Part 40 (Edisi Real Life)

120 18 96
                                    

Papa Jonah with Mama Tatum

Jonah menduduki kasurnya, ia baru saja selesai menunaikan shalat tarawih. Pandangannya menjelajah kamar tidurnya. Tatum masih berada di luar, mempersiapkan bahan untuk sahur nanti.

Pikiran Jonah melayang ke handphonenya, Jonah mengambil benda pipih itu dan membuka galerinya. Cukup banyak foto Esther dan Svea, tak lupa foto ibu tercintanya disana.

Jonah teringat dengan media sosial adiknya yang kini masih berada se-alam dengannya, Esther.

Jonah segera mengecek kembali jejaring sosial Instagramnya dan mencari username adiknya tersebut.

"Terus ini akhirnya gue harus nge-chat dia dan untuk kesekian kalinya dia ga akan bales, gitu ?" Tanya Jonah pada dirinya sendiri.

esthergrace__

jonahmarais
Esther
Abang kangen.

Real life

Jonah melempar telepon genggamnya ke sembarang arah dan menuju keluar kamar, menghampiri Tatum yang kini sedang meminum es kelapa sambil menonton tv sendirian.

"Ko kamu belum tidur, Jo ?" Tanya Tatum sambil melihat ke arah Jonah yang sekarang sudah berada disampingnya.

"Ya.. gitulah, Tate" jawab Jonah yang kini menundukkan kepalanya.

Tate meneguk habis es kelapa yang tadi ia bawa, tak lupa untuk mengunyah kelapanya terlebih dahulu baru ia bertanya, "Kepikiran Esther lagi ?"

Jonah menatap Tatum sebentar lalu menganggukkan kepalanya pelan. Tatum menatap lelaki yang kini sudah sah menjadi pendamping hidupnya itu, kemudian menyandarkan kepalanya pada bahu Jonah.

"Kamu juga butuh istirahat, Jo. Aku tau Esther itu pasti baik-baik aja dan nanti dia akan kembali sama kamu" jelas Tatum.

Jonah merangkul Tatum dan mencium puncak kepala perempuan itu dengan tulus.

"Semoga aja pikiran positif kita jadi kenyataan ya" harap Jonah. Tate hanya meng-Aamiin-kan doa suaminya tersebut.

"Tidur, yuk" ajak Jonah. Tatum hanya mengangguk dan tak lupa untuk menyikat giginya bekas piscok and cimol.

Bang Daniel and suara kresek-kresek

Daniel membanting tubuhnya ke kasur putih miliknya, ia menghela nafasnya dengan berat sebelum akhirnya bangkit kembali dan mengambil segelas es campur dan juga semangkuk indomi.

Daniel : INI UDAH MAGHRIB YA GENGS, DIRIKU GA MUNGKIN BUKA DI SIANG HARI.

Daniel mengambil kursi makan dan meja kecil yang terdapat di pojok kamarnya lalu mendudukinya dengan nyaman. Serial Boboiboy telah terputar di depan mata. Lengkap sudah kenyamanan Daniel kala itu.

Namun kenyamanannya seketika terusik setelah..

Kresek kresek kresek

Daniel mengedarkan pandangannya ke arah samping, tak ada siapapun selain dirinya. Lalu ketakutannya bertambah ketika tayangan tv-nya berubah menjadi serial "Rainbow Ruby".

Daniel kembali berusaha menyamankan duduknya dan berpikir positif.

"Mungkin lagi error" batin Daniel dan melanjutkan memakan Indomi nya.

MY DESTINY | WDWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang