Osis

10 1 0
                                    

  Dibawah sinar matahari seorang laki  laki dengan gagah melangkah maju didepan seluruh kerumunan orang dengan aura tegas dengan menyunggingkan senyum tipis yang dimana tercetak jelas lesung Pipit di sebelah pipi kanannya .

Assalamualaikum,adik adik  selamat pagi semuanya ,perkenalkan saya Wisnu Ardana  sebagai wakil ketua OSIS di SMA  Tuna Bangsa ,emm visi misi saya ""adalah menjadikan sekolah kita sebagai panutan bagi orang orang yang Di luar sna tapi tidak untuk orang lain juga tapi untuk diri kita sendiri karena kita itu seperti kunci ,kunci menuju kesuksesan.
  Dan satu lagi welcome semuanya terimakasih.

Tepuk tangan atas pidato singkat dari waketos disambut meriah, Diana yang ditugaskan sebagai pembawa acara memberikan dua jempol merasa bangga akan pidato Wisnu barusan ,karena mereka tau Wisnu adalah orang yang galak.

Ok, adik adik ini inih orang yang di tunggu ,orang yang banyak memberikan perubahan di tahun ini nih ,penasaran gk?"  Pastinya dong " ujar Diana
Yang disambut semangat oleh mereka
 
Ini,nih kita sambut teh Nikyta sok antos, setelah itu majulah seorang gadis cantik dengan rambut coklatnya  bertubuh mungil tapi dengan aura tegas sebagai ketua OSIS begitu terlihat jelas dirasakan.

Assalamualaikum, adik-adik selamat datang di SMA Tuna Bangsa perkenalkan saya Nikyta Rizky Zak'hyra sebagai ketua OSIS disini, visi misi saya adalah nakal boleh tapi ada tempatnya, jangan bawa-bawa "kesekolah karena itu berat. Refleks Nikyta entah kenapa ia memandang tubuhnya sendiri yang dibilang mungil itu sentak saja semua mata mengikuti arah sang pembicara dan langsung direspon antara bingung ,geli ,aneh tapi tak urung mereka tertawa,tak terkecuali teman temannya.
 
Mendapatkan respon seperti itu ,Nikyta hanya tersenyum tipis ,karena tujuannya hanya mencairkan suasana yang begitu menonton dan kaku,karena Nikyta tau berita tentang dirinya yang beredar di luar sana yang menyebutkan dirinya  yang galak dan hal lain yang buruk juga tentunya.
Mungkin ia akan menunjukan segala sipatnya ,karena sekarang ia tugasnya sebagai mendekatkan calon murid SMA Tuna bangsa antar senior dan junior ,yang biasa disebut masa perkenalan lingkungan sekolah atau disebut (MPLS) bukan nya berbaur dengan calon siswa baru pun sebagai contohnya karena ia juga ada dijangkauan sekolah.
 
Setelah merasa  terkendali, Nikyta memberikan sebuah ulasan apa yang tidak dimengerti maksud ucapannya.
  "Anggaplah sekolah ini sebagai rumah kedua kalian ,dimana kalian belajar, berbaur becanda bersama layaknya sebuah keluarga harmonis dan mungkin itupun juga ada batasnya sebagai pribadi.Nakal  disini  maksud saya mungkin lebih tepatnya Nakal yang sewajar, wajarnya yang mungkin tak merugikan diri sendiri.dan jaga lah nama baik sekolah kita agar tak tercoreng buruk di mata orang lain , cukup sekolah kita saja yang tau .layaknya keluarga dimana kita akan menjaga sebuah hal -hal tak diinginkan merusak masuk kedalamnya. Karena itu juga junjung tinggi soladarita, bahu membahu membantu supaya sekolah kita aman dan tentram dari tangan tangan nakal yang mencoba merusaknya. Karena jika nama baik sekolah kita buruk bukankah kita juga merasa buruk karena kita juga berasa di sekolah ini.jadi berjuanglah bersama , bangkit  bersama karena kita satu sebuah kelurga.

Setelah itu Nikyta  melangkah mundur ,yang disambut ucapan bangga pada atas kata" yang baru saja keluar dari mulut cantiknya ,yang berhasil membuat calon anak baru itu merasa merinding ,dan punya semangat baru dan lebih tertarik akan sekolah SMA Tuna bangsa  yang dikabarkan menjunjung tinggi namanya solidaritas. Dan mereka merasa yakin ,dengan keputusannya .
 
Begitu perkenalan berakhir ,dilanjutkan dengan acara acara yang sudah disiapkan sebelum harinya.

Dan tak jauh dari tempat itu, 4 pemuda yang menyaksikan acara tersebut di bawah pohon rindang hanya bisa mengulas senyum bangga akan sosok yang mungil itu,yang salah satu diantaranya menyimpan rasa kagum sejak dulu, mungkin sudah lebih ketahat lainnya.

 NIKYTAWhere stories live. Discover now