C H; 25

16.8K 2.5K 261
                                    

Dengan cepat, Jungkook meraih satu ikat selada air untuk menutupi wajahnya lalu berdiri tepat dibelakang Taehyung dan menyembuyikan tubuhnya.

Meskipun tetap saja kelihatan karena dirinya yang bongsor.

"Hei, benar kan kau Jungkook?" celetuk wanita tersebut sembari mendekat, namun si pria manis mencoba menghindar.

"Bukan, bukan Jungkook! Siapa Jungkook? Tidak kenal yang namanya Jungkook! Heh jangan disentuuuh!"

Terdengar decakan kesal dari sang lawan bicara. Wanita tersebut pun berjalan hingga ia berada disamping troli yang tengah dibawa oleh Taehyung, menunduk untuk mengusap halus puncak rambut seorang bocah yang duduk diatas sana dengan tatapan lucunya.

"Ponakanmu, sunbae?" ucapnya pada si tampan yang langsung mengangguk.

"Oh, aku dengar sunbae menikah beberapa bulan yang lalu, tapi dimana istrimu? Kenapa malah bersama si cecunguk ini?"

Taehyung terkekeh renyah, hendak menarik Jungkook dibelakangnya agar tidak bersembunyi lagi sekaligus mengenalkan keduanya sebagai pasangan, namun pria manis itu menolak dan tetap saja kekeuh untuk disana.

"Dia terlalu malu, mungkin lain kali aku akan mengenalkan padamu."

"Lalu kenapa dia bisa disini juga? Sunbae dan Jungkook sudah akur?"

"Siapa yang bilang kami akur!?" si pemilik nama ikut menyalak.

"Loh, memangnya kau Jungkook? Bukan nya tadi bilang jika kau bukan—"

"Berisik!" sembur submisif itu lagi.

"Lucu sekali, kita dipertemukan sama seperti terakhir kali saat itu. Bertiga, dimana aku menjadi bahan rebutan dan juga saksi kalian berdua saling adu pukul."

"Cukup ya, Yunji. Tidak usah membawa masa lalu kelamku!" Jungkook akhirnya keluar dari punggung suaminya lalu menatap nyalang pada si mantan.

"Kenapa? Toh sekarang kalian sudah baikan dan berteman seperti ini."

Teman ya? Teman macam mana yang sampai menghamili!?

Jungkook berdecak dan mencoba untuk mengabaikan wanita itu, sesekali melirik pada Taehyung yang terlihat begitu kalem dan santai-santai saja.

Merasa sedikit risih juga ketika Yunji tak hentinya menatap suaminya, kenapa dia tidak pergi-pergi, sih?

"Omong-omong, apa kau juga sudah menikah, Jung?"

"I-itu.." Jungkook gelagapan ditempat, namun menghembuskan nafasnya ketika sang suami mengalihkan.

"Kau sendiri bagaimana?"

"Aku masih menjomblo, tapi kalau Taehyung sunbae membutuhkan istri kedua, aku siap kok!"

"Enak saja, kau pikir aku mau dimadu, hah!?"

Teriakan dari Jungkook membuat orang-orang yang berada disana menatapnya terkejut, tak luput dari Taehyung dan juga Yunji— bahkan satu-satu nya bocah disana juga ikut menatapnya dengan raut bingung.

"Kau—"

Wanita itu terdiam kemudian terbahak, membuat Taehyung menghela nafas sedangkan Jungkook mengambil satu ikat sayuran lagi dari dalam troli untuk menutupi wajahnya yang memerah malu.

"Astaga, maaf— haha kau ini lucu sekali!"

"Yayaya, olok saja aku sepuasmu." decak pria submisif itu hingga Yunji akhirnya meredakan tawa.

"Lihatlah, Jung. Kau dulu gencar sekali membully Taehyung sunbae bahkan sampai hari kelulusan nya hanya karena seonggok wanita sepertiku. Mengatakan dia seorang gay tapi ternyata hari ini, kita dipertemukan lagi dengan status kalian yang menikah bahkan kau yang juga sedang mengandung anaknya."

Lagi, Jungkook melotot dengan tidak elitnya, menatap mantan kekasihnya yang kini memampangkan wajah seolah mengejek karma yang sudah menimpanya. Tetapi tunggu dulu— apa wanita itu tadi mengatakan jika dirinya yang hamil!?

"Kau tau aku sedang—"

"Tentu saja, idiot! Aku melihat kalian berdua bertemu dokter kandungan beberapa kali, aku bekerja disana juga, omong-omong."

"Lalu kenapa kau melihat kami seolah terkejut, hah?" celetuk Jungkook dengan kesal, namun Yunji menggedikan bahunya tidak peduli.

"Sana pergi, menganggu family time ku saja!"

Taehyung terkekeh atas usiran itu, meraih pinggang ramping Jungkook untuk ia peluk dan mengusapnya lembut. Sementara Yunji yang melihatnya hanya bisa tersenyum jenaka.

"Sunbae, aku serius soal jika kau membutuhkan istri kedua— hubungi aku secepatnya, oke?"

Ucapan lantang dari wanita itu lagi-lagi membuat Jungkook naik pitam. Kembali mengayunkan seikat selada yang sudah hampir layu karena ia genggam terus sedari tadi kehadapan wajahnya.

"Mau ku tampar dengan sayuranku, hah!?"

••

"Jangan memasang wajah seperti itu terus, dong."

Sang submisif berdecak, menyingkirkan tangan Taehyung yang hampir menjangkau wajahnya untuk ia tepis.

"Sayang?" panggil si tampan lagi, namun tetap diabaikan.

"Apa kau malu karena bertemu Yunji dalam keadaan kita seperti ini?" ucap sang dominan melanjutkan, membuat Jungkook menoleh dengan cepat lalu mencubit keras lengan sang suami.

"Bicara sembarangan lagi kulempar kau dari sini!"

"Habisnya, kau terlihat malu sekali. Tidak senang ya punya suami sepertiku?"

Dengan gemas, Jungkook mengapit bibir Taehyung dengan jemarinya yang mana membuat sang empunya terkekeh renyah.

"Kalau aku tidak senang, aku tidak mungkin sudi menerima kecebong-kecebong milikmu hingga menjadi bayi seperti ini!"

"Iya, baby. Sudah ya jangan marah-marah lagi, eum?" 

Sang dominan meraih tangan Jungkook yang masih bertengger manis di bibir untuk ia genggam dengan satu tangan nya yang bebas, kemudian mencium jemarinya satu-persatu dengan lembut.

"Apaan, sih Tae! Menggelikan, tahu!" pekik Jungkook sok malu, tapi tetap saja menerima dan sama sekali tidak memiliki niat untuk menarik tangan nya.

"Kenapa, sih? Hanya ingin cium-cium saja kok." balas Taehyung kemudian meletakkan punggung tangan si lelaki manis pada pipinya.

"Lihat depan, kubunuh kau kalau sampai menabrak sesuatu." ancam sang submisif yang lagi-lagi mampu membuat si tampan tertawa.

"Galak sekali sih, momma."

Dan disisa perjalanan pulang mereka, hanya diisi dengan keheningan yang menyenangkan. Ditambah dengan wajah memerah Jungkook akibat Taehyung yang menggenggam tangan nya selama perjalanan. Bahkan sampai lupa, kalau tidak hanya ada mereka berdua saja disana.

Masih ingat jika ada anak Jiwon yang ikut serta, kan?


tbc »

Miserable » Taekook [ Complete ]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora