Menjadi Dewasa?

1.8K 314 108
                                    

Kalau lo sakit, gue juga sakit

Bukan berarti lo harus bahagia terus 

Cuma, lo harus tau

Kalau lo sedih, sakit, terpuruk, merasa sedang ada di fase bawah dalam kehidupan lo

Lo gak sendiri

Ada gue

Ada kita


Malam itu Wendy, Irene, Seulgi, Joy menangis bersama di kamar mereka.

Wendy akhirnya menceritakan kejadian yang membuatnya mengalami mental breakdown. Diluar dugaan nya, Irene Seulgi dan Joy gak marah, malahan nangis kejer. Mereka sebenernya udah siap berdiri buat nge dobrak kamar sebelah, bisa-bisa nya julid-in kerja keras mereka nyiapin acara selama sebulan lebih, tapi kayaknya itu bukan ide terbaik saat ini.

Jeongyeon yang protes langsung di depan Wendy memang sangat membuat emosi jiwa raga, tapi sekumpulan orang yang tidak berani protes secara langsung dan malah bergunjing tentang sesuatu yang jauh dari kenyataan adalah hal yang lebih membuat emosi mereka meluap.

Dan yang mebuat mereka menangis adalah, Wendy itu orang baik, dia gak pernah menyakiti hati orang lain, dia selalu jadi orang yang rela berkorban demi orang lain, meskipun mereka sering mengajak Wendy dalam sebuah per-ghibah-an, Wendy hanya mendengarkan dan merespon seadanya. Orang baik kaya Wendy, tetap ada yang membicarakannya dengan buruk, dan Wendy memberinya maaf bahkan saat orang-orang itu tidak merasa bersalah.

Rasanya gak mungkin ya ada orang sebaik itu? tapi, begitulah Wendy. Keliatan nya sih Wendy orang yang sama aja kaya yang lain, Tapi sebenernya hati nya beda. Hati nya, baik banget.

"Lo kenapa pada nangis sih, gue jadi nangis juga kan" ucap Wendy sambil masih sesenggukan.

"Sedih banget anjir ngebayangin lo disini sendirian ngedengerin ghibahan orang tentang lo" Joy menyeka air matanya.

"Gue kalau jadi Wendy mah langsung gue dobrak kamar sebelah" ujar Irene

"Makanya kalau mau ghibah, cek keadaan sekitar dulu ya harusnya, ada orang yang denger gak" Seulgi ketawa

"Tapi gue gatau sih, lebih baik denger langsung omongan mereka, atau gausah tau sama sekali" Wendy menyeka sisa air matanya. Perlahan mereka semua mulai berhenti menangis

"Gue sih mending denger langsung, biar tau apa aja yang diomongin dari gue, siapa aja yang bakal gue tulis di death note" ujar Joy

"Kalau lo mah, kayaknya anak cewek satu jurusan juga ngomongin lo semua Joy" celetuk Wendy

"Bener juga sih" Joy mangut-mangut.

"Kalau gue sih mending gak denger aja, terus yaudah jalani hidup seperti biasa" timpal Irene

"Iyasih kayaknya mending gak tau deh, gue jadi sedih setiap inget mereka itu di depan gue baik-baik aja, ternyata dibelakang begitu" kata Wendy

"Kan gue udah pernah bilang Wen! gak semua orang itu baik. Lo mah, semua orang lo anggap baik-baik aja terus percaya aja mereka bakal selama nya baik ke lo!" omel Seulgi. Ini lucu banget Seulgi ngomel tapi mata nya sembab, jadinya menyipit hampir gak keliatan.

"Bahkan kita juga mungkin suatu saat bisa aja nyakitin lo, sengaja ataupun gak sengaja. Jadi, jangan kasih hati lo seratus persen ke semua orang ya Wen?" ucap Irene lembut

Wendy terdiam mendengar penuturan Irene. Logika nya membenarkan perkataan Irene, karena setiap manusia pasti melakukan kesalahan, tapi hati nya menolak. Para sahabatnya itu, meskipun suatu saat berbuat hal yang menyakiti hati, tapi mereka gak bermaksud untuk menyakiti kan?

Pretty's on the Inside [ Wendy Son ] ✔Where stories live. Discover now