End

42.9K 1.5K 27
                                    

Semua murid yang berada dalam kelas itu menatap terkejut, seakan tidak percaya atas apa yang mereka dengar juga lihat, siswa yang dikenal baik dan lugu ternyata hanya sebatas memasang topeng untuk menyembunyikan sifatnya yang kelabu.

"Benar ini milikmu, kim?", sosok parubaya yang berstatus guru itu bertanya pada seorang siswa yang masih diam termangu.

Bibir dan manik hazel siswa itu bergetar, menatap pada sekeliling dan didapatnya tatapan teman-temannya yang meminta penjelasan.

Lalu mata hazelnya berhenti, menatap dalam sosok pemuda tampan dengan bola mata hitam disebrangnya, kekasihnya, jeon jungkook.

Setelah memutus kontak mata, taehyung, pemuda manis itu mengangguk, " ya itu milik saya, ssaem", taehyung mengulang lagi kalimat yang tadi sempat membuat seisi kelas terkejut saat mendengarnya.

Sebuah kondom, alat pengaman sex itu ditemukan bukan dalam tas taehyung, melain tas kekasihnya, jeon jungkook, entah akan dengan siapa sangkekasih melakukannya, ya jelas bukan dengan dirinya.

Dan tolol-nya dia berkorban untuk sangkekasih, mengumpankan dirinya dengan suka rela untuk mengantikan jeon jungkook, lagi.

"Lari keliling lapangan 50 putaran, kim", guru parubaya itu berbalik setelah mengatakan bentuk hukuman yang diterima taehyung, " dan temui ssaem sepulang sekolah", lanjutnya memerintah.

Taehyung mengangguk, berdiri patuh untuk segera menjalankan hukumannya, sampai diambang pintu, taehyung berhenti berjalan, berbalik hanya untuk melihat sangkekasih yang masih berwajah datar kini tengah menatapnya entah dengan sorot mata yang menyiratkan apa, taehyung tidak paham.

Taehyung tersenyum menatap jeon jungkook, tapi sayang senyumnya hanya dianggap angin lalu oleh sangkekasih, karena didetik itu juga jeon jungkook mengalihkan pandangannya.

Tidak papa, taehyung sudah biasa, dari awal taehyung sudah tau konsekuensinya, dilanjut kembali langkah menuju lapangan untuk menjalankan hukuman, mengabaikan terik matahari juga perut yang meronta minta diisi, taehyung belum makan apapun dari pagi, ngomong-ngomong.

°

°

"Eunghh".

Selalu seperti ini, jeon jungkook akan selalu melampiaskan kegagalan yang didapat dirinya dengan cara menyetubuhi sangkekasih.

" A-ahh mmpphhttt".

Taehyung hanya bisa menggigit punggung tangannya, menghalau agara desahannya tidak keluar.

Posisi taehyung yang terlentang dengan jeon jungkook diantara kedua kakinya yang mengangkang lebar, keadaannya sudah setengah telanjang, tertidur pasrah diatas ranjang pesakitan ruang uks sekolahnya.

"Jungkookhh-hh- ahh"

Percuma saja, desahannya tetap keluar saat kejantanan sangkekasih menubruk titik manisnya berkali-kali.

"Sshh arghh",  dan jungkook menggeram rendah saat kejantanannya terasa diremat kuat oleh lubah sangkekasih.

" Ah ah junghh".

Pinggiran ranjang tempat taehyung berbaring menjadi sasaran rematan tangannya, punggung tangan tak berurat taehyung meremat kuat pinggir ranjang sampai membuat buku-buku jarinya memutih.

"Eunghh ah-ahh jungkookhh"

"Shh, akhh taehyunghh"

Desahan dan geraman serta derit ranjang memenuhi seisi uks yang terasa sepi, jam pulang sekolah memang sudah 2 jam lalu terlewati.

Kejantanan jungkook masih terus menggenjot lubang sangkekasih, urat-urat yang menonjol pada kejantanan jungkook terasa bergesekan dengan lubang merah muda taehyung yang menjadi tempat keluar masuknya kejantannan sidominan.

"Ahh ahh ah"

Tubuh taehyung terus terdorong seiring hentakan jungkook dilubangnya, kasar, cepat dan berantakan.

°

°

"Kau masih ingin bertahan dengan bajingan sepertinya, tae?"

Tidak ada jawaban, taehyung, pemuda cantik itu memalingkan wajahnya, enggan menatap pemuda tampan dihadapannya.

"Dengar kim taehyung, selama ini aku sudah sabar, sabar menuruti permintaanmu untuk menunggu sampai jeon jungkook melihatmu, tapi mana, justru sibajingan itu malah menyakitimu, melampiaskan segala kekesalan karena wanitanya padamu"

Pemuda tampan itu berbidiri menjulang disamping taehyung yang masih terbaring dengan tubuh tertutup jaket sitampan.

Tangan berurat pemuda tampan itu mengusap rambut halus taehyung, menatap pada sicantik yang masih memalingkan wajah, enggan menatapnya.
"Suka tidak suka kau harus menyerah, aku akan membawamu menjauh darinya", ucapnya, mutlak.

Mendengarnya, taehyung langsung mengalihkan pandangan pada sitampan, sosok ini yang selalu ada untuknya, tatapannya selalu sama, tidak pernah berubah, tatapan penuh kasih itu selalu diberikan padanya.

Haruskah ia menyerah pada jeon jungkook?

Taehyung tau ini konsekuensinya. Dulu taehyung yang meminta jeon jungkook menjadi kekasihnya, meskipun taehyung tau pemuda jeon itu lurus sepenuhnya, tapi kenapa jeon jungkook menerimanya, kenapa dulu pemuda tampan itu tidak menolaknya.

Mungkin benar, taehyung harus menyerah, menyerah pada rasa sakit yang diberikan jeon jungkook padanya.

Ya taehyung akan berhenti mengejarnya.

" Aku menyerah jimin, aku menyerah mengejarnya, aku lelah", ucap taehyung.

Park jimin, pemuda tampan itu tersenyum saat mendengarnya, "butuh pelukan taehyungie?", tanya jimin pada taehyung.

Taehyung tersenyum, menerjang park jimin yang sudah merentangkan tangan, menangis dalam pelukan pemuda park itu.

Kim taehyung menyerah, kim taehyung lelah karena orang yang dicintainya selalu menganggap taehyung salah.



Dan jeon jungkook merasakan apa itu penyesalan, merasakan sakitnya kehilangan, kehilangan kim taehyung simalaikat yang selalu rela menanggung kesalahannya, kekasihnya yang dengan tulus mencintainya, namun dengan kejam jungkook malah menyakitinya.

"Maaf taehyungie, maaf, kumohon kembali, aku mencintaimu, sayang, maaf"




Tau tulis apa, saya juga gak ngerti, semangat nulis saya hilang, pikiran saya juga kosong melompong, rehat nulis dulu mungkin.
Comment untuk memberi semangat, jangan lupa tekan bintang juga

KOOKV ONE/TWOSHOOT NC21+||KookVOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz