64

1.8K 181 153
                                    

Ada yang masih sayang, tapi terpaksa melepaskan,
Ada yang sangat cinta, tapi harus rela berpisah,
Kadang kita memang tidak pernah bersyukur,
Disaat orang lain berjuang ingin memperbaiki, Kita malah menyerah dan ingin mengakhiri.

Patahan.Ranting

-

Refanya Sastrawijaya POV.

"Thankyou Vin" saat Kevin menurunkan gue diatas kasur dikamar gue.

Tak lama pintu terbuka, terlihat mami yang masuk dengan raut wajah yang sangat khawatir, mami membawa sebuah baskom berisi air sepertinya.

"Yaampun dek, kamu kenapa ini. jantungan mami liat kamu lemas, di gendongan Kevin tadi" ucap Mami.

"Pergelangan kamu juga merah gitu, abis dicengkram siapa sih"

"Rian mami, eh" celetuk Sabilla, setelahnya menutup mulutnya.

"Rian? Kenapa?" tanya Mami bingung.

"Gapapa mi" ucap gue.

"Dek, kamu kalo ada masalah itu cerita. Mami ga suka ya, kalo ada apa-apa kamu ga cerita gini."

"Mi, Rian ga sengaja, dia emosi" ucap Gue.

"Emosi sampe bikin kamu memar gini, biar mami aduin ke papa nanti" ucap Mami. Mami pun mulai mengompres pergelangan tangan gue dengan Es yang sudah di baluti oleh kain.

"Aw,ssh" ringis Gue.

"Kan, enak?" Tanya Mami, Gue menggeleng sebagai jawaban.

"Badan kamu juga Anget dek, ampun deh mami sama kamu. Bikin mami cemas aja" oceh Mami. para sahabat gue yang lain hanya diam, dan menatap geli kearah mami yang asik berceloteh.

"Rian cemburu tante, jadi kebawa emosi" seru Kevin.

"Pasti ada cowo lain" tebak Mami.

"100 buat tante" celetuk a Fajar, membuat gue mendelik gasuka kearahnya, yang dibalas cengiran.

"Halah dek, Rian tuh tipikal kayak papa. diem-diem emosian, kamu mancing sedikit panas lah"

"Lah, Rian yang berulah duluan mi. Kenapa mami malah nyalahin aku" sungut Gue kesal.

"Terus kamu sama Rian gimana?" Tanya Mami.

"Break! Eh gatau putus kali, mami aku lagi sedih bukan di hibur malah di introgasi" ucap Gue.

"Nanti juga balikan lagi, intropeksi diri sana. Kamu mami liat gampang salah paham semenjak sama Rian"

Gue melihat mami yang tersenyum miring, setelahnya bangkit dan meninggalkan gue dikamar.

"Udah ah, mami mau telpon papa. istirahat ya anak cantik yang abis putus cinta" goda Mami. Gue hanya bisa mendengus sebal melihat kelakuan mami yang sekarang sok gaul.

Pintu kamar tertutup, para sahabat gue langsung mendekat dan duduk diatas kasur.

"Mami emang paling gaul deh" sahut Sabilla.

"Berisik lo!" Ketus Gue.

Gue meringis pelan saat Disa menekan balutan es yang berada diatas pergelangan tangan gue, setelahnya ia terkekeh pelan.

'Harusnya gak gini, kok sekarang gue sedih' ucap gue dalam hati.

Gue pun merebahkan tubuh gue dikasur, setelahnya memejamkan mata, Menghiraukan suara yang lain berbicara.

Lose One's Heart | Rian Ardianto ✔Where stories live. Discover now