Chapter Twenty Five - The Witness's Story

956 124 6
                                    

Setelah mendengar seluruh pengakuan Krist tentang apa yang terjadi, Kane langsung memerintahkan anak buahnya untuk menyusuri seluruh lokasi event dan berhasil menangkap dua orang mencurigakan di gubuk wanita itu.

Krist juga di panggil ke kantor polisi untuk memberikan kesaksian, meskipun ia tidak melihat wajah pelaku dengan jelas, namun Krist mengenali gaya berpakaiannya.

Selain itu, type peluru yang di keluarkan dari tubuh wanita itu cocok dengan type peluru pada senjata pelaku, yang kebetulan juga berkurang satu.

Pelaku pun langsung ditetapkan sebagai tersangka saat itu juga, dan dipaksa untuk mengatakan motif dan informasi tentang siapa yang memberikan perintah padanya untuk menembak.

Polisi juga memeriksa sejumlah barang bukti berupa nomor telephone yang dihubungi tersangka terakhir terakhir kali, selain dari identitas, alamat tempat tinggal dan akun rekening banknya.

Dari hasil pelacakan lokasi nomor telephone, diketahui orang yang dihubungi tersangka juga berada di lokasi event, dan kebetulan Tee dan Pakorn juga berada di lokasi pada saat kejadian.

Tersangka di ketahui tinggal di Bangkok dan bekerja sebagai detektif swasta, ia mengaku bahwa ia mendapatkan perintah dari Kasetsin untuk mengikuti Singto, dan mengira Singto sedang dalam bahaya sehingga tidak sengaja melepaskan tembakan.

Kane meragukan pengakuannya, dan mencurigai motif mereka berada di gubuk wanita itu. Selain itu, dari cerita Krist, Pakorn justru pergi mengejar pelaku alih – alih menolong wanita itu padahal dia adalah dokter.

Kane pun mencoba menghubungi Pakorn, namun ponselnya tidak bisa dihubungi, pihak rumah sakit melaporkan bahwa Pakorn sedang dalam perjalanan ke luar kota untuk melakukan operasi besar.

Kane akhirnya memanggil Tee Kasetsin ke kantor polisi untuk di interogasi terkait laporan tersangka, ia pun menyangkal memberi perintah pada para detektif tersebut.

Ia mengakui bahwa ia memang memerintahkan orang untuk mengikuti Krist dan Singto, namun ia tidak kenal dengan tersangka. Selain itu, Krist juga mengkonfirmasi bahwa tersangka dan penguntit mereka adalah orang yang berbeda.

Kane pun tidak punya pilihan lain selain membebaskan Kasetsin, dan akan mengusut kasus ini kembali, namun sebelum pergi, Kasetsin mengingatkannya agar berhati - hati terhadap Pakorn.

Sementara di rumah sakit....

Wanita yang mengaku bernama asli Nakhun itu telah siuman dan saat ini sedang diinterogasi oleh Kane di kamar pasien terkait alasan dirinya menjadi target penembakan.

Baik Krist maupun Singto tidak memberitahu Kane identitas si wanita, karena mereka belum mendapatkan bukti yang akurat.

Namun Kane telah menyelidiki informasi tentang wanita itu, dan mengetahui bahwa sebelumnya ia bernama Aung Yi dan berasal dari Myanmar.

Ia juga pernah menderita luka bakar dan di rawat di rumah sakit tahun 1994, kemudian ia mengajukan permohonan penggantian nama dan naturalisasi pada tahun 1998.

Selain itu, Kane juga mendapatkan informasi mengenai 76 immigran gelap yang dilaporkan hilang pada tahun 1992, dimana salah satunya juga bernama Aung Yi.

Setelah mengkaitkan seluruh petunjuk, ia akhirnya yakin bahwa wanita itu adalah imigran gelap yang bernama Aung Yi. Ia juga menduga, Aung Yi mungkin berada di dalam helicopter bersama Nattawat pada saat kecelakan helikopter dan entah bagaimana berhasil selamat.

Namun yang paling mengejutkan Kane adalah wanita itu ternyata pernah menikah dengan kakek Krist dan mengganti namanya menjadi Kwang Rojnapat.

Kane lalu teringat cerita Pakorn soal kekasihnya yang juga merupakan imigran dari Myanmar, dan mencurigai bahwa Aung Yi merupakan wanita yang di cari oleh Pakorn.

Bahasa Indonesia - Last Chapter of My Story - ENDWhere stories live. Discover now