Roommate

1.6K 292 15
                                    

Hari itu, Wendy dan teman-temannya berhasil datang lebih dulu tanpa ada drama. Rasanya Wendy terharu banget punya temen-temen yang super pengertian!! Biasanya di setiap acara, mereka akan kelimpungan karena bangun kesiangan, mandi kelamaan, make up, nyatok, dll.

Tapi acara kali ini berbeda, karena Wendy yang mimpin.

Mereka bangun lebih awal, mandi, lalu berangkat dan make up nya di kampus. Terharu banget sama Joy yang rela gak catokan. Wendy memandang rambut temannya itu yang gak serapih biasanya.

"Joy, setiap anak yang dateng langsung suruh tanda-tangan absen aja ya biar mempersingkat waktu"

"oke beb!"

"Gi, konsumsi sarapan buat anak-anak gimana?"

"Lagi di jalan Wen tukang catering nya"

"okey, dilebihin buat supir bis nya kan?"

"oiya Wen maaf gue lupa! yang sarapan ini supir bis gadapet nih, dibeli sekarang aja ya?"

"oke gue minta atuy beli deh, uang nya di lo?"

"enggak, di Irene" Seulgi pun membuat gestur 'oke' dengan jari nya, lalu menghampiri Yuta.

"Tuy, tolong beli sarapan buat supir nya ya? uangnya minta Irene"

"siap!!"

Wendy heran, kok ini gampang banget nyuruh si Yuta? gak sampe dua detik langsung dilaksanain. Setelah Yuta berbalik badan untuk menghampiri Irene sang bendahara, Wendy berjalan mendekati 4 orang teman nya yang sedang mengobrol santai.

"Ten, Taeil, Mina, Eunbi"

"kenapa Wen?" tanya Ten.

"boleh minta tolong? hubungin anak-anak yang belum dateng, pastiin udah harus disini maksimal tiga puluh menit lagi ya?"

"oke wen, kita bantu! kamu semangat yaaa" Ujar Mina tersenyum yang dibalas senyum terimakasih dari Wendy.

"Jojon!!"

"siap komandan!" Johnny merespon ala tentara sambil sikap siap yang membuat Wendy tertawa.

"itu si pak supir nya diajak ngobrol dong tolong ya jon? gaenak masa dibiarin aja gitu"

"si Atuy kemana?"

"lagi beliin sarapan buat bapaknya"

"ohh oke deh, sekalian gue tanya rokok bapaknya apaan, biar dibeliin sekalian"

"oke makasih jonnnnn!" Ucap Wendy.

Selanjutnya, Wendy pun mengedarkan pandangannya, mencari-cari hal yang harus ia siapkan lagi. Ia menggigit bibir bawahnya, berusaha melawan rasa takut jikalau ada sesuatu yang ia lewatkan, lalu acara yang sudah disusun selama sebulan ini menjadi berantakan karena ketidak mampuannya Wendy menjadi ketua pelaksana.

"Wen" Wendy menengok ke asal suara yang memanggilnya.

"oiya yong! udah dihubungin prof Kangta nya? beliau kasih sambutan kan disini?"

"iya wennn udahhh, rileks rileks"

Wendy menghembuskan nafas lega mendengan jawaban dari Taeyong.

"santai Wen, jangan stress pagi-pagi gini"

"gabisa Yong, gue takut acaranya bakal berantakan"

"Wen, disetiap acara mah wajar kalau ada problem nya. Gausah takut dihakimi, anak-anak juga udah liat kok lu berusaha keras dari awal" Taeyong menepuk-nepuk pundak Wendy

Pretty's on the Inside [ Wendy Son ] ✔Where stories live. Discover now