11

3.1K 180 52
                                    

Rian Ardianto POV.

Setelah mengantar Anya pulang aku pun kembali ke Asrama.

Selama perjalanan menuju asrama aku merutuki perbuataan ku kepada Anya tadi.

Kalau sampai anya ilfeel gimana rian bodoh sekali kamu rian, batin ku.

Saat sampai Asrama aku berpapasan dengan jojo yang akan keluar.

"Mau kemana jo?" tanyaku.

"Kedepan sebentar, cari makan. Duluan jom"

Aku pun kembali berjalan masuk ke asrama. Saat aju membuka pintu kamar ternyata tidak terkunci, aku pun masuk.

Saat aku masuk ternyata dikamar terdapat fajar dan kevin sedang bermain ps.

"Udah balik lo jom, gue kira bakal sampe besok dirumah anya" celetuk fajar.

"Gak lah, mana berani" balas ku.

Kevin melihat muka ku. yang kusut pun mengernyit.

"Kenapa lo jom, kusut amat. Kan abis nganterin gebetan"

"Justru itu"

"Apaansi jom lo kalo ngomong jangan setengah setengah."

"Kalo gue cerita kalian emang mau dengerin" ucap ku.

"Yailah jom, masih kaku aja lo sama gue sama fajar."

"Emang dia kaku kali vin"

"Ceritalah sini kita dengerin ye ga jar" fajar pun mengangguk.

"Gue tadi hampir cium anya" ucap ku cepat.

"Hah apaan jom?"

Fajar yang tadinya rebahan langsung bangun dan duduk dengan posisi tegap.

"Coba ulang jom"

"Gue tadi hampir nyium anya" ucap ku lagi.

"WOY JOMBANG GILA LO YE" teriak fajar histeris.

Aku pun membekap mulut fajar, dia ini mulutnya seperti kaleng rombeng berisik sekali.

"Jom, jom. Nafsu amat lo" ujar kevin.

"Khilaf gue, manis banget lagian dia tadi" ujar ku. yang membuat mereka melongo.

"Vin, vin ini jombang bukan si? Serem banget anjir" balas fajar.

"Tau ya jar, jombang yang kita kenal ga begini modelannya."

Fajar bangun dan memegang kepala ku serta menggumamkan ayat kursi. saya pun bangun dan menjauhkan kepala ku dari tangannya. Enak saja memangnya aku setan, batin ku.

"Apasi jar, kelakuan lo aneh banget, gue bukan setan" ujarku.

Mungkin kalian bingung dengan bahasa yang aku gunakan, memang. Aku suka menggunakan saya-kamu, lo-gue serta aku-kamu.

tergantung lawan yang aku ajak bicara. tapi kalau ke perempuan pasti aku memakai saya-kamu atau aku-kamu.

Aku memang begini, terlihat kaku. Tapi sebenarnya tak sekaku yang kalian kira. Kadang aku memang bisa berbahasa gaul lo gue jika sudah bertemu dengan fajar/kevin.

Dan akan berubah lagi jika sudah berbicara dengan coach herry atau bang ahsan serta koh hendra.

Kevin terbahak melihat kelakuan absurd fajar kepadaku.

"Gue mau nanya deh jom, kok lo bisa hampir kepikiran mau nyium anya?" Tanya kevin.

"Ya gatau, refleks aja tadi. Abisnya dia ngoceh terus. Gue salah fokus liat bibirnya. Tipis dan merah muda banget. Astagfirullah" ucap ku seraya mengusap muka.

Lose One's Heart | Rian Ardianto ✔Where stories live. Discover now