BAB 60: Sad b'day

121K 9K 726
                                    

"Udah deh Va."

"Indah cerewet!" Eva melirik sinis kearah Indah.

"Wah...! Dibilangin malah nyolot." Lily mengangkat dagunya menatap Eva.

"Tau tuh. Dibilangin ngeyeeel mulu." Lanjut Indah.

Eva mengerucutkan bibir menatap kedua sahabatnya. Selalu saja dia yang dibilang salah. Padahal jika jerih payahnya berbuah manis mereka juga bakal senang.

"Ini club loh Va. Gakpapa lo pakek baju kayak gini?" Indah melihat penampilan Eva dari atas sampai bawah.

Eva menggunakan dres tanpa lengan dengan panjang sebatas lutut. Mungkin bagi kalangan umum itu adalah hal yang wajar, namun bagi orang-orang yang ada didalam club Eva akan nampak menggiurkan dengan pundak yang terekspos.

"Ck! Udah deh. Ada Alex juga, gak usah khawatir." Kata Eva.

"Alex gak bakal khawatir sama lo, tau sendiri dia tuh---"

"Eh...! Siapa bilang. Nih aku tunjukin chat nya." Gadis itu membuka ponselnya lalu memberikan benda pipih itu pada Indah dan Lily.

081XXX

gue ulangtahun hari ini. Kalau lo mau kesempatan buat perbaiki hubungan kita, dateng di club X nanti malam. Alex.

"Bener kan? Ada secerca harapan buat aku memperbaiki hubungan sama Alex." Eva menatap langit-langit membayangkan hubungannya bersama Alex menjadi baik.

"Ini beneran nomornya Alex?" Lily mengerutkan kening tidak percaya, bahkan dia mendapat anggukan setuju dari Indah.

Eva memutar bola matanya malas lalu menyerobot ponsel miliknya kembali, "Au ah! Ribet. Aku berangkat dulu, taksinya udah sampai. Bye!"

"Eh Eva! Gak mau kita temenin aja?!" Teriak Indah.

"Enggak! Nanti gak jadi romantisan sama Alex kalau ada kalian!" Teriak Eva sebelum akhirnya menghilang dibalik pintu mobil.

"Indah! Lily! Makasih dres sama dandanannya ya. Eva sayang kalian berdua, bye-bye!" Eva melambaikan tangan sebelum taksi itu melaju meninggalkan Indah dan Lily.

*****

Hingar bingar suara denduman musik terdengar. Ada banyak orang yang nampak menari-nari bebas sambil membawa botol alkohol disana, lampu yang berkelap-kelip, sampai ada juga yang beradegan mesum tanpa rasa malu.

Eva menerobos kedalam rerumunan itu. Matanya menyapu kesepenjuru ruangan sambil memeluk kadonya erat mencari keberadaan Alex. Benarkah Alex mengadakan pesta ulangtahunnya disini? Kalau benar lalu mengapa Eva merasa tidak mengenali satu orangpun disini? Setidaknya harusnya ada Chiko, Tito, Revan, dan Bagas. Namun nyatanya mata Eva tidak menemukan mereka berempat.

"Hai Manis." Seseorang mencolek dagu Eva, membuat gadis itu menoleh seketika.

"Kak Arvin? Kak Arvin juga ada disini? Emang Alex juga mengundang Kak Arvin diacara ulangtahunnya ya?"

"Gak ada yang ngadain acara pesta ulangtahun sayang. Lo terjebak." Bisik Arvin diakhir kalimatnya.

"Hah?!" Eva mulai ambil jarak dari Arvin.

Cowok itu tersenyum miring melihat sebuah kado yang terbungkus rapi dalam gengaman Eva, "Kado yang menarik. Sayangnya gak berguna." Arvin mengambil paksa kado tersebut lalu membuangnya jauh.

"Kak! Itu buat Alex."

"Buat Alex? Gue tunjukin kado apa yang cocok buat cowok bengal itu di hari ulangtahunnya." Arvin melangkah mendekati Eva, membuat gadis itu mundur teratur sesuai langkahan Arvin.

Lu-Gu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang