Lembar Keduabelas: Antara Kamu Dan Dia

29 1 2
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Jason


"Belinda udah lama naksir lo Jas, dari kelas sepuluh. Lo ingat, waktu MOPD Belinda mau dihukum suruh pakai kostum badut sama Kak Jessica karena enggak hapal Mars SMA Purnama? Cara lo membela dan menggantikan Belinda, bikin dia suka sama lo sampai sekarang. Banyak banget Jas, kebaikan lo yang membuat hati dia meleleh."

"Cil, lo jangan bercanda ah. Kalau Belinda naksir gue, pasti dia bakal nunjukkin rasa cemburunya setelah tahu gue PDKT sama Ramona. Tapi yang ada, Belinda mendukung gue seratus persen."

"Jas, Belinda bersikap begitu supaya lo enggak kecewa. Dia rela pura-pura bahagia demi membantu lo dekat sama Ramona. Dan meski lo ditolak, Belinda masih baik hati mau menghibur lo juga mengesampingkan rasa cemburunya."

Ucapan Cecille tadi siang di kantin, masih belum bisa gue percaya. Kalau benar pun, Belinda enggak pernah mengekspresikan perasaan sukanya sama gue. Dan mestinya, dia juga bakal nolak bantu gue nulis puisi buat Ramona.

Ck, cewek memang susah dimengerti.
Mereka adalah makhluk yang sangat unik dan memiliki perasaan sensitif, jadi enggak boleh sembarangan memperlakukannya. Menebak isi hati mereka, juga sama sulitnya.

Notifikasi siaran podcast Untuk Yang Tersayang mengagetkan gue dan nyaris membuat cat air tumpah mengenai seragam gue.

Segera, gue mengambil earphone dan memasangkannya ke slot di ponsel demi mendengarkan suara penyiarnya yang mungkin bakal memberikan gue petunjuk lagi soal si cewek bertopeng kucing itu.

Selamat sore, untukmu yang tersayang
Semoga hari-harimu penuh dengan senyuman
Dan patah hatimu cepat menghilang

Selamat sore, untukmu yang tersayang
Kuharap suatu hari kau kan temukan
Pujaan hati yang membuat hatimu melayang

Gue berdecak dan menekan tombol pause, kecewa karena suara si penyiar berbeda dari yang sebelumnya. Gagal deh, gue menemukan petunjuk.

💌💌💌💌

Ramona

Meninggalkan latihan cheerleader buat konsultasi sama dokter Evan, adalah ide yang cukup baik karena belakangan ini anggota Pink Girls susah banget diatur. Enggak tahu sejak kapan, Karina, Emma, Binar dan Fanny suka bercanda setiap kali melakukan stunt.

Amanda dan Winona yang sering telat, juga Natasha yang ngejailin gue dengan ganti lagu pengiring stunt pakai lagu dangdut koplo. Alhasil, Mbak Anita marah dan menghukum kita semua untuk melakukan stunt liberty selama 20 menit.
.
Kaki gue jadi ngilu dan pegal, rasanya kayak mau remuk. Beneran deh, gue pengin bikin perhitungan sama anak-anak Pink Girls. Gue yakin, ada yang enggak beres dan mereka sengaja ngerjain kapten tim sendiri.

JASON'S LOVE LETTER: TROUBLE COUPLE SERIES  0.2 Where stories live. Discover now