Part 13

98 16 4
                                    

"Mau kemana, Jo ? Ko outfit nya item semua. Kaya mau ke pemakaman" tanya Corbyn.

"Gue emang mau kesana" ucap Jonah singkat. Corbyn menghampiri sahabatnya tersebut.

"Gue ikut. Gue juga udah lama ga jengukin mereka" ucap Corbyn. Jonah hanya mengangguk dan berjalan duluan ke arah mobilnya.

Corbyn segera menuju kamarnya dan berganti baju serba hitam. Ia mengambil handphone dan dompetnya dan segera menyusul Jonah. Lalu menuju ke tempat yang akan mereka kunjungi.

Sebelum kesana, mereka membawa 3 buket bunga dan melanjutkan perjalanan mereka dengan Jonah yang menyetir mobilnya.

Sesampainya...

Mereka berpencar sesuai dengan arah wilayah yang dimaksud.

Jonah Side

Jonah berjongkok dan menaruh bunga itu di sebuah makam yang bertuliskan 'Svea'.

"Happy birthday, svea. Abang dateng lagi sekarang. Maaf ya, Abang udah lama ga kesini." Ucap Jonah.

"Sekarang Abang emang udah telat banget buat ucapin Happy Birthday ke kamu. Tapi mending sekarang daripada engga."

"Happy belated birthday, Svea. Wish you all the best. Jangan lupain Abang, oke ?. Abang sayang kamu"

Kini Jonah memakai kacamata hitamnya. Karena air matanya kini sudah tak bisa ditahan lagi. Tangisnya seketika pecah.

"Maafin Abang. Abang belum bisa nemuin Esther. Tapi tenang ya, Abang akan coba cari lagi"

"Dulu kamu pengen main bareng Isla, kan ? Maaf Abang belum bisa bawa Isla kesini. Tapi abang ajak kak Corbyn.  Svea seneng kan dipeluk kak Corbyn. Sekarang kak Corbyn lagi ke kak Jordan. Nanti dia kesini" Jonah mencium batu nisan tersebut.

Corbyn side

Mata Corbyn sudah berkaca-kaca ketika baru sampai disana. Ia berlutut dan mengusap batu yang bertuliskan nama adiknya itu.

"Jordan, maafin gue. Gue baru sempet kesini sekarang. Jujur aja, gue kangen sama lo, Jord. Gue sekarang ga bisa sebahagia dulu, tanpa lo kerasa banget hampa"

"Ashley malah masih berduka, Jord. Tapi tenang aja, nanti gue hibur dia lagi. Oh iya, bulan depan gue sidang skripsi. Doain ya, biar gue bisa lulus. I love you"

Corbyn memakai kacamata hitamnya dan berdiri kemudian berkata, "Gue pergi dulu, jangan kangen"

Corbyn menuju ke arah Jonah dan menepuk bahu sahabatnya itu.

"Udah ?" Tanyanya.

Jonah menoleh, dan kembali fokus pada makam adiknya.

"Abang sama kak Corbyn pulang dulu ya, I love you" ucap Jonah.

Jonah berdiri dan sedikit mundur. "Sebentar" cegah Corbyn.

Corbyn berjongkok dan mengelus batu nisan tadi. "Kak Corbyn rindu kamu, bahagia ya disana. Kaka sayang kamu"

Corbyn berdiri setelah mencium batu nisan itu. Kemudian mereka bergegas kembali ke rumah.

***

"Woy! Si bocil kemane ?" Tanya Jack dengan berteriak.

"Ga tau" jawab Alvey. "Dari semalem udah pergi. Gatau kemana. Aku ga sempet nanya."

"Yeh bocah" ucap Jack.

Alvey pun menelepon Zach. Agak lama ia menunggu, namun akhirnya Zach mengangkat telepon nya.

In call

Alvey : halo Zach, Lo dimana

Zach : halo, gue di RS. Jagain mom

Alvey : mom ? Sakit ? Lo kenapa ga bilang ?

Zach : lupa, dan kemaren juga gue sambil panik malem-malem kesini.

Alvey : yaudah, sekarang gue kesana ya. Send location.

Call off

Alvey meraih tas yang terletak di atas kopernya. Dan menuju ke arah luar.

"Vey! Mau kemana?" Tanya Daniel.

"Nyusul Zach ke RS. Tante Myta sakit" seru Alvey. Akhirnya mereka semua ikut menjenguk Myta.

Sesampainya...

"Mommy" rengek Jack. Myta terkekeh kecil saat sahabat dari putranya itu memeluknya erat sambil merengek.

"Kenapa, Jacky ?" Tanya Myta.

"Mommy kenapa sakit ?" Tanya Jack balik. Myta hanya tertawa.

Zach menepis tangan Jack dan memeluk mommy nya dan berkata, "She belong to me!"

"Hmm, bocah laknat!" Ujar Jack membuat Myta , Alvey, dan Daniel tergelak.

"Oh iya, ini tumben banget cuman berdua, dua lagi mana ?" Tanya Myta.

"Gatau, lagi pacaran kali" jawab Daniel sekenanya.

"Jonah ke Svea dan Corbyn ke Jordan" jawab Jack.

Myta hanya mengangguk, ia mengerti kerinduan Corbyn dan Jonah pada adiknya itu.

"Yaudah, kalian makan sana, mommy tebak pasti pada belom makan" perintah Myta.

Alvey, Jack, dan Daniel menggeleng.

"Yaudah mom, kita makan dulu ya" izin Alvey. Myta hanya mengangguk.

Mereka bertiga menuju kantin rumah sakit, memesan sarapan mereka. Sarapan jam 1 siang. #iyain.

Saat sedang fokus makan, seseorang menepuk bahu Alvey. Membuat Alvey menoleh saat itu juga.

"Eh Will, ko bisa disini ?" Tanya Alvey.

"Gue jagain Sienna, dia kecapean and telat makan jadi gitu dah" jawab William sambil duduk di samping Alvey.

Tanpa disadari, Daniel menatap tak suka ke arah William. Ekspresi nya datar.

"Ini temen-temen lo ?" Tanya William.

"Iya, ini Jack dan ini Daniel" jawab Alvey.

"Lo siapa nya Alvey ?" Tanya Daniel ketus.

"Oh, gue sahabatnya Alvey. William Franklyn Miller." Jawab William dengan ramah dan menjulurkan tangannya.

Daniel hanya menatap uluran tangan William, dan tak berniat membalasnya. Dan Jack dengan cepat membalas uluran tangan William sambil tersenyum.

"Yaudah lah, gue cuman mau mastiin aja ini alvey atau bukan, gue balik ke ruangan Sienna dulu ya, see ya next time" pamit William dan berlalu pergi.

"Sokab" gumam Daniel. Jack terkekeh kecil melihat Daniel yang sepertinya cemburu melihat kedekatan William dan Alvey.

***
Heyyo★
Author come back!!!
Maafkan part-nya yang makin sini makin gaje😂
But don't forget to vomment and comment 💞

MY DESTINY | WDWWhere stories live. Discover now