C H; 26

10.4K 1.3K 133
                                    


Taehyung menekan bel pada sebuah rumah dengan sedikit tidak sabar, sesekali mengintip bagian dalam melalui kaca transparan berukuran besar disamping pintu.

"Permisi, paket!" teriaknya, masih dengan jemari yang setia menekan bel.

Beberapa detik berlalu hingga akhirnya sang pemilik rumah keluar, hanya menggunakan celana jogger abu-abu nya saja tanpa atasan alias shirtless dan itu mampu membuat Taehyung mendengus.

"Tidak usah pamer begitu."

"Pamer apa?" balas sosok tersebut dengan mengerutkan kening, iya itu Jiwon.

"Bukan apa-apa, ini anakmu aku kembalikan."

"Kurang ajar, puteraku bukan barang!" papar si pria tinggi tidak terima sembari melotot kesal.

"Apa uncle Tae membelikan banyak mainan, hm?" lontar Jiwon sembari menciumi gemas pipi gembul sang putera setelah berada digendongan nya.

"Ung! Dino na banya tekali!" balas Seungwon lalu menunjuk paperbag ditangan Taehyung.

"Anakmu benar-benar tahu bagaimana caranya menguras dompet milik orang lain." Jiwon sontak tertawa atas keluhan yang keluar dari belah bibir kakak sepupunya itu.

"Tentu saja, Seungwon-ku sangat pintar." detik berikutnya yang lebih tua merotasikan matanya malas.

"Ini, aku belikan bubur dan buah-buahan juga untuk Hansung." dengan itu, Jiwon mengambil alih seluruh bawaan dari Taehyung menggunakan tangan bebasnya sembari menggumamkan kata terimakasih.

"Say thankyou to uncle." titah pria tinggi tersebut pada sang putera di gendongan.

"Timaci uncle Tae!"

"Iya, sama-sama." balas Taehyung kemudian menepuk beberapa kali puncak rambut keponakan nya.

"Kalau begitu, aku pulang. Sampaikan salamku pada Hansung."

Sesudah mendapat anggukan dari pemilik rumah, pria tampan tersebut pun berjalan menuju mobil. Sedetik setelah membuka pintu, ia dibuat terkekeh akibat mendapati Jungkook yang ternyata tertidur begitu pulas di kursinya.

"Aigoo."

Mengusap lembut puncak rambut sang submisif kemudian mencuri satu kecupan pada keningnya dengan sayang, bahkan empunya sama sekali tidak terganggu akibat afeksi tersebut.

"Dia pasti kelelahan."


••


Menggeliat dalam tidur, Jungkook kemudian membuka kedua mata. Hal pertama yang ia lihat adalah dada bidang Taehyung yang tidak terbalut apapun, berhasil membuat ia sedikitnya memerah malu bahkan ketika nyawa nya belum sepenuhnya terkumpul— padahal sudah berkali-kali disuguhi hal seperti ini.

"Loh, sudah malam?" ujarnya saat melihat kearah jendela.

Hendak turun dari ranjang, namun sebuah tangan melingkar erat dipinggang disusul gumaman rendah setelahnya.

"Mau kemana, hm?"

Demi Tuhan, suara Taehyung begitu seksi hingga membuatnya merinding.

"M-mandi.. aku belum sempat—"

"Tidak perlu, sayang. Sudah larut begini, bisa-bisa kau dan baby jatuh sakit."

Jungkook memutuskan kembali pada posisi semula, kemudian menatap wajah rupawan Taehyung yang ternyata masih memejamkan kedua mata, namun ia tahu jika si tampan sudah terbangun.

"Tae?"

"Hm?" balas sang dominan sembari menepuk-nepuk lembut punggung submisifnya.

"Aku lapar." kekehan ringan terlontar dari yang lebih tua, kemudian Taehyung membuka mata.

Miserable » Taekook [ Complete ]Where stories live. Discover now