tanya Jihyo dengan gugup.

"Kecantikan sejati." jawab Jihyo sambil tersenyum penuh arti.

Sialan, jantung Jihyo jadi tidak karuan. Mendadak pipinya memerah.

"Sehum, apa sih. Alay banget!" Menggelikan sih. Tapi entah kenapa Jihyo malu.

"Apakah kamu memang pandai gombal?"

"Tidak juga."

"Jangan bohong. Pasti kamu sering menggombali cewek secara random, kan?"

"Kamu kira aku buaya?"

"Siapa tahu. Kamu kan banyak yang suka saat SMA dulu."

Sehun terkejut saat Jihyo bicara seperti itu. Sesaat dia terdiam, kemudian dia tertawa kecil. "Bukan berarti aku seorang buaya."

"Apa kamu memperhatikanku dari jauh?" tanya Sehun membuat Jihyo terdiam.

"Bukan seperti itu, tapi kamu kan memang terkenal diangkatan kita. Bahkan sejak pertama kamu masuk sekolahku."

Jihyo terlalu malu untuk mengatakan sejujurnya. Gadis itu sebenarnya memang selalu memperhatikan Sehun dari kejauhan. Bukan hanya itu, Jihyo selalu menceritakan tentang Sehun kepada Rose. Bercerita kalau Sehun baru saja diganggu Jennie, Sehun ditembak adik kelas, dan yang lainnya.

Bahkan,

Jihyo selalu memuji Sehun.

"Banyak yang menyukaimu, bukan? Aku dengar ada Adik Kelas yang menyatakan cinta kepadamu."

"Aku akui itu memang benar. Tapi aku tidak peduli semuanya."

"Astaga sombong sekali kamu." cibir Jihyo.

Sehun terkekeh melihat reaksi Jihyo. Kemudian dia menatap Jihyo dengan hangat. "Lalu, apakah kamu pernah menyukaiku?"

Pertanyaan Sehun sukses membuat jantung Jihyo mencelos. Kenapa Sehun terus mengajukan pertanyaan seperti itu? Jihyo bahkan tidak tahu apapun. Dulu ia tidak menyukai Sehun karena dia selalu tertawa jika Jihyo sedang lewat atau ada didekatnya. Jihyo pikir Sehun menertawainya atau tidak suka padanya.

Selain itu Sehun selalu memandangnya, tapi giliran dipandang balik, pria itu memalingkan pandangannya.

Terus terang, itu membuat Jihyo jengkel. Tapi bodohnya, gara-gara hal itu Jihyo jadi sering memperhatikan Sehun. Seperti tasnya warna apa, sepatunya model apa. Apa yang dia makan dan minum, teman-temannya Sehun siapa saja.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 08, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

STAY INTO YOUWhere stories live. Discover now