Amarah Terpendam

1.9K 303 50
                                    

"temen-temen, minta perhatiannya sebentar dong"

Suara tegas seseorang membuat mereka yang sedang bersenda gurau menjadi fokus ke sumber suara. Jaehyun si koor acara, dengan tampan menjelaskan agenda setelah makan siang, yaitu bersua dengan warga sekitar satu jam, lalu memulai project 1.

"Ada yang kurang jelas?" yang dibalas dengan keheningan.

"oke jangan lupa kita semua pake almamater ya. sekian, terimakasih."

Selanjutnya Taeyong dan Johnny selaku koor lapangan memandu teman seangkatannya berjalan kaki menyusuri daerang pemukiman warga.

"wen! ngapain pake ngobrol dulu sama warga sih?" Jeongyeon tiba tiba berjalan di samping Wendy, diikuti teman-temannya yang berada di belakangnya.

"iyaa kan kita mau ngelaksanain project kita, jadi biar akrab dulu sama warga nya, biar sopan gak langsung eksekusi aja"

"lah? kan udah ada perizinan nya? pasti warga udah paham kalau kita mau ada sesuatu"

"ya iya sih Yeon, ini juga disaranin kok sama pak lurah setempat, katanya biar gaada kesalah pahaman"

"harusnya lo jelasin lah ke bapaknya, kita disini mau ngelaksanain praktikum, bukan berkegiatan sosial sama warga nya"

"Yeon elah bacot banget dah tinggal jalanin aja udah didepan mata ini" itu bukan suara Wendy, tapi suara Joy.

"ya kan gue nyampein keluh kesah gue dan temen-temen gue dong? ini kan acara bersama bukan acara nya para koor doang?"

"ya tapi ngapain lo protes baru sekarang hah? kemarin pas rapat besar lo diem aja tuh gaada sanggahan ke anak acara pas mereka ngajuin rundown?  terus tadi pas jae briefing juga lo diem aja gak bacot?"

"kan tetep aja keputusan ada di ketua lah, makanya gue sampein ke Wendy. Kalau wendy gak setujuin rundown beginian juga gabakal ada"

"Wendy setujuin kan juga karena keputusan forum yang gak menyanggah rundown yang dibikin anak acara? sebenernya lo pas rapat ngapain sih? dengerin gak setiap anak acara ngejelasin?" Joy meninggikan suara nya. Mereka tanpa sadar berhenti berjalan dan saling berhadapan

"woy woy udah gausah ribut woy" Doyoung dan Winwin yang mendengar keributan mereka pun berusaha memisahkan Joy dan Jeongyeon sejauh mungkin

"Kesel anjir gue doy! dia nyalah nyalahin Wendy! gak terima gue!!" Joy masih meluapkan emosi nya setelah ditarik Doyoung menjauh

"udah Joy, mending hibur Wendy nya dah, pasti kepikiran banget dia"

Joy mengangguk paham.



Jujur, Wendy berusaha buat gak terlalu mikirin perdebatan Joy dan Jeongyeon tadi, tapi tetep aja gak bisa. Alhasil, Wendy gak fokus selama ngerjain project 1 nya. Untung Wendy satu kelompok sama Irene yang selalu menjawab kalau Wendy lagi gaenak badan setiap teman-temannya bertanya kenapa Wendy banyak murung dan gak fokus.

Wendy jadi banyak diam. Merasa takut setiap kali matanya bertemu pandang dengan teman-temannya yang lain. Kepala Wendy menjabarkan kemungkinan bahwa teman-teman nya yang lain juga mempunyai pikiran seperti yang Jeongyeon utarakan, atau pikiran lain tentang agenda acara yang terpaksa mereka jalani karena Wendy sebagai ketua pelaksana menyetujui rangkaian acara yang dirancang divisi acara yang berangotakan teman-teman dekat Wendy.

"Wen? Wendy"

"Hah? kenapa ren?"

"yuk balik, bengong aja daritadi dipanggil"

"sorryyyy gak denger hehehe"

Irene menggenggam tangan Wendy sepanjang perjalanan, yang menyiratkan agar Wendy tetap semangat.








Pretty's on the Inside [ Wendy Son ] ✔Where stories live. Discover now