Lembar Kesembilanbelas: Jason's Love Letter

47 2 0
                                    

Jason

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jason

Memakai seragam dengan badge kelas 12 dan pin mawar putih membuat gue merasa terharu, sebab telah resmi menjadi senior di SMA Purnama. Gue juga menyempatkan selfie dulu di tengah upacara kenaikan kelas, buat kenang-kenangan. Satu, dua, tiga, cekrek. Dean, Kevin, dan Samuel pun ikutan nimbrung.

Sayang, Ricky enggak ada di sini dan merasakan kebahagiaan bareng kita semua. Tapi, gue berharap tetap bisa bertemu dia lagi setelah lulus nanti dan pertemanan kita akan terus kekal abadi sampai tua.

"Untuk kalian semua, anak-anakku yang baru saja menapaki jenjang kelas 12, semoga titel senior tidak membuat kalian menjadi sosok angkuh, semena-mena, apalagi brutal. Ibu ingin kalian menanamkan sifat bijaksana, rendah hati dan ramah terhadap guru, staf, teman-teman maupun adik kelas. Tidak perlu ada lagi bullying di SMA Purnama tercinta ini, tidak patut juga kalian menciptakan status diantara teman. Sebab, dimata kami para guru kalian adalah penerus bangsa, generasi masa depan yang akan membanggakan negeri ini."

Pidato Bu Jesslyn disambut tepuk tangan meriah kami semua, yang dilanjutkan dengan persembahan paduan suara Golden Voice dan ditutup oleh marching band. Gue menatap sekeliling lapangan serbaguna, termasuk teman-teman yang tengah berkumpul sambil saling bergandeng tangan serta tersenyum.

Mata gue terasa basah, sebab kelas 12 enggak akan terasa begitu lama. Hanya dalam hitungan jari, masa putih abu-abu bakal cepat berakhir dengan sejuta kenangan di dalamnya.

"Jas? Lo nangis? Sedih karena takut kita pisah dan enggak bakal ketemu lagi? Santai bro, kan tetap bisa saling berkabar. Pokoknya, kita pasti akan terus berteman sampai tua. Ya kan, guys?"

"Gue ragu, mau jawabnya De. Karena, seiring berjalannya waktu kita bakalan sibuk sama urusan masing-masing. Susah buat ketemu, atau bahkan lost contact. Kalaupun reuni, mungkin enggak bakal seakrab dulu. Gue pernah ngerasain waktu lulus SMP dulu, asing banget pas ketemu teman lama. Malahan, ada yang kayak enggak mau kenal lagi gitu."

"Mudah-mudahan aja, kita bisa tetap dekat kayak sekarang ya. Begitu juga sama Wildan, Dewa dan Bima yang udah jadi teman kita, sampai selama-lamanya. Udah Jas, jangan nangis lagi. Ntar pizza-nya jadi asin, lho."

Gue tersenyum, kembali menikmati pizza traktiran Samuel seraya membiarkan hembusan angin di rooftoop sekolah yang memberi kesejukan. Ah, gue pasti bakal kangen sama tempat terindah ini kalau udah lulus nanti.

💌💌💌💌

Ramona

Beradaptasi di asrama putri New York, cukup sulit buat gue sebab banyak siswi yang mengerjai dengan menghilangkan sepatu, merobek rok, menempelkan permen karet di rambut, bahkan menjegal saat gue hendak duduk di kelas.

Beruntung, gue mengenal Tanya dan Klara sewaktu bergabung di klub sepakbola. Ya, pernah jadi kapten cheerleader membuat badan gue cukup atletis buat olahraga. Pelatih kami sangat keras, tapi juga baik dan sangat peduli jika kami sedang down.

JASON'S LOVE LETTER: TROUBLE COUPLE SERIES  0.2 Where stories live. Discover now