Bolos

3 1 0
                                    

SEPI ,menggambarkan koridor sekolah yang begitu senyap tak  ada satu murid pun yang berkeliaran diluar karena jam sudah menunjukan 09:25 siang .dimana semua orang sedang mendengar ajaran guru berbeda dengan ke 4   orang yang kini sedang mengendap diam seperti maling.

Siapa lagi jika bukan Fariz vs yang ingin  membolos  diwaktu belajar dan sekarang mereka sedang was was karena takut aksi bolosnya diketahui oleh pak.Dadang yang kebetulan guru yang lumayan killer itu sedang berpatroli  mengawasi siswa yang nakal.

Sebenarnya mereka tak masalah jika ketahuan bolos dan dihukum, seperti biasanya cuma saja pak Dadang itu berbeda dengan guru lain cara memberi hukuman terbilang unik, dan aneh tentu saja itu membuat  siswa kapok mendapat hukuman darinya.

Ssst...sakit bego Lo kalo jalan liat dulu sakit kaki gue "ringis Reza yang tak sengaja kakinya terinjak kaki Radhit.

Siapa suruh tu kaki ngalahin jalan" timpal Radhit sambil berbisik.
 
Reza yang tak terima begitu saja langsung memukul kepala Radhit dengan keras sehingga membuat Radhit menjerit keras namun buru mulutnya dibungkam oleh kafka yang kesal melihat tingkah Reza dan Radhit yang tak tau tempat

Akhhh- mhppp

Namun suara itu cukup mengundang pak Dadang yang tak sengaja mendengar suara orang yang menjerit  di balik tembok.

Siapa disana? "Teriaknya "

Sial ,BEGO ketahuan kabur cepet " geram Fariz yang kesal akan tingkah 2 curut itu.mereka yang mendengar arahan Fariz buru lari tunggang langinng tak tentu arah .

Fariz dan Reza berlari kearah lorong sebelah kanan ,sedangkan Radhit dan kafka berlari kesebelah kiri yang tentu saja itu menuju toilet wanita.

Tapi Fariz apa peduli biarkan saja Radhit yang kena hukum karna masih kesal dengan kejadian barusan , sedangkan untuk kafka sendiri  ia yakin kafka akan lolos  karena selalu keberuntungan memihaknya.dan itu terbukti , kafka selamat dari kejaran pak Dadang.

RADHITT KAMU NGAPAIN DISANA HAH..MAU BERBUAT HAL SENONO KAMU ,, KELUAR DARI SEKARANG" teriak pak Dadang  menggelegar

Teriakan demi teriakan pak Dadang  bersahutan di sepanjang lorong , dan Fariz sedikit mengeryit pada saat tau Reza tadi ikut bersamanya namun kini temannya itu menghilang tak tau kemana.lagian Fariz lelah niatnya hanya ingin nongkrong di warung  seperti biasanya terpaksa harus ada drama akan bolos hari ini.

 

 NIKYTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang